Lawan Stigma Sosial, Opera Ainun Tampilkan Bakat Seni Narapidana
Oleh
Ayu Pratiwi
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Sebanyak 250.000 narapidana di bawah bimbingan Warga Binaan Permasyarakatan memiliki potensi tenaga kerja yang besar, salah satunya di bidang seni. Bakat seni para napi itu dalam waktu dekat dapat disaksikan dalam pertunjukan Opera Ainun yang akan digelar pada 15-16 September 2018 di Taman Ismail Marzuki.
Harun Sulianto, Direktur Pembinaan Narapidana dan Latihan Kerja Produksi, menyampaikan, ada sebanyak 547 Lembaga Permasyarakat (lapas) di Indonesia yang dihuni oleh sekitar 250.000 narapidana atau Warga Binaan Permasyarakat (WBP). Ia memperkirakan, angka itu naik sekitar 2.000 orang per bulan.
"Tugas kami adalah membimbing warga binaan kami menyadari kesalahannya, kembali ke ajaran yang benar, menjadi warga negara yang baik dan berguna, baik selama atau pun setelah menjalani pidana," ujar Harun, Rabu (15/8/2018), di Jakarta.
Menurutnya, sejumlah WBP itu memiliki tekad kuat untuk maju menjadi warga yang baik dan sukses. Untuk itu, mereka perlu dilatih secara disiplin oleh ahli profesional. Sebagian besar lapas memiliki grup bandnya sendiri yang sering tampil di depan publik. Ada pula sejumlah lapas yang memproduksi barang-barang ekspor berupa mebel, kain batik, dan alat olahraga.
Evy Amir Syamsudin, Pendiri Second Chance Foundation, mengatakan, WBP itu memiliki potensi tenaga kerja yang besar.
"Sudah beberapa kali kami menampilkan hasil karya WBP berupa produk seni. Potensi itu perlu dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada mereka. Hal yang paling penting adalah mencegah mereka yang telah terehabilitasi kembali terjerumus. Sayangnya, stigma masyarakat terhadap WBP membuat hal ini kerap terulang," tutur Evy.
Purwatjaraka, pencipta lagu dan musik Opera Ainun, mengaku, sejumlah WBP itu memiliki bakat seni yang layak ditampilkan. Pada pertengahan 2018, ia mengunjungi sejumlah lapas di Cipinang, Pondok Labu, dan Tangerang, untuk lakukan audisi kepada sejumlah WBP yang telah diseleksi sebelumnya untuk tampil dalam Opera Ainun.
"Itu pengalaman pertama saya masuk lapas. Di Cipinang, saya lakukan audisi kepada 10 napi laki-laki. Semua saya terima. Ternyata bakat mereka ok ok banget," katanya. Kemampuan WBP yang Purwatjaraka nilai itu adalah menyanyi, dansa, dan akting. Dalam Opera Ainun, ada total 19 WBP yang akan tampil.
Ami Indriyanto, Produser dan Promoter Lima Dimensi Production, menjelaskan, kolaborasi bersama WBP ini terinspirasi dari semangat Ainun Habibie, istri Presiden ke-tiga BJ Habibie, yang sering terlibat dalam kegiatan sosial. "Ada banyak potensi kerja sama yang bisa kita bangun dalam pelaksanaan opera ini. Salah satu ekspektasi kita adalah untuk memberikan kesempatan kepada WBO untuk menunjukkan bakatnya," ujarnya.
Tiket presale Opera Ainun tersedia di situs rajakarcis.com dengan harga yang berkisar antara Rp 400.000 hingga Rp 2 juta, tergantung lokasi tempat duduk. Selama dua hari, acara yang berlangsung selama 150 menit itu akan ditampilkan dua kali dalam sehari, yaitu pada pukul 14.00 dan 20.00.
Opera Ainun diangkat berdasarkan novel yang ditulis oleh Presiden Indonesia ke-tiga BJ Habibie yang menceritakan kisah cintanya bersama istrinya, Ainun Habibie. Pada 2012, novel itu diadaptasi dalam bentuk film berjudul Habibie & Ainun.