Dengan kepiawaian yang terasah sejak membintangi Schindler’s List tahun 1993, Neeson mengajak penonton mengungkap konspirasi kejahatan dari dalam rangkaian gerbong kereta komuter. The Commuter merupakan kolaborasi keempat Neeson dengan sutradara Jaume Collet-Serra setelah film Unknown (2011), Non-Stop (2014), dan Run All Night (2015). Kali ini Neeson memerankan sosok Michael McCauley, pria paruh baya kelas menengah, penjual asuransi, yang hidup bahagia bersama istrinya, Karen (Elizabeth McGovern), dan putranya Danny (Dean-Charles Chapman).
Dia setiap hari kerja selama 10 tahun naik kereta komuter di waktu yang sama dari rumahnya di pinggiran menuju kantornya di pusat kota. Saking lamanya, dia digambarkan mengenal sejumlah penumpang komuter seperti dirinya, termasuk masinisnya. McCauley menghabiskan waktu dalam perjalanan dengan membaca buku.
Setelah film dengan tema atau setting di atas kereta, seperti The Taking of Pelham 123 (2009), Unstoppable (2010), dan Murder on the Orient Express (2017), The Commuter juga memanfaatkan skenario berpacu dengan waktu. Ketegangan dibangun berdasarkan batas waktu sebelum penumpang atau keluarga menjadi korban saat menyelesaikan misi. Begitu juga dengan tokoh-tokoh yang membuat penonton ikut bermain tebak-tebakan, siapakah mereka sebenarnya.
Setelah rangkuman rutinitas 10 tahun dalam 10 menit, tibalah satu hari yang apes itu, yang menjadi daging cerita film The Commuter. Tiba-tiba McCauley dipecat tanpa alasan yang jelas. Tepat saat dia membutuhkan uang untuk membiayai anaknya kuliah, membayar utang rumah, dan hanya beberapa tahun menjelang pensiun.
Di tengah kegalauan, dia menghubungi mantan rekannya, Alex Murphy (Patrick Wilson). Dari situ penonton tahu bahwa McCauley adalah mantan polisi, yang tentu saja menjelaskan bagaimana dia bisa menguasai laga di sepanjang film.
Dalam perjalanan pulang naik kereta, tiba-tiba dia didekati seorang perempuan yang mengaku bernama Joanna (Vera Farmiga). Dia mengiming-imingi McCauley uang dalam jumlah besar jika mau mengikuti tantangan yang diberikan, yakni menemukan seseorang yang tidak seharusnya berada di dalam kereta itu sebelum mereka tiba di stasiun terakhir. Orang itu membawa sesuatu yang bukan haknya di dalam sebuah tas. Semua itu demi menjawab pertanyaan hipotetis: orang seperti apa kamu?
Tantangan itu rupanya menempatkan McCauley dalam bahaya. Tak hanya dirinya, keluarganya dan para penumpang kereta pun ikut terancam.
Penonton pun kemudian disuguhi bagaimana McCauley memanfaatkan kemampuan lamanya sebagai polisi untuk mengungkap misteri tersebut. Hilang sudah lelaki paruh baya tak berdaya yang hidup dalam rutinitas membosankan. Dia berubah menjadi sosok dengan kemampuan analisis, berkelahi, memegang senjata, dan memecahkan kasus, layaknya tokoh-tokoh yang sering diperankan Neeson dalam film-film sebelumnya.
Para pemain pendukung, seperti Farmiga dan Wilson, turut mendukung ketegangan yang diciptakan. Meskipun kemunculan kedua pemeran dalam film The Conjuring (2013) dan The Conjuring 2 (2016) ini tidak banyak, mereka justru mampu membangun karakter yang tak terlupakan. Tokoh Joanna lebih banyak muncul lewat suara, yang menghubungi McCauley lewat telepon seluler dan memantau seluruh gerak-geriknya.
Elemen kereta
Collet-Serra juga meramu ketegangan lewat elemen-elemen di dalam kereta komuter tersebut. Gerbong kereta yang mati penyejuk udaranya, sambungan antargerbong kereta, tiket penumpang yang ditandai sesuai stasiun tempat mereka turun, juga alat-alat keselamatan darurat di kereta.
Neeson belum kehilangan pesonanya sebagai aktor laga. Aksi dan karismanya, termasuk suaranya yang dalam, menolong premis film yang sebenarnya terbilang sederhana. Dia menjadi magnet besar dalam film ini.
Kisah The Commuter pun mudah diikuti dengan permainan suspense yang menarik. Meskipun tegang, penonton masih bisa beberapa kali sedikit tertawa.
Film The Commuter barangkali akan mudah lekat dengan para pengguna kereta komuter. Kesibukan di stasiun, keragaman latar belakang penumpang berikut karakternya masing-masing, juga ketergesaan yang menyertai seiring lajunya kereta tergambar dalam film ini. Barangkali di suatu hari, ada saja penumpang yang akan menemukan kejadian tak terduga. Tidak seekstrem yang ditemui McCauley, tetapi satu dua gangguan di tengah rutinitas yang dilalui setiap hari membawa romantisme tersendiri dalam perjalanan dengan kereta komuter.