Tiga Orang Dirawat di RSPI Sulianti Saroso Terkait Korona
Tiga orang masih dirawat di RSPI Sulianti Saroso terkait dugaan terkena virus korona. Sejauh ini, belum ada pasien yang dinyatakan positif korona di rumah sakit ini.
Oleh
INSAN ALFAJRI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta, merawat tiga pasien terduga terinfeksi virus korona baru. Namun, mereka bukan kru pesawat Garuda yang pernah terbang dari Denpasar ke Shanghai, China, pada 28 Januari lalu.
Hal itu dipastikan Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso Mohammad Syahril, Jumat (14/2/2020) siang, saat ditemui di ruangannya. Tiga pasien itu adalah warga negara Jepang berusia 3 tahun, warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja di Singapura berusia 28 tahun, dan WNI berusia 49 tahun yang juga pernah melawat ke Singapura.
Syahril menjelaskan, pasien berusia 3 tahun dan 28 tahun dinyatakan negatif korona berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium pertama. Kedua pasien ini sedang menunggu hasil pemeriksaan laboratorium kedua. Jika hasilnya masih negatif, kedua pasien ini dibolehkan pulang.
”Pemeriksaan laboratorium kedua ini sebagai bagian dari asas kehati-hatian dan untuk mengonfirmasi dari hasil pertama,” katanya.
Sementara itu, pasien berusia 49 tahun baru datang ke RSPI Sulianti Saroso pada Kamis (13/2/2020) malam. Ia datang dalam kondisi flu berat. Ia sebelumnya dirawat di salah satu rumah sakit swasta di Jakarta.
Rumah sakit yang menjadi rujukan nasional penanggulangan korona ini, lanjut Syahril, memiliki 11 ruangan isolasi. Setiap ruangan dilengkapi dengan mesin bertekanan negatif yang berfungsi menjaga sirkulasi udara tetap bersih.
Ruangan isolasi tidak bisa dikunjungi ketika sedang ada pasien. Hanya petugas medis dengan alat pelindung diri lengkap yang dibolehkan ke ruangan itu.
Dia pun mengimbau masyarakat agar tidak khawatir berlebihan. Kenyataan bahwa belum ada warga Indonesia yang positif korona merupakan fakta ilmiah.
Syahril memastikan pihaknya belum merawat kru pesawat terkait kasus korona. ”Untuk kru pesawat Garuda sejauh ini tidak ada,” katanya.
Menurut dia, kru pesawat garuda GA-858 itu bisa saja sudah diperiksa di rumah sakit lain, tetapi dinyatakan tidak perlu dirawat. Jika hasil pemeriksaan menunjukkan yang bersangkutan tidak perlu dirawat, mereka bisa saja sudah kembali ke rumah.
Pesawat Garuda Indonesia GA-858 terbang dari Denpasar ke Shanghai pada 28 Januari lalu. Warga China, J, turut menaiki pesawat itu. J kemudian dinyatakan positif terinfeksi korona, Rabu (5/2/2020). Sebelumnya, pada 22 Januari 2020, J terbang dari Wuhan, China, menuju Denpasar.
Kru pesawat garuda GA-858 itu bisa saja sudah diperiksa di rumah sakit lain, tetapi dinyatakan tidak perlu dirawat. Jika hasil pemeriksaan menunjukkan yang bersangkutan tidak perlu dirawat, mereka bisa saja sudah kembali ke rumah.
Melalui keterangan tertulis, kemarin, Direktur Operasi Garuda Indonesia Capt Tumpal M Hutapea menjelaskan, Garuda telah menyemprot pesawat tersebut dengan cairan disinfektan. Filter alat penyaring udara, high efficiency particulate arresting, pun sudah diganti.
Selain itu, kru pesawat Garuda yang bertugas di rute Tiongkok juga sudah menjalani pemeriksaan kesehatan rutin di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara saat sebelum dan setelah bertugas. Ini bertujuan untuk memastikan kesehatan mereka.
Ketika ditanya lebih lanjut mengenai kondisi terkini kru Garuda GA-858 itu, Vice President Corporate Secretary PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk M Ikhsan Rosan belum memberikan tanggapan.