Muhammad Gunawan (44) mematahkan stigma blues yang kerap dianggap beberapa kalangan sebagai musik untuk pendengar uzur. Bersama grupnya, Gugun Blues Shelter, vokalis yang akrab disapa Gugun itu telah merilis 10 album.
Oleh
KOMPAS/DWI BAYU RADIUS
·2 menit baca
Muhammad Gunawan (44) mematahkan stigma blues yang kerap dianggap beberapa kalangan sebagai musik untuk pendengar uzur. Bersama grupnya, Gugun Blues Shelter atau GBS, vokalis yang akrab disapa Gugun itu telah merilis 10 album. Di antara lagu yang diciptakannya, beberapa karya ia anggap teristimewa.
Bagi Gugun, GBSFEST menjadi pencapaian tertingginya. Album terbaru GBS itu diselesaikan menjelang berakhirnya tahun 2018 dan diluncurkan pada Maret 2019. ”Kayak bikin album solo, mulai aransemen, lagu, sampai kebutuhan suaranya. Lebih dari separuh materi album itu saya yang bikin,” ujarnya.
Gitaris itu beberapa kali merombak lagu-lagunya. Gugun ingin GBSFEST jauh berbeda dibandingkan album-album sebelumnya. ”Rasanya capek bikin album itu belum hilang meski sudah lewat setahun,” ucapnya di sela bercengkerama dengan beberapa kru Tema Studio, Jakarta, Jumat (10/1/2020).
Studio di Jalan Pancoran Timur V itu menjadi wadah beberapa musisi, termasuk Gugun yang kerap merekam lagu. Bertempat di rumah yang tak bisa dibilang tertata rapi, studio itu berfungsi pula sebagai wahana Gugun untuk menciptakan karyanya.
Sementara, ”Holding On” dalam album Turn It On (2007) adalah lagu paling manis yang pernah diciptakan Gugun. Lagu tersebut sudah lama dibuat sebelum dirilis. Saat lagu itu digubah, ia sedang berpacaran tetapi tak cocok dengan pasangannya.
”Isi kepala kami beda, tetapi bisa bareng dan dekat. Lebih karena saya merasakan chemistry (perasaan yang menyenangkan) dari hubungan itu,” ujarnya. Lagu itu memberikan andil atas penghargaan Album Blues Nomor Satu Tahun Ini dan Gitaris Blues Terbaik Se-Asia Tenggara untuk Gugun dari MTV Trax Magazine.
Turn It On juga menjadi salah satu album Indonesia terbaik tahun 2007 versi Rolling Stone Indonesia. Gugun tak selalu menciptakan lagu-lagu baru untuk albumnya. Sebagian lagu Gugun sudah direkam dan disimpan di komputer 20 tahun lalu.
Rekaman lain yang lama kemudian baru dirilis, ”Jangan Berkata dalam Hati”, merupakan kisah spesial pula. Lagu itu mengekspresikan perasaan Gugun yang sulit diungkapkan. ”Mau menyatakan sesuatu, tetapi susah banget ngucapinnya,” ujarnya soal lagu dalam album Hitam Membiru (2016) itu.
Setiap lagu yang dibuat, ia selesaikan dengan sungguh-sungguh dan melalui proses cukup lama. Soal kedalaman lagu, Gugun menyerahkan kepada penikmatnya. ”Saya tak bisa mengukur lirik yang ditulis itu maknanya besar atau tidak. Pendengar yang berhak menilai,” ucapnya.
Ia spontan saja jika menciptakan lagu dengan kegelisahan menjadi substansi. Blues jika ditelusuri berdasarkan sejarah memang lahir dari pelepasan katup persoalan musisinya. ”Buat saya, kegelisahan itu kadang-kadang muncul ketika orang tak semangat mendengarkan blues yang dicap musik manula,” ujarnya.