Potret Lara Croft yang Lain
Karakter Lara Croft muda dibangun sejak awal film. Lara digambarkan tengah berlatih tinju dan kalah. Wajahnya masih terlihat lembut. Ia muncul sebagai sosok perempuan muda nyentrik, feminin, tetapi suka hobi yang jarang dilirik kaumnya.
Dari sini, kemudian terungkap bahwa Lara muda hidupnya hampir bangkrut. Ia tidak mampu membayar tagihan sewa rumah. Ia juga tidak kuliah. Lara harus bekerja keras menghidupi diri dengan menjadi kurir restoran. Ia mengantarkan pesanan makanan dengan bersepeda. Hingga suatu hari, ia menawarkan diri berperan sebagai ”rubah” dalam permainan ”berburu” yang diikuti semuanya oleh pria.
Lara harus melarikan diri dengan sepeda sebisa mungkin agar tidak tertangkap oleh para pemburu yang mengejarnya melewati jalan-jalan di timur London. Jika berhasil, Lara berhak membawa pulang semua uang taruhan.
Untuk memperkuat cerita, kisah-kisah semasa Lara kecil dengan sang ayah diputar kembali sebagai ingatan yang terkadang muncul di benak Lara. Bagaimana ia belajar memanah dengan target sebuah apel atau bagaimana Lara justru bisa memecahkan teka-teki yang sulit dipecahkan sang ayah. Dari sini, penonton mendapat pemahaman dari mana sumber segala kehebatan Lara versi Jolie pada film-film sebelumnya.
Kembali pada kisah perburuan ”rubah”, alih-alih berhasil mendapatkan uang, nasib Lara harus berakhir di kantor polisi dengan tubuh luka-luka. Seorang perempuan muncul menengok yang disambut dingin oleh Lara. Perempuan bernama Ana Miller (Kristin Scott Thomas) ini rupanya kolega ayahnya yang tidak henti membujuk Lara agar mau memberikan tanda tangan. Lara bisa saja hidup berlimpah harta dan tidak sesengsara ini seandainya ia mau menandatangani surat bahwa ayahnya telah meninggal. Namun, gadis yang beranjak dewasa ini tidak sampai hati menorehkan tanda tangannya sebelum ia merasa yakin bahwa ayahnya benar-benar sudah meninggal.
Sang ayah, miliuner Richard Croft (Dominic West), telah menghilang selama tujuh tahun belakangan. Sebuah gedung di kompleks rumah Richard, yang sangat megah berisi peti-peti jenazah keluarga besarnya, termasuk sebuah peti bertuliskan namanya dengan imbuhan ”hilang tahun 2011”.
Adaptasi ”video game”
Film Tomb Raider ini, meski memasang tokoh-tokoh utama yang sama, mengambil penanda waktu yang berbeda karena dalam film versi tahun 2001, Richard diceritakan menghilang tahun 1985. Film Tomb Raider memang diadaptasi dari video game dengan judul sama yang keluar tahun 2013. Sementara dua film Lara Croft Tomb Raider yang muncul tahun 2001 dan 2003 didasarkan dari video game.
Lara yang semakin terdesak keuangannya akhirnya memutuskan mendatangi Ana Miller. Namun, sebuah kejadian kecil membuat Lara mengurungkan niat dan justru mendorongnya untuk melacak keberadaan sang ayah. Dimulailah petualangan pertama Lara Croft.
Karakter Lara versi Jolie tampaknya memang lebih kuat, dengan kesan sensual, nakal, dan seenaknya dengan jiwanya yang bebas. Sementara Lara ala Vikander lebih santun dan dalam film kali ini tidak tampak berlebihan dieksploitasi daya tarik fisiknya. Sayangnya, perempuan sebagai tokoh pahlawan utama ini tidak diimbangi dengan keberadaan tokoh-tokoh perempuan lainnya. Lara harus bertualang sendiri di tengah ratusan laki-laki di sebuah pulau tak berpenghuni. Tokoh perempuan hanya diwakili Lara, Ana Miller, Lara kecil, dan beberapa temannya di sasana tinju.
Meski tampak lebih manusiawi, sayangnya beberapa aspek emosi yang semestinya bisa dipertajam luput dari penggarapan. Misalnya, pertemuan tak terduga Lara dengan seseorang yang penting atau betapa mudahnya Lara beradaptasi dengan petualangannya yang teramat berat. Akan tetapi, film ini cukup asyik dengan beberapa bagian menegangkan saat rombongan harus menembus sebuah goa rahasia.
Sayangnya, film harus diakhiri terlalu mudah akibat kualitas animasi yang pada bagian ini terlalu kasar. Namun, secara keseluruhan film ini cukup menghibur didukung dengan beberapa aktris yang pernah memenangi penghargaan di beberapa ajang penghargaan film bergengsi.