Menaklukkan Hantu
Pertempuran kekuatan baik, diwakili Dr Elise Rainier (Lin Shaye), seorang ”dukun modern”, yang sekaligus juga pakar iblis (demonolog) dan pengusir roh jahat, melawan beragam roh jahat pelahap jiwa manusia, yang selalu mencari cara untuk meloloskan diri kembali ke dunia fana.
Dikisahkan, Elise kembali berkiprah dibantu dua orang asistennya, Tucker (Angus Sampson) dan Specs (Leigh Whannell). Bersama-sama mereka mendirikan usaha biro jasa pengusiran hantu dan roh jahat, Spectral Sightings, lengkap dengan sejumlah teknologi modern untuk berburu hantu dan roh.
Di sekuel kali ini Elise diceritakan menerima panggilan pelanggan, yang mengeluhkan rumahnya kerap diramaikan aktivitas mistis, terutama di malam hari. Sang pemilik rumah Ted Garza (Kirk Acevedo) menelepon Elise, yang awalnya menolak mengambil order pekerjaan itu.
Elise sempat menolak lantaran awalnya sangat terkejut saat Ted menyebut alamat tempat tinggalnya, yang ternyata rumah Elise saat kecil. Jika menerima tawaran pekerjaan tersebut, hal itu berarti memaksa Elise untuk kembali berhadap-hadapan dengan trauma masa kecilnya, saat masih tinggal di rumah itu bersama dua orangtua dan seorang adik laki-lakinya.
Namun, belakangan Elise memutuskan untuk menerima tawaran klien barunya itu. Bersama kedua asistennya, Elise berangkat dengan mengendarai mobil van besar mereka, berisi peralatan lengkap untuk berburu hantu. Mereka berkendara menuju rumah masa kecil Elise di dalam kompleks penjara di Kota Five Keys, New Mexico.
Traumatis
Pengalaman traumatis Elise kecil (Ava Kolker) digambarkan lewat mimpi buruknya yang terus berulang ketika dewasa. Elise kecil tinggal bersama ayahnya, Gerald Rainier (Josh Suart), ibunya, Audrey (Tessa Ferrer), dan adik laki-laki kecilnya, Christian Reinier (Pierce Pope). Seting waktunya di awal masa perang dingin, sekitar tahun 1950-an.
Sejak kecil Elise punya kemampuan supranatural, yang membuatnya bisa melihat dan berkomunikasi dengan makhluk halus. Tak hanya itu, Elise juga bisa berpindah dimensi, dari alam fana ke dunia gaib (The Further). Tempat bernama The Further itu digambarkan mirip dengan dunia fana namun minus cahaya dan waktu.
Selain menjadi tempat ”transit” roh-roh sebelum mereka menyeberang ke alam selanjutnya, The Further kerap menjadi tempat sembunyi roh-roh jahat yang enggan menyeberang. Kebanyakan dari mereka adalah roh dari pembunuh atau orang-orang yang bunuh diri. Jiwa-jiwa terluka yang merasa urusannya di dunia masih belum selesai.
Saat berkunjung ke rumah masa kecilnya, yang sekarang dimiliki Ted itu, Elise kembali teringat trauma masa lalunya ketika sang ayah menghukumnya secara brutal dan ibunya tewas dibunuh roh jahat bernama Keyface (Javier Botet).
Namun, secara tak terduga roh yang berhasil ditemui dan mencoba berkomunikasi dengan Elise justru menguak rahasia mengerikan lain, kejahatan yang dilakukan Ted. Roh yang ditemui Elise malah mengarahkan dirinya untuk menyelamatkan seorang wanita yang disekap setelah beberapa bulan sebelumnya dilaporkan hilang.
Fakta mengerikan tadi belakangan tak hanya berhenti sampai ketika Ted tewas terbunuh oleh Specs, yang mencoba menyelamatkan Elise, Tucker, dan Mara Jennings (Amanda Jaros), seorang perawat korban penculikan dan penyekapan tadi.
Sayangnya, alih-alih berujung bahagia, kesuksesan Elis justru berbuntut kemunculan kembali roh jahat Keyface, yang dahulu berhasil menyeberang ke dunia fana atas ”bantuan” Elise kecil. saat itu Keyface membohongi Elice kecil agar bersedia membukakan sebuah pintu merah, simbol pintu masuk roh jahat dari sarangnya di dunia gaib menuju dunia fana.
Hantu Keyface juga berhasil menculik salah seorang keponakan Elise, yang baru dikenal dan ditemuinya secara tak sengaja. Saat remaja Elise diceritakan memilih kabur dari rumah meninggalkan ayah dan adiknya lantaran tak tahan dengan perilaku kasar dan brutal sang ayah. Hal itu melukai hati adiknya yang merasa ditinggalkan.
Sang adik, Christian (Bruce Davison), ternyata punya dua anak perempuan, Imogen (Caitlin Gerard) dan Melissa (Spencer Locke). Kedua keponakannya itu tak pernah mengenal Elise lantaran sang ayah memang sengaja tak mau bercerita tentang keluarga serta masa lalu mereka yang kelam.
Melissa diculik dan dibawa ke dunia lain oleh Keyface saat berusaha membantu ayahnya mencari sebuah peluit, yang dahulu pernah diberikan ibu Christian, tetapi menghilang secara misterius. Roh Melissa disandera di alam The Further. Tak ada jalan lain, Elise harus menyeberang ke alam lain itu demi menyelamatkan keponakannya.
Beruntung ternyata Imogen punya kemampuan supranatural sama seperti Elise. Keduanya saling bantu menyelamatkan roh Melissa di dunia lain. Terlambat sedikit saja Melissa tak akan bisa diselamatkan. Saat berada di dunia arwah itu pula sejumlah fakta masa lalu terbuka, termasuk sebuah bantuan dari pihak tak terduga.
Lantas, akankah Elise beserta timnya mampu mengalahkan Keyface dan seperti apa keseruan serta kegigihan perlawanan mereka?
Karya sinematografi besutan sutradara Adam Robitel dan penulis naskah, yang juga memerankan tokoh Specs, Leigh Whannell, diakui memang penuh dengan unsur kejutan. Film Insidious: The Last Key (2018) kali ini memang semakin melengkapi dan mewarnai tiga serial sebelumnya, Insidious (2010), Insidious: Chapter 2 (2013), dan Insidious: Chapter 3 (2015).
(WISNU DEWABRATA)