Operasi Canggih Katup Jantung Minim Sayatan Kini di Surabaya
Oleh
DODY WISNU PRIBADI
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Seorang pasien BPJS sukses menjalani operasi katup jantung dengan teknik minimal invasive surgery, atau operasi bedah dengan tindakan sayatan minimal. Teknik canggih ini terutama berguna untuk meminimalkan luka pada operasi dengan peralatan bedah terbaru dan kini telah tersedia di RS Dr Ramelan Surabaya.
Pasien yang mendapat operasi pada Senin (12/11/2018) dijadwalkan hanya akan menginap sehari di ICU dan esok harinya bisa langsung kembali ke ruangan perawatan, dengan luka yang nyaris tidak tampak setelah pulih nantinya.
Kepala Rumah Sakit AL (RSAL) Dr Ramelan Surabaya dr IDG Nalendra menjelaskan, ini kasus keempat penanganan operasi jantung minimally invasive cardic surgery (MICS) di RSAL Dr Ramelan Surabaya. Seluruh dari empat kasus itu merupakan pasien BPJS.
Kasus pertama sudah dilaksanakan pada 2017. Setelah beberapa kali keberhasilan, RSAL memberanikan diri mengumumkan kepada publik. Potensi operasi yang bisa dilakukan oleh tim ahli jantung RSAL Dr Ramelan meliputi operasi katup jantung dan operasi by-pass arteri jantung.
Ini kemajuan layanan yang besar bagi pasien penyakit jantung di wilayah Jawa Timur dan Indonesia bagian timur karena sarana dan tim ahli untuk operasi jantung MICS masih langka di Indonesia. Sejauh ini layanan sejenis baru bisa dilakukan di dua rumah sakit, yakni RSAL Dr Ramelan Surabaya dan di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, Jakarta. Sebelum ini, kasus-kasus penyakit sejenis dan prosedur operasi MICS hanya bisa dilakukan di luar negeri, seperti Malaysia dan Singapura.
”Namun, mulai sekarang sudah bisa dilayani di Surabaya sehingga akan lebih meringankan beban pasien dan keluarga. Apalagi, prosedur ini juga dilayani oleh BPJS. Jadi, akan ada penghematan devisa juga,” kata Nalendra.
Pada kasus operasi 12 November 2018 ini, menurut Humas RSAL, Adiah, tim dokter yang mengoperasi dipimpin dr Yan Efrata Sembiring. Di dalam tim terdapat dr Oky Revianto sebagai operator (ahli bedah), dibantu asisten operasi dr Chikita, anestesi oleh dr Bagus, dan dr Nico Smamora sebagai operator mesin by-pass jantung paru.
Yan Efrata mengatakan, pada prosedur kali ini pihaknya melakukan penggantian katup jantung dengan katup buatan yang berasal dan diolah dari bahan baku organ sapi. Tindakan MICS sangat membantu pasien menjalani prosedur bedah sayatan minimal ini untuk mengatasi penyakit jantung rematik yang menimbulkan pengapuran atau pengerasan pada katup jantung mitral pada pasien (mitral adalah nama salah satu dari empat katup jantung).
”Pasien kali ini wanita dan sayatan bisa kami lakukan di bawah payudara sehingga nantinya bekas operasinya bisa tersembunyi di bawah lipatan payudara,” katanya.
Operasi hari Senin berjalan lancar. Menurut berita terakhir, pasien bisa keluar dari ICU dan memasuki tahapan pemulihan di ruang perawatan biasa pada Selasa atau sehari setelah operasi.