JAKARTA, KOMPAS – Masyarakat dan pasien merasa terbantu dengan layanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Layanan kesehatan ini menolong pasien yang sakit berat agar tidak mengeluarkan biaya besar.
Suyatmi (63) warga Depok, datang ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo bersama anaknya. Ia hendak melakukan pemeriksaan ulang. Suyatmi didiagnosa oleh dokter menderita kanker Nasofaring stadiun 2.
Dari diagnosa dokter, Suyatmi harus menjalani kemoterapi dan diradiasi. Perempuan berjilbab pink itu mengatakan, sudah datang berulang kali ke RSCM untuk diradiasi.
“Saya sudah lima kali diradiasi di bagian muka, dan sekarang anak saya lagi mengurus kemoterapi,” ujarnya, Selasa (18/9/2018), Jakarta. Akibat dari radiasi itu, bibir Suyatmi menjadi kering dan pecah-pecah. Matanya bagian kiri lebih kecil, dan ia pun kesulitan menelan makan.
Di luar sakit yang ia derita, terucap kata syukur karena ia beruntung masih bisa menjalani pengobatan gratis. Ia menuturkan, selama proses pengobatan tidak ada kendala baik dari pelayanan dan administrasi.
Suyatmi adalah pemegang kartu Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS). Ia merasa terbantu dan bersyukur dengan layanan jaminan kesehatan itu karena sangat membantu golongan kelas menengah ke bawah. Suyatmi mengaku, ketika mengurus BPJS untuk pembayaran tidak mengalami hambatan.
Hal yang sama juga dirasakan Hendra (41). Hendra menceritakan, istrinya mengalami Psoriasi. Penyakit itu membuatnya imunitas istrinya menjadi lemah.
Saat ditemui, Hendra sedang menjaga istrinya Dahlia, di rumah sakit. Ia membangunkan Dahlia yang saat itu terbaring di kursi belakang ruang tunggu, tidak jauh dari tempat pengurusan BPJS.
Hendra lalu berlutut dihadapan istrinya memasang kaos kaki berwarna ungu. Setelah itu, ia mendekatkan kursi roda dan menuntun istrinya berpindah ke kursi roda.
Psoriasi adalah penyakit peradangan kulit menahun. Diduga penyakit ini terkait gangguan autoimun, yaitu sistem kekebalan tubuh yang keliru menyerang sel-sel kulit yang sehat.
Hendra menuturkan, membawa istri kembali ke RSCM untuk melakukan pemeriksaan ulang. “Saya bawa ke sini karena istri saya kumat. Dan sekalian melakukan pemeriksaan lanjutan,” ujar Hendra dengan suara pelan.
Selama pengobatan, Hendra menggunakan BPJS. Jika tidak menggunakan layanan kesehatan itu, ia tidak akan mampu membayar. Ia mengaku selama ini lancar dalam urusan pembayaran. Namun, karena banyak masyarakat yang menggunakan BPJS, ia harus antri cukup lama.
Selain Hendra dan Suyatmi, Lusi pun menggunakan BPJS sebagai layanan kesehatan untuk meringankan beban biaya yang besar dari proses pengobatan di rumah sakit.
Ia menggunakan BPJS untuk menyembuhkan sakit yang diderita anak perempuannya. Lusi mengatakan, ada tumor di tulang kaki anaknya.
Anaknya sekarang dalam proses penyembuhan. Meski masih menggunakan kursi roda, anaknya sekarang sudah membaik. Sebelum menggunakan BPJS, ia menggunakan Askes karena suaminya adalah seorang Pegawai Negeri Sipil.
Menurut Lusi, layanan kesehatan dari BPJS dan Askes hampir sama. Lusi mengaku, tidak pernah mengalami masalah ketika menggunakan BPJS. Ia bisa menggunakan layanan kesehatan ini sampai proses penyembuhan anaknya. (E20)