Perusahaan Perancis Tawarkan Mitigasi Bencana Lewat Aplikasi Digitial
Oleh
PRAYOGI DWI SULISTYO
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Indonesia berada di kawasan rawan bencana, seperti gempa bumi, letusan gunung berapi, banjir, tsunami, dan bencana lainnya. Mitigasi bencana menjadi kebutuhan utama. Terlebih keberadaan teknologi digital saat ini memudahkan dilakukannya mitigasi bencana.
Mitigasi bencana dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi digital. Dassault Systemes salah satu perusahaan perangkat lunak yang berpusat di Perancis menciptakan 3DExperience sebagai salah satu aplikasi digital untuk memitigasi bencana. Dassault Systemes mengklaim 3DExperience dibuat berdasarkan pengalaman dalam menghadapi bencana alam di Indonesia.
Country Business Leader, Indonesia Dassault Systemes, Asia Pacific Adi Aviantoro mengatakan, perencanaan mitigasi bencana diperlukan pemahaman mengenai pra bencana, evakuasi, dan pascabencana. “Pengalaman dalam menghadapi bencana tersebut menjadi acuan dalam pembuatan 3DExperience,” kata Adi di Jakarta, Rabu (23/1/2019).
Ia mengatakan, pengalaman dalam menghadapi bencana tersebut menjadi acuan sejarah dalam membuat perencanaan. Aplikasi 3DExperience menampilkan simulasi berdasarkan pengalaman tersebut. Sebagai contoh, orang akan ditunjukkan cara menelusuri rute evakuasi dan hal-hal yang perlu dilakukan di shelter.
Aplikasi tersebut akan menunjukkan pentingnya fasilitas di shelter, seperti obat-obatan. Daya tampung shelter juga perlu dipertimbangkan sehingga masyarakat yang mengungsi dapat nyaman berlindung di shelter tersebut.
Model tiga dimensi yang ada di aplikasi ini dapat menjadi bahan perencanaan bagi pemangku kebijakan, sehingga konsep smart city di Indonesia dapat tercapai. Oleh karena itu, konsep perencanaan tata kota perlu disesuaikan dengan kondisi bencana yang ada di masing-masing daerah.
Sebagai contoh, Kota Palu, Sulawesi Tengah rawan terjadi gempa. Bahkan, tanahnya terdapat likuifaksi (tanah bergerak). Melihat pengalaman tersebut, maka perencanaan di Kota Palu akan berbeda dengan daerah lain.
Adi mengatakan, mitigasi dibutuhkan tidak hanya saat menghadapi bencana. Namun, mitigasi dibutuhkan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap terjadi suatu bencana alam.
Ia berharap, aplikasi 3DExperience dapat digunakan oleh publik dengan dikelola oleh pemerintah daerah bersama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), serta Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS). Selain itu, para pelaku industri diharapkan juga terlibat dalam mitigasi bencana.
Melalui aplikasi ini, publik akan mendapatkan informasi yang dibutuhkan terkait mitigasi bencana melalui pesan singkat dan media sosial, sehingga dapat segera pergi menuju tempat evakuasi sesuai dengan yang ada di lapangan. “Melalui simulasi tiga dimensi, publik akan mudah mengingat dan melakukannya saat terjadi bencana,” ujar Adi.