JAKARTA, KOMPAS— Perilaku hidup sehat menjadi kunci menekan risiko kanker. Selain menerapkan pola makan bergizi seimbang dan rutin beraktivitas fisik, konsumsi rokok dan minuman mengandung alkohol juga harus dihindari.
”Sebesar 43 persen kasus kanker bisa dicegah dengan mempraktikkan perilaku hidup sehat,” kata Menteri Kesehatan Nila F Moeloek dalam acara peringatan Hari Kanker Internasional di Kementerian Kesehatan, Jakarta, Senin (4/2/2019).
Perilaku hidup sehat dimaksud adalah diet seimbang, beraktivitas fisik minimal 30 menit sehari, tak merokok, tidak mengonsumsi alkohol, mengecek kesehatan secara berkala, dan mengelola stres.
Sejauh ini prevalensi kasus kanker di Indonesia tinggi dan terus meningkat. Itu berarti banyak warga belum berperilaku hidup sehat. ”Perlu kesadaran kita semua mencegah kanker. Kita harus jadi agen perubahan dalam mengingatkan warga agar berperilaku hidup sehat,” ujarnya.
Menurut Riset Kesehatan Dasar, prevalensi kanker di Indonesia naik dari 1,4 per 1.000 penduduk (2013) menjadi 1,79 per 1.000 penduduk (2018). Prevalensi kanker tertinggi ada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Sumatera Barat, dan Gorontalo.
Kasus kanker terbanyak pada pria di Indonesia ialah kanker paru dan kanker hati. Adapun kasus terbanyak pada perempuan ialah kanker payudara dan kanker leher rahim.
Pusat Data dan Informasi Kemenkes menyebut, 30 persen lebih kematian akibat kanker disebabkan lima faktor risiko perilaku dan pola makan (Kompas.id, 17/1/2019). Beberapa faktor risiko itu ialah indeks massa tubuh tinggi, kurang konsumsi buah dan sayur, kurang aktivitas fisik, kebiasaan merokok, dan konsumsi alkohol berlebihan.
Ketua Yayasan Kanker Indonesia Aru W Sudoyo memaparkan, tingginya prevalensi kanker di Indonesia dipicu pola hidup tak sehat dan kesadaran deteksi dini rendah. ”Sekitar 70 persen pasien kanker berobat di stadium 3 dan 4. Padahal, kanker bisa disembuhkan saat ditemukan pada stadium dini, bukan dengan obat canggih,” ujarnya.
Beberapa gejala umum untuk mendeteksi kanker antara lain ada benjolan, perdarahan tak lazim, pola buang air besar berubah-ubah, dan berat badan turun. (E04)