Festival Tari Indonesia
Indonesian Dance Festival (IDF) 2018 akan dihelat pada 6-8 November 2018, dipusatkan di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta. Pembukaan agenda dua tahunan ini akan dilangsungkan pada Selasa (6/11/2018) pukul 20.00 di Teater Jakarta. Menurut salah satu pemrakarsa IDF, Nungki Kusumastuti, saat pembukaan akan ditampilkan komposisi tari berjudul Let Me Change Your Name karya koreografer Eun Me Ahn dari Korea Selatan. Acara pembukaan, tambah Nungki, akan diawali penampilan tari Lengger Lanang, sebuah tarian tradisional dari Banyumas, Jawa Tengah. Pergelaran dua tahunan ini memasuki tahun ke-26 sejak diselenggarakan pertama kali pada 1992. Selama IDF 2018 akan tampil beberapa koreografer dan penari dari banyak negara serta para koreografer muda dari Tanah Air. Selama ini, kata Nungki, IDF telah menjadi acuan bagi para penyelenggara festival tari dari seluruh dunia. ”Mereka akan datang dengan biaya sendiri,” katanya. (CAN)
Pentas Novel Pramoedya
Lakon ”Bunga Penutup Abad” yang berangkat dari novel tetralogi Pulau Buru karya Pramoedya Ananta Toer akan dipentaskan kembali pada 17-18 November 2018 di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta. Aktris Happy Salma bersama Titimangsa Foundation, yang menghelat pentas ini tahun 2016 di Jakarta dan 2017 di Bandung, berhasil menyedot 2.600 penonton.
Tahun ini, lakon yang sama akan dipentaskan kembali dengan komposisi pemain yang sedikit berbeda. Tokoh Nyi Ontosoroh yang sebelumnya diperankan oleh Happy Salma akan dimainkan oleh aktris Marsha Timothy. Sutradara Wawan Sofwan tetap diberi kepercayaan untuk mengarahkan pertunjukan. ”Bunga Penutup Abad” masih didukung aktor kenamaan Reza Rahadian dan Lukman Sardi. Selain itu, tetap pula melibatkan aktris cantik Chelsea Islan. (CAN)
Pesona Jegog di Taman Mini
Pesona musik jegog dari Kabupaten Jembrana, Bali, akan dipentaskan Sabtu (3/11/2018) pukul 19.00 di Anjungan Provinsi Bali, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta. Jegog tak lain berupa orkestrasi musik bambu berukuran gigantik, khas kabupaten di Bali bagian barat yang diperkirakan berkembang sejak tahun 1912. Dalam pentas bertajuk ”Antologi Jegog” ini akan dipentaskan beberapa fragmen tari yang diiringi musik jegog.
Tari Mekepung karya I Ketut Suwentra, yang sering kali dijuluki maestro jegog, akan menjadi salah satu tarian utama dalam pergelaran ini. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jembrana I Nengah Alit mengatakan, selain pentas jegog, pergelaran ini juga akan menampilkan tari-tarian khas daerah Bali barat. ”Ada tari tematik berjudul Petung Agung yang berkisah tentang pembuatan perangkat gamelan jegog,” kata Alit. Pada perhelatan ini setidaknya akan dihadirkan 338 seniman dari Jembrana. (CAN)