Bertepatan dengan Record Store Day yang jatuh pada 21 April, Musikeras Magz dan Demajores Independent Music Industry merilis album terbaru berupa album kompilasi musik keras. Di album bertajuk ”Cracked It!” tersebut terdapat 18 lagu dari 18 band Tanah Air lintas generasi. Semuanya menyuguhkan benang merah yang sama, musik yang keras, panas, dan memburu tanpa jeda.
Album kompilasi Cracked It! merupakan rangkuman dari tiga album Cracked It! yang sebelumnya dirilis dalam format fisik berupa cakram padat yang tahun lalu telah diedarkan dalam format digital. Ketiga album itu adalah Cracked It! Vol 1 yang dirilis bulan Maret, Cracked It! Vol 2 yang dirilis pada bulan Juni, dan terakhir Cracked It! Vol 3 yang dirilis bulan September.
Di album Cracked It! Vol 1 sejumlah band ambil bagian. Mereka adalah Roxx, Tremor, Arkenstoned, Aftercoma, Holykillers, dan Godless Symptoms.
Roxx menghadirkan ”5 cm” versi baru, Tremor menyodorkan ”Depresionisme”, Arkenstoned dengan ”When Vulture Comes”, Aftercoma dengan ”Rekayasa”. Adapun Holykillers menyuguhkan ”Another World” dan Godless Symptoms dengan ”Kebenaran Harus Lantang Bicara”.
Sementara di Cracked It! Vol 2, ada Sucker Head dan Edane yang bersanding dengan Jikunsprain, Raksasa, Wolfpak, dan Bissing. Keenam band keras itu menyuguhkan lagu-lagu yang belum pernah disajikan dalam format digital, yaitu ”Hail Edan” (Edane), ”Catatan Terakhir” (Sucker Head), ”Gelap Tak Berujung” (Jikunsprain), ”Blues Trafficking” (Raksasa), ”Bonderlands” (Wolfpak), dan ”Sameness” (Bissing).
Di Cracked It! Vol 3, lagi-lagi hadir enam band yang makin melengkapi line up dua album sebelumnya. Ada Dunia yang mengusung ”Reintrospection”, Grassrock dengan ”Damai Indonesiaku”, JumperFi dengan ”Gameriot”, Kelompok Penerbang Roket melalui ”Jimi Hendrikoes”, Omni dengan ”Negeri Api”, dan Straight Out dengan ”Berhala Paganis”.
Ke-18 lagu dari 18 band itu kemudian dirangkum dalam album Cracked It! yang dirilis dalam format fisik berupa cakram padat. Posisi Sucker Head dengan lagunya ”Catatan Terakhir” di album kompilasi ini digantikan oleh Seringai dengan lagu ”Sang Lelaki”. Hal ini harus terjadi konon karena ”Catatan Terakhir” milik Sucker Head tak mendapat izin dari PT Aquarius Musikindo untuk dirilis secara fisik.
”Catatan Terakhir” adalah salah satu lagu dari album Sucker Head berjudul The Head Sucker yang dirilis tahun 1995. Lagu tersebut lahir dari formasi yang (kala itu) diawaki oleh Krisna J Sadrach (bas/vokal), Nano (gitar), Untung (gitar), dan Robin Hutagaol (drum).
Band yang dikenal sebagai salah satu pejuang thrash metal legendaris di Tanah Air ini bubar setelah Krisna meninggal tahun 2016. Sepanjang kariernya, Sucker Head menghasilkan sejumlah album, seperti The Head Sucker (1995), Manic Depressive (1996), Paranatural (1998), 10th Agresi (1999), dan Hipertensi (2004).
Musik keras
Sebagian besar lagu-lagu yang terdapat di album Cracked It!, belum pernah dirilis dalam format cakram padat. Bahkan, lagu milik Seringai dan Kelompok Penerbang Roket hanya bisa dijumpai dalam format piringan hitam (vinil) 7” dan kaset dalam jumlah terbatas. Sementara lagu milik Grassrock, Dunia, dan JumperFi khusus diciptakan dan direkam untuk keperluan kompilasi.
Menyimak ke-18 lagu di album tersebut, telinga serasa digempur musik keras yang konstan tanpa jeda. Penikmat musik keras dijamin akan mendapat pengalaman memuaskan saat menyimak 18 lagu itu. Yang bukan penikmat musik keras pun tak dilarang untuk menyimak, dengan catatan punya telinga cukup tebal digedor oleh musik-musik keras tanpa jeda.
”Hail Edan” dari Edane yang dimotori Eet Sjahranie (gitar/vokal), Hendra Zamzami (gitar), Ervin Nanzabakri (vokal), Fajar Satritama (drum), dan Daeng Oktav (bas) membuka Cracked It! dengan lagu ”Hail Edan”. ”Hail Edan” yang dirilis dua tahun lalu itu tersimak tebal cita rasa old-school metal dengan unsur heavy guitar.
Sementara ”Blues Trafficking” milik Raksasa yang diramu oleh Franki ”Pepeng” Indrasmoro (drum), Adi Cumi (vokalis), Iman Fattah (gitaris), dan penyanyi serta gitaris bergenre delta blues, Adrian Adioetomo, dan Adhi ”Dodit” Tomo (bas) tersimak mengeksplorasi rock-blues tahun 1970-an. Lagu ini direkam sejak tiga tahun lalu.
Simak juga lagu ”Jimi Hendrikoes” milik Kelompok Penerbang Roket yang meski jenaka, tetap menyuguhkan musik yang mengentak keras. Juga ”Sang Lelaki” milik Seringai yang sangat intens menggempur telinga. Secara keseluruhan, Cracked It! cukup memuaskan telinga.
Produser eksekutif Cracked It! yang digawangi oleh Mudya Mustamin dan Aria Baja dari Locker Media tampaknya memang berupaya keras menyuguhkan album kompilasi musik keras yang komplet, mewakili lintas generasi. Kurasi pada lagu-lagu di album Cracked It! dilakukan berdasarkan bauran kualitas, keragaman subgenre, dan generasi.
”Kesulitan sebenarnya enggak ada. Karena pada dasarnya materi sudah ada sejak di kompilasi versi digital. Paling sempat agak lama di-masteringaja, sama desain artwork,” tutur Mudya, Sabtu (28/4), di Jakarta.
Salah satu hal yang membanggakan adalah dua lagu dari dua band yang ada di album tersebut, yaitu ”Hail Edan” (Edane) dan ”Kebenaran Harus Lantang Bicara” (Gobless Symtomps), masuk dalam nominasi Anugerah Musik Indonesia 2017 kategori Karya Produksi Metal/Hardcore. Hal ini membuktikan kurasi yang dilakukan cukup kredibel.
Tentu tak mudah mewujudkan album kumpulan lagu-lagu cadas ini. Namun, sebagaimana dituturkan Mudya dan Baja dalam wawancara terdahulu, upaya yang mereka lakukan tersebut merupakan bentuk dukungan bagi perkembangan musik keras di Tanah Air sekaligus upaya untuk menggairahkan kembali iklim musik keras Tanah Air. ”Yang jelas edukasi juga tentang varian rock dan metal. Oldschool dan modern,” kata Mudya.