JAKARTA, KOMPAS — Palang Merah Indonesia akan membangun kamp instalasi pengolahan air bersih di wilayah terdampak bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah. Upaya ini dimulai dengan mengirimkan peralatan penjernih air untuk memproduksi dan memenuhi ketersediaan layanan air bersih di sejumlah pengungsian.
Koordinator Water, Sanitation, and Hygiene Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Sulteng Narto Ervan Sepatondu, dalam siaran pers, Rabu (10/10/2018), mengatakan, pihaknya sudah melakukan assessment dan pengambilan sampel air untuk uji kualitas sumber air di beberapa lokasi yang akan dijadikan kamp instalasi pengolahan air PMI.
”Rencananya, PMI akan membangun dua kamp instalasi air bersih. Salah satunya di Desa Kawatuna, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu,” ujar Narto.
Ia menambahkan, sejauh ini PMI sudah mendapatkan dua alat penjernih air bersih jenis OX EI2P dengan kapasitas produksi air 5.000 liter per jam. Kedua alat ini dikirim dari dari gudang regional PMI di Makassar. Nantinya, jumlah alat akan terus ditambah untuk memenuhi kebutuhan produksi air di daerah lain, seperti Kabupaten Donggala.
Kebutuhan air menjadi salah satu kebutuhan yang mendesak, baik untuk keperluan air minum maupun air bersih lainnya. Meskipun butuh penanganan cepat, kualitas air juga perlu diperhatikan. Jangan sampai air yang dikonsumsi justru menimbulkan masalah baru seperti penyakit.
Sebelumnya, PMI telah melakukan distribusi air bersih dengan mengerahkan 18 unit tangki air bersih setiap hari dengan mengandalkan sumber dari air PDAM setempat. Melalui pengadaan kamp instalasi pengolahan air bersih ini, diharapkan pelayanan distribusi air bersih bisa lebih maksimal untuk memenuhi kebutuhan warga terdampak bencana.