Kisah perjalanan hidup sah-sah saja dijadikan sebagai sumber inspirasi dalam berkarya. Penggalan-peng- galan episode kehidupan yang berkesan bisa diterjemahkan ke dalam medium apa pun, termasuk seperti yang dilakukan gitaris rock pendatang baru Tanah Air, Sukma Pieters.
Pada Rabu (17/1) sore, Sukma menggelar konser terbatas album perdananya yang berjudul namanya sendiri, di studio iCanStudioLive, di Kebayoran Baru, Jakarta. Di album ini ada sembilan lagu, tiga di antaranya berbentuk semacam trilogi yang berkisah tentang pengalaman seorang bocah bertemu, dikejar, dan menghadapi seekor anjing.
Pengalaman itu dituangkan ke dalam ketiga lagu ciptaannya, yakni ”I Know It’s A Beautiful Day”, ”Ready? Run!!!”, dan ”Bro?”. Sukma bahkan merekam dan memasukkan suara salah satu anjing kesayangannya, Putri, di rekaman lagunya tadi.
”Semua berangkat dari pengalaman sendiri. Satu singel berjudul ’Home’ sudah saya luncurkan terlebih dahulu versi digitalnya,” ujar Sukma. Ide tentang lagu ”Home” muncul ketika dia sedang bermotor pulang dari kampus menuju tempat indekosnya. Saat itu dia merindukan rumah kedua orangtuanya. Ada lagi lagu yang terinspirasi dari kedua orangtuanya, ”A Wonderful Gift”. Dalam lagu lain, ”Shadow of Yngwie”, Sukma menceritakan perjalanannya belajar gitar sekaligus menggambarkan pemusik idolanya, Yngwie Malmsteen.
Pada lagu triloginya, Sukma terkesan ingin menonjolkan kesan seperti lagu anak-anak bertempo riang, sementara di lagu ”Home” permainan gitar Sukma dominan melodius. Kesan ngerock atau speed rock, dengan bunyi gitar meraung-raung dan melengking, bisa didengarkan setidaknya di dua lagu, ”Iconic Movement” dan ”Shadow of Yngwie”. (DWA)