Realisasi Imaji Adimanusia
Sejak berabad lalu, manusia sudah berimajinasi tentang makhluk adidaya yang memiliki kekuatan lebih dari orang kebanyakan. Seiring berjalannya waktu, imajinasi itu diwujudkan melalui karya seni, gim, kepercayaan, dan kompetisi.
Bahkan, manusia juga mewujudkan imaji itu pada tubuhnya sendiri. Dalam mitologi Yunani, imaji dewa-dewa direalisasikan dalam bentuk patung menyerupai manusia dengan bentuk tubuh yang tidak biasa: lengan, perut, kaki, dan leher berotot kekar. Beberapa di antaranya disimbolkan memiliki kekuatan super.
Salah satu sosok dewa yang kerap disimbolkan dengan kekuatan luar biasa adalah Titan. Dalam mitologi Yunani, Titan merupakan sebutan bagi para penguasa bumi yang terdiri atas enam pria dan enam wanita. Patung Titan kerap digambarkan sebagai sosok yang mampu mengangkat bumi.
Hal itu melatarbelakangi dirancangnya kompetisi atletik The Titan Games yang diluncurkan 4 Januari 2019 di jaringan Fox, termasuk di Indonesia. Seolah mencoba untuk menyerupai sosok Titan, ada enam peserta pria dan enam peserta wanita berkompetisi dalam setiap episode. Setiap kategori harus melewati rintangan yang menantang ketangguhan fisik dan mental di arena.
Dalam tayangan promosi The Titan Games, Dwayne ”The Rock” Johnson, sang pembawa acara, mengatakan, ”Titan tidak dilahirkan, tetapi dibentuk di sini.” Pernyataan itu seolah ingin membuktikan bahwa imajinasi adimanusia bisa direalisasikan melalui kompetisi ini.
Uji kekuatan
Kompetisi atletik ini diproduksi A Smith & Co Productions, Universal Television Alternative Studio, dan Seven Bucks Productions. Sebelumnya, A Smith & Co Productions juga memproduksi acara kompetisi atletik lain yang juga digemari, American Ninja Warrior.
The Titan Games dan American Ninja Warior sama-sama menguji kekuatan dan ketahanan fisik peserta. Namun, keduanya tentu didesain dengan alur dan model berbeda. Pada The Titan Games, peserta tidak hanya dituntut untuk melewati rintangan dalam arena, tetapi juga menghancurkan sejumlah rintangan dengan alat yang disediakan.
Pada tayangan perdana, Jumat (4/1/2019), peserta harus melewati salah satu tantangan yang disebut Herculean Pull. Kekuatan kaki dan tubuh bagian atas diuji melalui tantangan ini.
Dalam Herculean Pull, dua peserta dipertandingkan untuk menarik dua tiang perak vertikal dengan berat masing-masing 100 pon atau 45,35 kilogram. Setelah berhasil menarik tiang itu keluar dari lubang, dua peserta saling beradu kekuatan menarik tiang emas untuk menentukan pemenangnya.
Mitologi Yunani terasa kental dalam The Titan Games. Hal itu terlihat dalam nomenklatur dan desain tantangan bagi para peserta. Selain Herculean Pull, ada tantangan yang dinamai Mount Olympus.
Mount Olympus merujuk pada gunung tertinggi di Yunani. Pada mitologi Yunani, gunung ini diyakini sebagai tempat bersemayam para dewa-dewi Olimpus. Dalam tantangan ini, peserta harus berjuang melewati sejumlah rintangan untuk mencapai puncak, lalu turun lagi, memecah ”peti” beton untuk mendapatkan kunci The Titan sebagai simbol kemenangan.
Gaya hidup
Fox Network Group Asia (FNG Asia) menayangkan The Titan Games setiap Jumat pukul 20.50 di saluran Fox. ”Kami melihat hidup sehat dan membentuk tubuh sudah menjadi gaya hidup masyarakat Indonesia. The Titan Games kami tujukan untuk pasar penonton itu,” ujar Indira Christiani, Marketing Representative FNG Indonesia.
Memiliki tubuh sehat dan atletis saat ini bukan hanya diidamkan atlet. Banyak orang dengan berbagai latar belakang mengikuti program pembentukan tubuh. Ada yang rutin datang ke pusat kebugaran, ada pula yang memanfaatkan aplikasi di gawai sebagai panduan.
Dalam The Titan Games, untuk lolos sampai ke arena, peserta perlu melalui seleksi, yakni mengirimkan video ketika mereka melakukan berbagai bentuk latihan untuk mendapatkan tubuh ideal.
Peserta yang lolos dan memiliki tubuh atletis itu memiliki beragam profesi. Ada petugas pemadam kebakaran, perawat, ataupun guru. Vice President Territory Head of FNG Indonesia Roy Simangunsong menambahkan, ”Bahkan, ada yang usianya 50 tahun. Ada juga yang menggunakan tangan palsu.”
Semua bisa
Johnson dalam promosi acara ini mengatakan, The Titan Games adalah wadah bagi orang-orang biasa yang menggandrungi dunia atlet, memiliki ketangguhan sebagai atlet, tetapi belum punya kesempatan untuk menunjukkan talenta mereka. Kesempatan itu diberikan kepada siapa saja yang mampu melewati tantangan, baik lelaki maupun perempuan.
Pada tayangan perdana, Julie Dudley, perempuan pemadam kebakaran yang berusia 50 tahun, bisa melewati tantangan Hammering Ram dan maju ke babak selanjutnya. Ia mengalahkan peserta lain yang berusia separuh dari usianya.
Pada daftar peserta yang diterbitkan Fox, ada juga seorang peserta yang berhasil lolos dan akan tampil di arena meski menggunakan lengan kiri palsu. Ia harus melewati tantangan untuk melawan peserta lain yang memiliki tubuh lengkap.
Peserta itu, Chris Ruden, pernah mengalami intimidasi dan menanggung malu karena ia terlahir dengan fisik tak sempurna. Program kebugaran yang ia jalani membuatnya merasa lebih berarti dan percaya diri. Saat ini ia kerap menjadi motivator bagi kaum muda penyandang disabilitas.
Dengan kisah-kisah para kontestan, The Titan Games tidak hanya menyajikan adu kekuatan fisik dan mental. Ada juga kisah kegigihan, kejatuhan, kesedihan, dan tentu keberhasilan. (E22)