Kelompok musik Matter Halo meluncurkan album ”deluxe” yang berisi sejumlah lagu yang telah mereka rilis beberapa tahun belakangan sebagai satuan singel.
Oleh
RIANA A IBRAHIM
·4 menit baca
Delapan tahun berselang, kelompok musik indie avant-garde Matter Halo merilis album keduanya bertajuk Nightvision (Love is God Edition) pada 7 Desember 2023. Album ini sekaligus menandai perjalanan kreatif dan evolusi yang dialami dua personelnya, Ibnu Dian (gitar/vokal) dan Ganindra Rai (bas/vokal latar), di dunia musik Tanah Air.
Nightvision (Love Is God Edition) terdiri dari 16 lagu beragam genre dan emosi. Apabila pada album sebelumnya, Aerotiva (2015), genre alternatif berpadu indie rock dengan suasana meremang sendu menjadi andalan. Kali ini, Ibnu dan Ganindra semacam bereksplorasi dengan aneka transformasi di tiap tembang yang disuguhkan.
”Album ini merupakan perjalanan mendalam melalui pertumbuhan band ini sendiri. Tentu saja di sini juga terjadi eksplorasi musik dan menjelajah ke bagian-bagian yang belum pernah kami jajal sebelumnya,” ujar Ibnu saat dihubungi, Kamis (14/12/2023).
Dibuka dengan nomor ”Runway Lights” yang lincah dan asyik seperti mendengar gabungan The Smiths yang vintage dan The Lumineers yang mengentak rancak meski kerap berlirik pilu. Lagu ini sebelumnya pernah muncul dalam film Ali & Ratu-ratu Queens (2021).
Lagu kedua berjudul ”In The Room” yang memasukkan sekelumit lagu Minang ”Laruik Sanjo” dengan suara asli Elly Kasim terdengar kombinasi The Smiths dengan The Flaming Lips. Jika sudah menonton film Cinta Pertama, Dua, dan Ketiga (2022), agaknya familiar dengan lagu ini. Dua lagu awal tadi dikategorikan masuk sisi A yang menurut Matter Halo memperkenalkan ritme yang dipenuhi tarian.
Kemudian, sisi B menampilkan karya menawan berdurasi 21 menit. Isinya adalah ”Red Light”, ”Million”, ”No Exit”, ”When The Screen is Turning Black, but You’re Still Seeing The Lights”, dan ”Nightvision”. Di sisi B, band yang berdiri pada 2015 ini terus-menerus berubah karakter dan mood-nya, meski akarnya justru bukan lagi alternatif atau rock, melainkan kental aliran folk yang identik dengan permainan vokal dan gitar.
Belum selesai, masih tersedia sisi C dan D untuk disimak.
Kelompok musik yang pernah masuk nominasi Anugerah Musik Indonesia 2018 melalui lagu ”Teralih” bersama Nadin Amizah ini menyuguhkan ragam kolaborasi dengan sejumlah musisi di Asia pada deretan lagu selanjutnya.
Antara lain, FUGO dari Malaysia lewat lagu ”Red Light” yang dibuat berbeda versi dari yang dibawakan sendiri oleh Matter Halo. Satu lagu lagi, yaitu ”Million”, juga dibuat berbeda versi karena dikerjakan bersama Hanbee dari Selandia Baru.
Lagu ”Million” mendadak menjadi lebih magis dan hangat saat dibawakan oleh vokal Hanbee yang lembut mendayu, mengingatkan pada artis seperti Clairo. ”Ada warna dan atmosfer baru yang ditawarkan di sini. Perspektifnya segar, tapi dengan kelembutan khasnya. Menarik jadinya,” tutur Ibnu.
Selanjutnya, kolaborasi dengan band asal Thailand, The Kopycat, dengan lagu ”What You Wanna Be”. Kemudian, dua lagu lainnya, yaitu ”Performance in a Dream” bersama Our Shame dari Taiwan dan ”So Human” bareng TALA merupakan musisi Filipina. Ada juga lagu ”Ciao” yang mengiris layaknya lagu perpisahan di film drama romantis, dibawakan bersama Akiko dari Jepang.
Tentu, tak lengkap pula jika tidak menggandeng musisi negeri sendiri. Pilihan Matter Halo pun jatuh pada penyanyi Pamungkas untuk berduet dalam lagu ”Real”. Dalam lagu ini, baik Ibnu maupun Pamungkas seakan tengah mengulik improvisasi dan melatih jangkauan nada untuk tiap kalimat lirik yang sengaja diulang. Salah satunya pada bagian reff yang berbunyi: just keep it real.
Lirik itu sengaja diulang beberapa kali dengan tempo staccato yang kemudian pada larik terakhir sengaja dinyanyikan dengan tempo lebih lambat dari sebelumnya. Permainan lirik dan tempo ini terjadi beberapa kali sepanjang lagu.
”Inti dari album ini terdapat lagu utama ’Yang Kita Punya (Our Love)’, sebuah kolaborasi yang menyentuh antara Matter Halo dan fanbase kami, yang dikenal sebagai Radiants,” ujar Ganindra.
Dalam lagu ini, Matter Halo memberikan kesempatan kepada sejumlah penggemarnya untuk ikut menulis lagu ini bersama. Selanjutnya, mereka juga ikut bernyanyi bersama pada bagian pembuka lagu. Para penggemar yang turut mengisi suara di lagu ini adalah mereka yang menghadiri acara Matter Halo tahun 2022 ”An Evening with the Halos” di Salihara, Jakarta.
”Lagu ini melambangkan hubungan mendalam band ini dengan penontonnya dan juga keinginan untuk terus berbagi semangat terhadap musik,” imbuh Ganindra.