”Akad”, Sebuah Cerita tentang Perjodohan dan Janji
Abdi berjanji kepada mendiang istrinya untuk mencarikan jodoh buat anaknya. Bagaimana dengan si anak? Ia juga punya janji kepada orang lain. Soal perjodohan kadang memang rumit. Isu inilah yang diangkat dalam film ”Akad”
Oleh
ELSA EMIRIA LEBA
·3 menit baca
Seorang ayah tentu menginginkan hal yang terbaik untuk anaknya. Begitu pula dengan Abdi dalam film Akad. Ia ingin agar putrinya, Indira, segera menemukan jodohnya.
Abdi (diperankan oleh Mathias Muchus) adalah seorang laki-laki paruh baya yang bekerja sebagai pengemudi taksi daring. Terikat dengan janji kepada mendiang istrinya, Abdi berencana mencarikan pacar untuk putrinya di tengah kesibukannya mencari penumpang. Sementara itu, Indira (diperankan oleh Indah Permatasari) justru sibuk dengan karier dan impiannya.
Akad adalah film keluarga bergenre drama percintaan yang berbalut komedi. Film Akad, yang disutradarai Reka Wijaya, juga akan dibintangi oleh Kevin Julio, Indah Permatasari, Nino Fernandez, Debo Andryos, dan Jennifer Coppen.
”Abdi memiliki tanggung jawab kepada almarhumah istrinya karena anaknya masih lajang. Selama ini, dia tidak pernah menemukan orang yang cocok hingga ketemu seseorang yang pernah memiliki masa lalu dengan dia,” tutur Muchus seusai konferensi pers produksi film Akad di Jakarta, Selasa (18/2/2020).
Pusat cerita film akan berada pada sudut pandang Abdi. Dalam film itu, Abdi memiliki karakter yang santai dan lembut. Namun, di balik kelembutan itu, Abdi memiliki prinsip dan kemauan yang keras.
”Film ini mengenai keluarga. Tetapi, kalau lebih universal, film ini sebenarnya bercerita tentang janji. Abdi berjanji kepada mendiang istrinya dan putrinya memiliki janji sendiri. Jadi, film ini bercerita mengenai komunikasi lintas generasi,” kata Sutradara Akad, Reka.
Cerita film Akad terinspirasi dari lagu yang berjudul sama ”Akad”. Lagu ”Akad” adalah karya penyanyi Mohammad Istiqamah Djamad atau yang akrab disapa Is. Lagu ini telah ditonton 106 juta kali di Youtube sejak 2017.
Bagaimana jalan cerita selanjutnya? Tunggu saja sampai filmnya jadi dan beredar di bioskop. Film Akad akan shooting di dua lokasi, yakni Jakarta dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Film ini merupakan kolaborasi antara rumah produksi IFI Sinema dengan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), E-Motion Entertainment, dan Perum Produksi Film Negara (PFN). Produksi film akan berlangsung selama satu bulan dimulai sejak 20 Februari 2020.
Promosi pariwisata
Salah satu lokasi shooting film Akad adalah Mandalika, Lombok Tengah, NTB. ITDC tengah mengembangkan wilayah Mandalika sebagai satu dari lima destinasi pariwisata super prioritas pilihan pemerintah. Mandalika juga akan menjadi tuan rumah perhelatan balap motor MotoGP pada 2021.
Direktur Utama ITDC Abdulbar M Mansoer mengatakan, keterlibatan ITDC dalam film itu merupakan salah satu upaya untuk mempromosikan Mandalika melalui pendekatan yang kreatif. Adapun fokus pengembangan Mandalika berorientasi pada olahraga dan hiburan.
”Kami bertujuan untuk meningkatkan pariwisata ke Mandalika melalui film yang menjual lokasi-lokasi indah dan unik kepada masyarakat. Kami harap film Akad dapat menjadi katalis bagi Mandalika, seperti film Eat Pray Love untuk Bali dan Susah Sinyal untuk Sumba,” kata Abdulbar.
CEO E-Motion Entertainment Arnold J Limasnax menambahkan, film merupakan platform yang sangat efektif untuk mempromosikan pariwisata. ”Berbeda dengan iklan yang membuat orang malas, film biasanya menginspirasi penontonnya untuk datang,” ujarnya.
Muchus mengatakan, dirinya berharap agar sutradara dapat mengolah film dengan cantik supaya cerita film dan keindahan lokasi shooting menjadi suatu kesatuan yang harmonis. Dengan demikian, film Akad dapat berdampak positif.