Netflix disebut belum mau memenuhi syarat untuk mencabut atau membatalkan penayangan film yang kontennya dikeluhkan oleh publik di Indonesia. Karena itu, sejak 2016, IndiHome masih memblokir Netflix.
Oleh
Fransiskus Wisnu Wardhana Dany
·2 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Pengguna layanan internet IndiHome masih belum bisa mengakses layanan pengaliran video atau video streaming, Netflix. Alasannya, ada syarat yang belum dipenuhi oleh Netflix. Padahal, keinginan pengguna IndiHome untuk menikmati Netflix terbilang tinggi. Sejak Netflix diblokir, lebih dari satu juta pengguna IndiHome mencoba mengakses Netflix.
Direktur Consumer Service Telkom Siti Choiriana di Denpasar, Bali, Minggu (22/12/2019), mengatakan, sejak Netflix diblokir tahun 2016, komunikasi terus dilakukan dengan pihak Netflix agar layanan Netflix bisa dinikmati kembali.
Namun, hingga komunikasi terakhir, ada syarat yang belum bisa dipenuhi oleh Netflix. Syarat dimaksud adalah Netflix akan mencabut atau membatalkan penayangan film yang materinya dikeluhkan oleh publik di Indonesia.
Syarat ini, menurut Siti, juga diajukan saat IndiHome menjalin kerja sama dengan Home Box Office dan Fox. Kedua jaringan televisi itu diminta menurunkan tayangan yang dikeluhkan publik dalam tenggat waktu 1 x 24 jam. Keduanya tak keberatan dengan syarat tersebut sehingga kerja sama dijalin.
Komunikasi dan negosiasi, kata Siti, terus dilakukan agar satu saat Netflix bisa disaksikan dengan IndiHome. Terlebih penggemar Netflix di Indonesia sangat banyak. Selain itu, berdasarkan pantauan arus lalu lintas pengguna internet IndiHome, setidaknya satu juta pengguna mencoba mengakses layanan Netflix sejak Netflix diblokir.
”Suatu saat oke, akan dibuka karena penggemar Netflix di Indonesia sangat banyak. Perusahaan menjaga perlindungan konsumen dan mengadopsi peraturan pemerintah sehingga harus dipenuhi,” kata Siti.
Awal 2016, pemerintah menilai Netflix menyalahi regulasi di Indonesia. Grup Telkom, yaitu salah satunya IndiHome, kemudian memblokirnya dengan alasan layanan video streaming asal Amerika Serikat itu belum memenuhi syarat dan ketentuan konten di Indonesia.
Sekalipun Netflix belum bisa disaksikan melalui IndiHome, perusahaan terus mengekspansi konten dan mengakselerasi kecepatan internet pada tahun ini untuk meningkatkan jumlah pelanggan.
Tercatat per November 2019, saluran IndiHome TV dan layanan pengaliran video, seperti Iflix, Hooq, dan Movin, diakses oleh 145 juta pengguna. IndiHome, kata Vice President Planning Resource & Management Soewiyarso, juga mengembangkan saluran dengan segmentasi khusus.
Saluran IndiBasket, misalnya. Menurut Soewiyarso, setidaknya 200.000 pengguna mengakses saluran IndiBasket. ”Ternyata banyak penggemar basket di Indonesia,” ujarnya.
Selain itu, IndiHome juga mengembangkan saluran berisi konten lokal. Saluran itu berisi siaran tentang perkembangan Indonesia, badan usaha milik negara, dan bincang-bincang santai tentang Indonesia.
Saluran lainnya berupa edukasi. Soewiyarso mengatakan, saluran itu bertujuan memangkas jarak antara warga yang mengenyam pendidikan formal dan pendidikan nonformal. ”Ada ruang terampil, ada kelas barista, busana, memasak, dan lainnya,” katanya.