JAKARTA, KOMPAS - Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesta Paduan Suara Gerejani Katolik Nasional (LP3KN) menyelenggarakan Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) dengan tema "Membangun Persaudaraan Sejati". Kegiatan ini diadakan di Ambon, Maluku menjadi sebuah model persatuan yang nyata.
Pada Jumat, (31/8/2018) LP3KN mengunjungi kantor Kompas. Pada kesempatan itu, dengan 11 orang pengurusnya datang dalam rangka memberikan gambaran rencana kegiatan mereka.
Ketua Umum LP3KN Adrianus Meliala mengatakan, Pesparani diadakan dalam bentuk lomba paduan suara. Atas dorongan dari berbagai elemen masyarakat yakni, pemerintah, gereja, dan masyarakat awam, lomba ini diharapkan menjadi ajang pemersatu bangsa. Hal itu akan terlihat melalui teknis perlombaannya. Para peserta akan menggunakan pakaian daerah, lalu mewakili provinsi seluruh Indonesia.
"Pesparani ini adalah kegiatan kali pertama yang dilaksanakan. Untuk pertama kalinya akan diselenggarakan di Ambon, Maluku pada 27 Oktober-2 November 2018. Ambon dipilih sebagai model persatuan yang nyata," kata Adrianus.
Ketua I LP3KN Pastor Paulus Christian Siswantoko mengatakan, dipilihnya Ambon sebagai tempat tempat penyelenggaraan, Ambon salah satu kota yang cukup majemuk dan rukun warganya. Di sana, banyak gereja dan masjid yang berdekatan satu sama lain. Maka, saat penyelenggaraan peserta akan bernyanyi di masjid, gereja protestan, vihara, dan pura.
Siswantoko menambahkan unsur panitia yang ada di dalam Pesparani terdiri dari tokoh masyarakat. Mereka bukan hanya beragama Katolik, namun beragam. Sebagai contohnya, Wakil Gubernur Maluku Zeth Sahuburua menjadi ketua panitia Pesoarani. Ia beragama Protestan.
Lomba ini memang diadakan untuk seluruh kalangan umat Katolik, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Namun demikian, LP3KN berharap kegiatan ini pada tahun selanjutnya akan berkembang untuk umat agama lain.
Bersamaan dengan Pesparani akan diadakan juga seminar yang membicarakan keberagaman Indonesia. Rencananya Menteri Energi Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan akan menjadi narasumbernya.
Saat ini, peserta yang telah mendaftar sebanyak 5400 peserta. Rencananya, Presiden Joko Widodo akan hadir dalam acara pembukaan bersama Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin bersama para gubernur seluruh Indonesia, dan uskup gereja Katolik. (E11)