logo Kompas.id
HiburanKisah Amour dan Liberte
Iklan

Kisah Amour dan Liberte

Oleh
· 8 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/98RHgTl5CzexN-l-AeNW2TEQNRg=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2017%2F12%2F499074_getattachment01c0824e-fa29-4b9d-8bed-b9a7721fae19490458.jpg
Karya Ekwan Marianto

Kami semua sudah cukup lama menunggu, kini pemeriksaan terakhir boarding pass dan paspor. Lima belas menit lagi pesawat siap terbang lintas benua, transit di Doha dan berakhir di Zaventem, Brussels. Sekilas aku menoleh ke belakang, antrean kelas ekonomi; rupanya ia tak membawa koper atau bagasi lain, kecuali ransel biru yang kelihatan masih baru. Tidak berbeda denganku, mengenakan jaket penghangat, menghalau musim dingin di negeri Eropa nanti, berikut syal berwarna kelabu yang terlilit rapi menutupi lehernya yang kukuh itu. Ada semburat tato sekilas terlihat, seperti bunga zaitun atau ranting pohon kurma, tak pasti. Namun yang jelas, bukan bunga sakura, bunga botan, atau ekor naga, pertanda anggota sindikat Yakuza, mafioso yang bengis itu.

”Baru pertama kali, ya, terbang dengan Qatar Airways ke Eropa?” sergah seseorang di belakangku. Ternyata si bule amour itu, senyumnya ringan dan hangat. Bahasa Indonesianya terbilang fasih, menjelaskan kemudian bahwa ia bermaksud kembali ke Paris bersama istrinya—yang belakangan aku tahu bahwa perempuan cantik glamorousis itu turunan Hainan-Manado.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000