Para jagoan senior The Expendables kembali bersatu melawan kelompok teroris yang ingin memicu Perang Dunia III. Akankah misi mereka berhasil, termasuk dengan bantuan para anggota lebih muda?
Oleh
WISNU DEWABRATA
·5 menit baca
Sekumpulan jagoan tua kembali beraksi. Mereka tergabung dalam kelompok tentara bayaran, The Expendables. Dalam film The Expandables 4 ini, kelompok yang masih dipimpin Barney Ross (Sylvester Stallone) mendapat misi rahasia mahapenting, yang secara tidak langsung menyelamatkan dunia dari ancaman Perang Dunia III.
Bersama para kamerad utama lainnya, Lee Christmas (Jason Statham), Gunner Jensen (Dolph Lundgren), dan Toll Road (Randy Couture), Barney mendapat tugas dari agensi intelijen Amerika Serikat (CIA). Mereka diminta menembus persembunyian seorang jenderal asal sebuah negara gagal akibat perang saudara dan terorisme, Libya. Sang jenderal dikabarkan bersembunyi di bekas pabrik senjata kimia.
Sang jenderal dicari lantaran dia memiliki akses penyimpanan seperangkat detonator untuk bom nuklir. Ada banyak pihak mengincar dan ingin mengambil alih perangkat canggih itu untuk disalahgunakan. Salah satunya kelompok teroris pimpinan Rahmat (Iko Uwais). Celakanya, misi yang digelar kawanan The Expendables gagal total.
Tak hanya itu, The Expendables bahkan terpaksa harus kehilangan salah seorang personel penting mereka. Misi kedua pun lantas dipersiapkan. Namun, kali ini tanpa melibatkan Christmas, yang dikeluarkan lantaran dianggap mbalelo, menolak perintah di misi pertama.
Pada misi kedua pengejaran kelompok Rahmat, seorang agen CIA, Gina (Megan Fox), yang juga kekasih Christmas, mengambil alih kepemimpinan. Plot cerita naiknya Gina juga disebut-sebut menyimbolkan proses regenerasi dalam The Expendables.
Selain Gina, sejumlah ”darah segar” mengisi keanggotaan The Expendables. Beberapa karakter baru, di antaranya Galan (Jacob Scipio), Lash (Levy Tran), Easy Day (50 Cent), dan Decha (Tony Jaa).
Pengejaran terhadap kelompok Rahmat juga menjadi semakin menarik lantaran mereka dikisahkan berada di tengah samudra. Mereka bergerak menggunakan kapal kargo raksasa menyerupai sebuah kapal induk. Di dalamnya terdapat bom nuklir yang siap diledakkan begitu kapal memasuki perairan Rusia.
Kondisi itulah yang menjadikan misi pengejaran terhadap Rahmat juga dirancang untuk menyelamatkan dunia. Ledakan bom nuklir di perairan Rusia, seperti direncanakan sejak awal oleh kelompok Rahmat, diyakini bakal memprovokasi pecahnya Perang Dunia III.
Penggambaran pertempuran jarak dekat yang terjadi di atas kapal yang tengah berlayar itu terbilang menarik. Tak kalah menarik jika dibandingkan dengan adegan-adegan pertempuran sebelumnya di pabrik senjata kimia di Libya. Baku tembak dan saling ledak berpadu cantik dengan perkelahian jarak dekat, tangan kosong ataupun bersenjata tajam.
Penggunaan teknologi animasi berbasis komputer (computer generated image/CGI) juga membuat sejumlah adegan laga makin intens dan seolah mendekati realitas. Perkelahian pamungkas di film juga ditandai dengan perkelahian jarak dekat menggunakan senjata tajam antara Christmas dan Rahmat.
Iko dengan bangga menyebut dirinya berkontribusi aktif terhadap koreografi adegan perkelahian atas permintaan langsung Statham. Hal itu disampaikan Iko seperti dikutip dari perbincangannya dengan aktor Chicco Jerikho di kanal akun media sosial Chicco, beberapa waktu lalu. Sayangnya kali ini Iko tak bisa terlibat dalam proses promosi lantaran terlibat dalam mogok kerja yang diorganisasi oleh Screen Actors Guild (SAG) di AS.
Dalam siaran pers disebutkan, akibat mogok kerja SAG, Iko dan teman-teman di The Expendables 4 tak bisa ikut mempromosikan film mereka. Tak hanya promosi di Indonesia, acara gala premiere di Hollywood pun ikut dibatalkan.
Berjalan linear
Baku tembak dan ledakan-ledakan besar di film ini, terutama di atas kapal, terasa meyakinkan. Adegan-adegan tersebut digarap cukup rapi demi memberi kepuasan bagi para penggila genre laga, perang, dan thriller. Sang sutradara, Scott Waugh, sebelumnya juga dikenal dari beberapa karya sejenis, seperti Hidden Strike (2023), Need for Speed (2014), dan Act of Valor (2012), film tentang operasi militer pasukan elite Navy Seals.
Akan tetapi, secara alur dan plot cerita, film The Expendables 4 kali ini tak terlalu istimewa dan berjalan datar dengan urut-urutan yang linear. Kalaupun ada pesan yang coba disampaikan, lebih terkait pada kesetiakawanan, yang bahkan melampaui kesuksesan misi.
Christmas memang digambarkan lebih memilih menyelamatkan Barney ketimbang menangkap Rahmat dan mengambil alih seluruh detonator yang menjadi misi utama penugasan The Expendables.
Meskipun begitu, kesan lebih menonjolkan karakter Christmas dalam sekuel kali ini belakangan diakui terkait proses melanjutkan tongkat estafet perjalanan waralaba film The Expendables. Dalam salah satu pernyataan di akun media sosialnya, beberapa waktu lalu, Stallone membenarkan dirinya akan menyerahkan tongkat estafet tersebut ke tangan Statham.
Kondisi itu sinkron dengan diperkenalkannya sejumlah karakter muda baru seperti telah disebut di atas. Stallone adalah penggagas The Expendables sekaligus sutradara edisi perdana film ini. Sepanjang tiga film terakhir The Expendables kerap melibatkan sejumlah nama aktor laga senior seangkatan Stallone, seperti Mickey Rourke, Jet Li, Jean-Claude Van Damme, Chuck Norris, Bruce Willis, Arnold Schwarzenegger, Harrison Ford, Mel Gibson, Antonio Banderas, dan Wesley Snipes.
Akan tetapi, walau Stallone mengisyaratkan bakal ”pensiun”, kehadirannya di sekuel-sekuel The Expendables ke depan diyakini akan tetap ada setidaknya di posisi produser eksekutif.
Aktor Asia Tenggara
Selain Iko Uwais, sejumlah aktor laga keturunan atau dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara banyak mewarnai film ini. Iko hadir seolah ”mewakili” Indonesia, termasuk dengan atribusi kepiawaiannya bermain pencak silat. Begitu juga kehadiran Tony Jaa, aktor laga asli Thailand, yang menguasai bela diri khas Negeri Gajah Putih, muay thai. Ada pula pemeran Bok, asisten Rahmat di film, yang dimainkan Daren Nop. Daren diketahui punya darah Kamboja.
Seperti Iko dan Tony, nama Daren cukup dikenal di industri film laga Hollywood, terutama dalam posisinya sebagai pemeran pengganti dan koreografer laga. Dia banyak dilibatkan dalam sejumlah film besar, seperti Fast X (2023), John Wick: Chapter 4 (2023), serial Moon Knight (2022), The King’s Man (2021), Black Widow (2021), dan beberapa film waralaba Star Wars.
Dari sini bisa diprediksi sekuel-sekuel The Expendables di masa mendatang akan makin kaya dengan para aktor berlatar belakang multiras dan multikebangsaan. Selain itu, waralaba film ini juga akan semakin disegarkan dengan kehadiran para pemain laga muda pengganti para aktor sebelumnya yang sudah terlalu ”sepuh” untuk beraksi bahkan dalam film.
Hal itu juga dilakukan untuk ikut ”meremajakan” para penonton film-film sekuel The Expendables di masa mendatang. Tentunya terbilang kontras jika para penonton belia masih harus disuguhi aksi-aksi laga dari para aktor, yang bahkan sudah seusia orangtua atau kakek mereka.
Para aktor ”sepuh”, yang walau terlihat masih lincah melompat-lompat di tempat berbahaya, saling baku tembak dan pukul, sebenarnya tampak ringkih serta mengkhawatirkan.
Yah, namanya juga The Expendables alias bukan barang baru.