Adu Bernyanyi lewat Voting
Menjelang pukul 22.00, kesibukan semakin terasa. Para artis wira-wiri masuk-keluar ruang rias diikuti oleh kru masing-masing. Tak kalah glamor juga penampilan para kontestan yang akan berlaga di babak showcase tahap pertama ini. Babak showcase kali ini digelar dua kali, 15-16 Januari malam, dan ditayangkan secara langsung. Sebanyak 12 kontestan bersaing ketat di tahap pertama babak ini, sementara 8 orang lagi akan tampil keesokan harinya.
Acara Indonesian Idol musim kesembilan ini memang terbilang ditunggu-tunggu. Ratingnya pun disebut-sebut masuk kategori tertinggi walau tiga tahun terakhir acara ini vakum.
Banyak orang tak hanya mengikuti perkembangan dinamika di dalam panggung selama proses seleksi. Seolah paket lengkap, penonton juga bisa ”menikmati” informasi dan gosip menghibur lain seputar sepak terjang para peserta dan juri di luar panggung. Salah satunya kehebohan terkait salah satu peserta berparas cantik asal Nusa Tengara Timur, Marion Jola, yang membuatnya menjadi sangat populer dan mengantongi bekal voting signifikan untuk meloloskannya ke tahap top 15.
Sudah profesional
Kedua puluh kontestan tersebut sebelumnya terpilih dari tiga tahap babak audisi oleh kelima juri. Kemudian, pada babak showcase, mereka kembali bersaing untuk memperebutkan dukungan, baik dari voting penonton televisi maupun kelima juri. Pada dasarnya para kontestan sudah punya kualitas olah vokal yang prima dan menonjol. Beberapa dari mereka bahkan sudah berprofesi sebagai penyanyi, seperti Irine Septiani, yang merupakan penyanyi latar salah satu juri, Judika.
Demikian juga Ahmad Abdul, desainer grafis yang rajin menyanyi di beberapa kafe di Bali, kota tempat tinggalnya. Walau belum seserius Abdul, kontestan lain, Chandra Wahyudi, merupakan pengamen jalanan asal Samarinda, Kalimantan Timur. Ada juga Joanita Veroni, yang meski belum bisa sepenuhnya disebut penyanyi profesional, dikenal sebagai penyanyi gospel di gerejanya di Papua Barat.
Tak mengherankan, Joanita punya tingkat keyakinan diri serta warna dan kualitas olah vokal yang kuat. Dia dikenal berani membawakan lagu-lagu bertingkat kesulitan lumayan tinggi, semacam lagu-lagu milik penyanyi perempuan kulit hitam asal Amerika Serikat, Beyonce. Sementara Chandra, yang berpenampilan paling mudah dicirikan, berambut panjang dan kribo ala penyanyi senior Daniel Sahuleka, lebih dikenal punya kelebihan mampu meniru vokal penyanyi lain, termasuk salah satu juri, Armand Maulana.
Dari dua kali tampilan secara langsung babak showcase, 10 peserta dinyatakan lolos dengan jumlah perolehan suara dukungan (voting) penonton yang tinggi. Sementara lima orang lainnya ”diselamatkan” atas dukungan dan ”intervensi” kelima juri yang dalam ajang pencarian bakat ini memang diberi hak istimewa semacam hak prerogatif untuk meloloskan jagoan mereka yang tak punya cukup dukungan voting penonton, tetapi dianggap berpotensi.
Skor tak diumumkan
Menurut Yanuar dari bagian produksi, skor voting penonton tidak bisa diumumkan kepada publik. Format penilaian dan penentuan siapa saja yang lolos babak selanjutnya, ujarnya, hanya mengikuti format dan ketentuan yang telah ditetapkan pihak pemberi hak tayang secara seragam dan berlaku di mana pun. Acara Indonesian Idol memang mengadopsi ajang serupa induknya, Pop Idol asal Inggris, dengan dukungan sponsor FremantleMedia.
”Jadi, cara penilaiannya sama, mengikuti format dan ketentuan yang seragam. Sesuai standar ketentuan itu, nantinya setelah babak showcase akan diikuti babak top 15. Setelah itu ada babak spectacular dengan jumlah peserta yang lolos tinggal 12 orang. Dari babak spectacular akan ada lagi babak grand final dan babak result sebagai penutup Indonesian Idol musim ini. Diperkirakan di babak penentuan yang berlangsung sekitar bulan April mendatang, jumlah peserta tinggal tiga orang,” ujar produser Indonesian Idol, Yanuar.
Sementara itu, saat ditanya apakah latar belakang setiap kontestan juga ikut memengaruhi cara penilaian dari para juri, salah satu juri, Ari Lasso, memastikan, pada proses seleksi kali ini faktor tersebut justru bersifat relatif. Ada peserta yang berlatar belakang profesional, dalam artian terbiasa tampil di depan publik, namun justru tidak dapat tampil prima lantaran di panggung showcase kali ini mereka juga tampil di depan para juri untuk dinilai.
”Jadi, bukan tidak mungkin malah jadi berbalik ke mereka dan seolah menjadi beban. Malah sebagian peserta lain, terutama yang enggak pernah menyanyi secara profesional, seperti tanpa beban karena mereka, kan, seolah berasal dari out of nowhere,” ujar Ari.
Aura bintang
Selain punya hak prerogatif, keberadaan kelima juri juga berperan memberikan beragam masukan kepada para kontestan. Beberapa masukan lebih bersifat teknis, sedangkan masukan lain lebih terkait dengan persoalan lain, mulai dari penampilan dan perilaku penyanyi di atas panggung. Bagi para juri, totalitas penampilan, terutama di atas panggung, sangatlah penting dan menentukan.
Juri Maia Estianty kepada beberapa kontestan mengistilahkannya dengan ”aura bintang”. Aura semacam itu, menurut dia, bisa membuat seorang penyanyi mampu tampil total dan menguasai panggung serta penontonnya. Dengan begitu, penonton diharapkan tak akan berpikir dua kali untuk memberikan suara dukungan mereka di ajang ini.
Jadi, prinsipnya, semakin berkualitas vokalnya, semakin prima penampilan mereka di atas panggung, akan semakin banyak pula suara dukungan yang diberikan penonton kepada penyanyi jagoan masing-masing.