Membaca Selera Pasar
Penyanyi dan musisi asal Kanada, Aubrey Drake Graham (32) atau dikenal sebagai Drake, adalah representasi dari selera pasar musik global hari ini. Musik pop rap-nya tak lagi berbicara tentang senjata dan obat-obatan terlarang, tetapi bertutur lebih jujur tentang emosi manusia.
Dominasi Drake di pasar musik global hari ini terekam dalam perhelatan Billboard Music Awards (BBMA) 2019 yang berlangsung 1 Mei 2019 di Las Vegas, Amerika Serikat. Malam itu, Drake membawa pulang 12 penghargaan. Ia sekaligus mencatatkan namanya sebagai artis peraih penghargaan terbanyak dalam sejarah penyelenggaraan BBMA.
Total Drake telah mengantongi 27 penghargaan dari ajang BBMA. Jumlah itu merupakan yang tertinggi, mengalahkan rekor yang sebelumnya dipegang Taylor Swift sebanyak 23 penghargaan.
Berbeda dengan Grammy Awards yang didasari penilaian tertinggi panel juri The Recording Academy, BBMA adalah penghargaan yang diberikan berdasarkan performa para artis terkait kunci interaksi mereka dengan penggemar; penjualan album, baik fisik maupun digital; frekuensi pemutaran di radio; streaming; tur; serta ikatan dengan penggemar di media sosial.
Semua itu dicatat Billboard dengan melibatkan Nielsen Music dan Next Big Sound. Periode pencatatan berlangsung selama 12 bulan atau 1 tahun. Kategori penting dalam BBMA adalah Top Artis, Top Billboard 200 Artist, Top Hot 100 Artist, dan Top Artis Pendatang Baru.
Di ajang BBMA 2019, Drake menerima 12 penghargaan yang meliputi kategori-kategori penting. Hal itu antara lain Top Artist, Top Male Artist, Top Billboard 200 Artist, Top Hot 100 Artist, Top Streaming Song Artist, Top Radio Song Artist, Top Rap Artist, dan Top Rap Male Artist. Di kategori Top Artist yang merupakan penghargaan paling prestisius, Drake mengalahkan Cardi B, Ariana Grande, Post Malone, dan Travis Scott.
Kemenangan Drake itu adalah sejarah yang berulang. Di BBMA 2017, Drake juga telah menorehkan rekor dan catatan penting. Dia berhasil membawa pulang 13 penghargaan, termasuk penghargaan kategori penting. Jumlah itu melibas rekor yang pernah dipegang Adele, yang di BBMA tahun 2012 menyabet 12 penghargaan.
Humanis
Saat ini, dengan 27 penghargaan yang dimilikinya, Drake adalah representasi dari selera pasar musik, juga generasi global hari ini. Di tangan Drake, musik rap yang selama ini memiliki citra maskulin dan berwajah keras dengan isu-isu yang didominasi senjata dan obat- obatan terlarang menampilkan wajah yang lebih humanis.
Tak berlebihan apabila Drake disebut-sebut telah mengubah wajah musik global. Melalui musiknya, Drake menjadi perwakilan pria muda yang selama ini tak pernah dilirik industri musik, begitu juga oleh dunia secara lebih luas.
Di salah satu lagu, misalnya, Drake bisa berbicara secara jujur tentang kesalahan dan kekecewaannya. Di lagu lainnya, dia berbicara tentang bagaimana memperlakukan perempuan dengan baik, juga tentang kebaikan hati. Sebelumnya, para penyanyi rap lebih banyak membicarakan tema tentang obat-obat terlarang dan senjata.
Simak lirik di lagu ”Nice for What”. Had a man last year, life goes on/Haven’t let that thing loose, girl, in so long/You’ve been inside, know you like to lay low/I’ve been peepin’ what you bringin’ to the table/Workin’ hard, girl, everything paid for. ”Nice for What” ada di album Scorpio milik Drake yang mendapat Top Billboard 200 Album di BBMA 2019.
Lirik lagu tersebut jauh dari lagu-lagu rap tipikal gangster rap. Namun, sepertinya, itulah salah satu kunci sukses Drake. Orang-orang senang mendengar lagu yang bisa terhubung dengan diri mereka dan melihat orang di luar sana tidak berada di balik jeruji penjara. Selama ini, musik rap selalu berelasi dengan kekerasan, hal-hal yang macho dan maskulin. Namun, Drake justru membuangnya jauh-jauh.
Karena caranya mengungkapkan perasaan dengan jujur itu, Drake juga harus menerima label ”lembek” dari para kritikus. Namun, pada kenyataannya, emosi seperti itu juga sangat umum terjadi pada pria-pria muda saat ini.
Inilah yang membuat keberadaan Drake menjadi relevan. Berbicara tentang perasaan adalah hal lumrah dan normal untuk laki-laki, bukan sesuatu yang aneh. Di tangan Drake, lirik-lirik itu bahkan tidak sekadar menjadi hal yang normal, melainkan juga keren. Seperti I needed to hear that s**t/I hate when you’re submissive/ passive aggressive when we’re texting/ I feel the distance.
Drake juga merilis musiknya dalam cara tak biasa. Youtube hanya dipergunakan untuk lagu-lagu populernya, selebihnya Spotify. Bagi sebagian orang, cara yang dilakukan Drake mungkin menyebalkan. Namun, dari sisi bisnis, ini menjadi strategi piawai.
Pada 2016, salah satu lagu milik Drake, ”One Dance”, menjadi lagu yang paling banyak didengarkan di Spotify. Sementara Views, menjadi album yang paling didengarkan pada tahun yang sama. Disusul album More Life yang juga menjadi album paling didengarkan pada tahun 2017, begitu juga dengan Scorpion.
Tahun 2018, Drake menjadi artis yang paling banyak diakses (streaming) di Spotify, mencapai 8,2 miliar kali. Album Scorpion dan lagu ”God’s Plan” menduduki posisi tertinggi. Lagu itu mencapai 1 juta kali streaming. Kesimpulannya, setiap kali Drake merilis musiknya, semua orang mendengarkan.
Selain Drake, penyanyi yang juga menarik perhatian pasar adalah Taylor Swift. Swift memiliki 23 penghargaan dari ajang BBMA. Namun, tahun ini, Swift yang dinominasikan dalam dua kategori, Top Female Artist dan Top Touring Artist, pulang dengan tangan hampa. Top Female Artist BBMA 2019 jatuh ke tangan Ariana Grande, sementara Top Touring Artist BBMA 2019 jatuh ke tangan Ed Sheeran.
Meski demikian, Swift tetaplah penyanyi yang paling ditunggu dan diburu. Singel terbarunya, ”ME!”, yang merupakan kolaborasi dengan Brendon Urie dari Panic at The Disco yang dirilis di Youtube telah ditonton hampir setidaknya 158 juta kali sejak 25 April lalu.
Lagu itu menjadi lagu ke-57 milik Swift yang merajai tangga lagu Top 40 di jajaran Hot 100. Lagu tersebut mendudukkan Swift di posisi ketiga penyanyi dengan lagu tersukses di Amerika, mengalahkan lagu-lagu lain dari berbagai genre yang ada.
Saat ini, posisi kedua dipegang Elton John, sementara posisi pertama dipegang Drake dengan 95 lagu. Selera musik masa kini setidaknya tergambar pada Drake dan Taylor Swift.