RSCM Bantah Gunakan Satu Selang Cuci Darah untuk 40 Pasien
Oleh
Ayu Pratiwi
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) membantah menggunakan satu selang cuci darah untuk 40 pasien. Direktur Utama RSCM dr Lies Dina Liastuti dalam pernyataan pers pada Rabu (2/1/2019) menyatakan bahwa pelayanan hemodialisis di RSCM menggunakan selang dan dialiser satu kali pakai atau single use.
Dalam akun Twitter resminya, @rscm_official, RSCM mengunggah rilis berisi pernyataan Dirut RSCM yang membantah bahwa pihaknya menggunakan satu selang cuci darah untuk 40 pasien. RSCM mengeluarkan pernyataan bantahan secara resmi untuk menanggapi berita yang beredar terkait pelayanan hemodialisis di rumah sakit tersebut.
Sebelumnya beredar berita terkait pernyataan Prabowo Subianto yang mendapat laporan bahwa di RSCM ada alat pencuci ginjal yang seharusnya hanya dipakai satu kali, tetapi dipergunakan untuk 40 orang.
”Pelayanan pasien di RSCM selalu mengutamakan mutu pelayanan dan keselamatan pasien, demikian juga dengan pelayanan hemodialisis (cuci darah). Pelayanan hemodialisis di RSCM menggunakan selang dan dialiser satu kali pakai (single use),” ujar dr Lies.
Lies menjelaskan, peralatan hemodialisis atau pembersihan darah memerlukan tiga komponen utama. Pertama adalah mesin dialisis sebagai pengatur proses dialisis dan tidak ada kontak langsung dengan darah pasien. Kedua, selang hemodialisis untuk mengalirkan darah. Ketiga, dialiser yang digunakan sebagai ginjal buatan untuk membersihkan darah dari toksin.
”Mesin dialisis dapat digunakan untuk beberapa pasien. Selang hemodialisis hanya digunakan untuk satu pasien. Dialiser dapat digunakan satu kali atau berulang kali pada pasien yang sama,” kata Lies menambahkan.