Waktu sekitar 20 tahun, terasa pendek bagi para penggemar Sheila On 7 yang kini beranjak menyentuh usia hampir 40 tahun. Lebih pendek lagi terasa bagi mereka yang kini berumur 20-30 tahun. Waktu tidak bisa diputar balik, maka merekalah yang “memutar” memori akan grup band itu.
Begitu muncul di atas panggung, Duta, vokalis personel Sheila melambaikan tangan sembari “melempar” senyum. Semua orang yang memadati Pantai Kilang Mandiri, Balikpapan, Kalimantan Timur, akhir pekan lalu, langsung bersorak. Sebagian menjerit, histeris nampaknya, di konser bertajuk Musik Sunset Vol 2.
Tak hanya Duta yang diteriaki, karena tiga personel lain yakni Erros, Adam, dan Brian, juga disambut meriah. Chita Wijaya (33), salah satu fans berat Sheila On 7, berjingrak-jingkrak dari lagu pertama hingga terakhir. Layar ponselnya terus menyala, dari memotret, merekam video, berswafoto, hingga menggunggah suasana ke media sosial.
Suasana semakin “pecah” saat lagu “Kita”, hits pertama Sheila On 7, dinyanyikan. Semua larut dalam memori. Chita mengenal lagu itu saat duduk di bangku SMP kelas 1. Semua kawan hapal lirik lagu tersebut, dan tak terhitung berapa kali dia menyanyikannya setiap hari.
“Kharisma Sheila On 7 enggak pernah mati. Semua lagu, kita hapal. Liriknya pun, bagus, dalem. Saya beberapa kali nonton konser Sheila, di Balikpapan, dan daerah lain. Suasananya ‘pecah’ semua. Pergantian selera musik sudah terjadi di Indonesia, tapi di titik ini, Sheila masih ada. Luar biasa,” kata Chita, karyawan swasta, warga Balikpapan ini.
Sheila On 7 membawakan beberapa lagu, seperti Melompat Lebih Tinggi, Dan, Lapang Dada, Seberapa Pantas, Sebuah Kisah Klasik Untuk Masa Depan, Sahabat Sejati, Itu Aku, Radio, Jadikan Aku Pacarmu (JAP), Hari Bersamanya, Yang Terlewatkan, dan Film Favorit.
Yoseph (39) dan istrinya, juga ada di tengah kerumuman. Momentum ini tak dilewatkan. Yoseph mengenang Sheila sejak dari album pertama. “Sejak album pertama, yang masih dalam bentuk kaset, saya sudah menduga band ini bakal melegenda nantinya. Musiknya benar-benar beda, tapi menarik, dan fresh. Liriknya unik, tapi punya arti. Waktu saya lagi awal kuliah, dan suka main musik. Lagu-lagu Sheila termasuk wajib untuk dinyanyikan,” katanya tertawa.
Lina (32), menyebut lirik lagu-lagu Sheila bermakna, dan banyak yang pas dengan suasana hati para remaja dan orang-orang dewasa. Musiknya pun luar biasa. Karena itu, generasi tahun 1990-an dan generasi tahun 2000-an, menyukai Sheila. “Sheila harus datang lagi ke Balikpapan,” ujar Lina yang sudah tiga kali menonton konser Sheila On 7, yang semuanya di Balikpapan.
Arul (20) juga mengakui kharisma Sheila On 7, dan waktu sudah membuktikan itu. Dia pun bisa membayangkan betapa Sheila sangat “meledak” di era 1997-2008. “Kami yang generasi sekarang saja, masih kenal lagu-lagunya,” kata Arul, mahasiswa salah satu kampus di Balikpapan ini.
Duta mengatakan ia dan kawan-kawan merasa senang bisa tampil lagi di Balikpapan. “Banyak tempat di Balikpapan untuk kalian melewatkan sore yang cukup panas ini. Tapi kalian memilih ke sini,” kata Duta, diatas panggung, yang langsung disambut sorakan.
Bagi Duta, sambutan dari para fans Sheila On 7, selalu dianggap sebagai sesuatu yang luar bisa. “Terima kasih, terima kasih, atas itu semua,” ujar Duta, yang bernama lengkap Akhdiyat Duta Modjo ini, sesaat usai turun panggung.