Ikatan Khatib Indonesia Berkomitmen Menyiapkan Khatib-khatib Berkualitas
Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, menerima silaturahim dan audiensi Majelis Pimpinan Pusat (MPP) Ikatan Khatib Indonesia di Kantor Istana Wakil Presiden Jakarta.
Oleh
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, menerima silaturahim dan audiensi Majelis Pimpinan Pusat (MPP) Ikatan Khatib Indonesia di Kantor Istana Wakil Presiden Jakarta. Dalam kesempatan tersebut Ketua Umum MPP IK DMI menyampaikan laporan perkembangan keorganisasian, program yang telah dan tengah berlangsung serta proyeksi program ke depan.
“Khatib sangat berpengaruh terhadap jamaahnya dalam menyampaikan pesan keagamaan. Karenanya bagaimana pesan dan isi khutbah benar-benar sesuai dengan syariah dan fikihnya,” kata Wapres saat menerima Majelis Pengurus Pusat Ikatan Khatib Indonesia Selasa (14/1/2020) di Jakarta melalui keterangan resmi.
Wapres juga menyampaikan pentingnya kualitas setiap khatib yang mempunyai kompetensi di bidang keagamaan yang mumpuni dan mendalam, memiliki kefasihan dalam melafalkan dan memahami Alquran dan Assunnah, serta Komitmen kebangsaan dan keumatan dengan membawa rahmat bagi semesta.
“Itulah pentingnya standar kualitas kompetensi, yang akan mempengaruhi keabsahan dan kekhusuan ibadah, sekaligus manfaat dan kemaslahatannya bagi jamaah masjid dan lingkungannya,” tegas Wapres.
Atas dasar itulah, MPP IK DMI, setelah menggelar Halaqah Juru Dakwah Wasathiyah, segera akan menetapkan program peningkatan kualitas, penjaminan mutu dan keabsahan profesi seorang khatib.
“Ikatan Khatib DMI akan bekerjasama dengan Kemenag RI, DMI Pusat dan MUI serta Ormas Keagamaan dan Universitas dan Pesantren, untuk menyiapkan program dan sistem untuk menerbitkan Khatib Bersertifikat,” ujar Ketua Umum MPP IK DMI, Hamdan Rasyid.
Sekjen IK DMI, Mastuki HS melanjutkan, Ikatan Khatib Dewan Masjid Indonesia (IK-DMI) bersifat terbuka, inklusif, dan merupakan badan otonom Dewan Masjid Indonesia yang berazaskan Pancasila dan berakidah Islam menurut mabda\' Ahlussunah Wal Jama\'ah serta merupakan berbentuk Organisasi Kemasyarakatan Profesional yang bergerak dalam bidang dakwah, pendidikan dan sosial.
“Kami siap bekerjasama untuk menyiapkan kaderisasi khatib yang berkompeten dan berintegritas,” tegasnya.
Sementara itu, Manajer Program, Munawar Fuad, menyatakan sedang menyiapkan langkah kongkret dengan Halaqah Khatib Indonesia, disertai program Madrasah Khatib Wasathiyah untuk memperkokoh ukhuwwah sesama khatib, silaturahim pemikiran, peningkatan wawasan dan memberikan solusi berupa pencerahan kepada umat dan lingkungannya melalui program silaturahim tersebut.
“Insya Allah, pula akan segera hadir aplikasi Khatib Indonesia, untuk menyiapkan sebanyak mungkin khatib profesional yang memang memenuhi syarat sebagaimana disampaikan Wakil Presiden KH Maruf Amin. Bahkan didukung oleh sistem digital sebagaimana kebutuhan di era industri 4.0,” kata Munawar Fuad.
Program Aplikasi Khatib Indonesia mempunyai multimanfaat untuk membangun data base keanggotaan, komunikasi interaktif, Perpustakaan Khutbah, termasuk bagaimana setiap khutbah disajikan secara actual dan membumi, memberikan pencerahan dan mempersatukan umat.
“Potensi umat sangat besar untuk menjadi produsen yang produktif, bukan hanya menjadi konsumen terbesar; namun hasil dan keuntungannya dinikmati yang lain. Program industry halal, industri syariah, bisnis syariah serta sejenisnya termasuk e-commerce dan market place yang sudah menggunakan sistem syariah juga menunjukkan tingkat perubahan dinamis yang perlu disampaikan kepada umat melalui khutbah. Semangat umat untuk mampu beradaptasi dengan setiap perubahan yang terjadi,” kata Wapres. (*)