JAKARTA, KOMPAS – Meski telah sadar akan bahaya plastik bagi lingkungan, masyarakat tetap menggunakannya saat berbelanja. "Tersedia dengan gratis" menjadi alasan mereka tetap menggunakan kantong plastik di supermarket.
Berdasarkan pantauan Kompas di Carrefour Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Senin (2/7/2018), mayoritas pelanggan membawa belanjaannya dengan kantong plastik. Setiap pelanggan membawa satu troli penuh dengan belanjaannya.
Dalam setiap troli, ada 10 hingga 20 kantong plastik berisi barang belanjaan. Para pelanggan pun tidak dikenakan biaya tambahan untuk menggunakan kantong plastik.
Rangga (35), pelanggan, merasa kantong plastik sangat diperlukan untuk digunakan sebagai tempat sampah. “Biasanya saya pake lagi buat jadi tempat sampah. Kalau gak dimasukkan ke dalam kantong plastik, tukang sampahnya juga kan yang repot,” katanya, Senin (2/7/2018).
Sebenarnya, Rangga pun menyadari kerusakan lingkungan yang ditimbulkan dari plastik. Namun, ia berpendapat bahwa itu adalah urusan pemerintah untuk membuat aturan yang lebih jelas.
Pelanggan lainnya, Hasan (55), juga menggunakan kantong plastik untuk belanja bulanannya. Ia mengatakan tidak langsung membuang kantong plastiknya dan memanfaatkannya untuk hal lain.
“Memang seharusnya bawa sendiri, tapi ya karena sudah menjadi kebiasaan, jadi susah buat berubah. Kalau sudah di rumah, biasanya dipakai lagi buat bungkus makanan, buat jadi tempat sampah. Jadi tidak langsung dibuang,” kata Hasan.
Dari pengamatan selama lebih kurang satu jam, hanya ditemukan satu pelanggan yang menggunakan tas belanja sendiri. Cici (31), pelanggan, mengatakan bahwa sudah menggunakan tas belanja sendiri sekitar dua tahun.
Cici pun menambahkan bahwa tas belanja selalu ada di mobilnya. Selain itu, kantong plastik pun selalu ada di tasnya. Hal ini telah menjadi kebiasaan baginya setiap kali berbelanja.
“Kalau bukan kita, siapa lagi yang jaga lingkungan ini. Lagipula, dengan bawa tas belanja sendiri, bawanya jadi lebih praktis karena bisa muat lebih banyak,” kata Cici.
Sebagai upaya menjaga lingkungan, pihak Carrefour pun telah menjual tas belanja dengan slogan “Selamatkan Bumi dan Masa Depan Kita”. Namun, minat pelanggan untuk membeli dan menggunakannya setiap belanja, belum ada.
Seorang pelanggan, Alfiah (50), mengatakan bahwa memang penggunaan kantong plastik harus dikurangi. Namun, ia pun tetap menggunakannya dengan alasan telah disediakan oleh Carrefour dan gratis.
Terkait tas belanja, Alfiah tidak berminat untuk membelinya karena harganya yang mahal. Satu tas belanja dihargai Rp 16.900. “Lebih enak begini, kan udah disediakan, ga usah bayar juga,” kata Alfiah.
Menurut salah satu kasir, Fadli Nur Alfiah (21), pelanggan banyak yang membeli tas belanja saat menjelang Lebaran kemarin. Ia mengatakan bahwa biasanya masyarakat membeli tas belanja untuk memberikan parsel, bukan untuk dipakai berbelanja.
Hingga berita ini diturunkan, Kompas belum mendapatkan informasi resmi dari Carrefour. Head of Public Affairs, PT Trans Retail Indonesia (Carrefour), Satria Hamid, belum memberikan keterangan terkait penggunaan kantong plastik.
Menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup, sejumlah lebih kurang 9,8 miliar lembar plastik digunakan oleh masyarakat Indonesia setiap tahunnya. Sebesar 95 persen kantong plastik tersebut berakhir menjadi timbunan sampah.(E05)