Dua Orang Positif Korona, Pemerintah dan DPR Minta Masyarakat Tidak Panik
Pemerintah telah siap menghadapi Covid-19. DPR mendorong pemerintah untuk membentuk ”crisis center” atau pusat penanganan krisis menyusul ditemukannya dua warga yang terinfeksi Covid-19.
Oleh
DIAN DEWI PURNAMASARI/Rini Kustiasih
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat meminta masyarakat tidak panik menyusul adanya dua warga Depok, Jawa Barat, yang terinfeksi Covid-19 atau virus korona jenis baru. Pemerintah sudah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi untuk menghadapi virus tersebut.
Deputi V Kantor Staf Presiden (KSP) Jaleswari Pramodhawardani, di Jakarta, Senin (2/3/2020), mengatakan, setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan dua warga positif terinfeksi Covid-19, Kementerian Kesehatan dan seluruh pemangku kepentingan lainnya akan segera menindaklanjuti kasus tersebut.
Persiapan menghadapi Covid-19, menurut dia, bahkan sudah dilakukan pemerintah jauh-jauh hari. Salah satunya saat pemerintah memulangkan ratusan warga negara Indonesia dari Wuhan, China, tempat pertama kali Covid-19 muncul.
Oleh karena itu, pihaknya meminta masyarakat tidak panik. Masyarakat diminta tetap waspada dengan mengenakan masker terutama jika sedang mengalami flu atau infeksi saluran pernapasan atas (ISPA). Selain itu, masyarakat juga diharapkan tetap menjalankan gerakan hidup bersih dan sehat dengan mencuci tangan dengan air dan sabun secara benar. Upaya itu dapat menjadi langkah sederhana dalam mencegah menularnya Covid-19.
”Saya rasa semuanya sudah dalam kendali pemerintah, masyarakat agar tetap tenang, jangan panik. Dan, mungkin tetap melakukan hal-hal kegiatan sehari-hari seperti biasa sambil melakukan gerakan masyarakat sehat hidup sehat, seperti mencuci tangan sesering mungkin kemudian memakai masker, itu penting,” kata Jaleswari.
Terkait dengan kelangkaan masker di sejumlah wilayah di Indonesia, Jaleswari mengatakan, pemerintah akan segera mengantisipasi hal tersebut. Pemerintah segera bergerak untuk memenuhi kebutuhan publik.
Ditanyakan lebih lanjut mengenai strategi penanganan dan pencegahan penyebaran Covid-19, Jaleswari menyebutkan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang akan merumuskannya. Di antaranya, Kemenkes sudah menunjuk rumah sakit yang disiapkan untuk menangani pasien tersebut. Kemenkes juga bakal melakukan upaya-upaya intensif pencegahan dan memastikan dua orang yang sudah terinfeksi Covid-19 tidak menularkan ke orang lain.
”Masyarakat harus bersatu, tidak boleh panik dan tetap kita hadapi bersama soal isu korona ini,” kata Jaleswari.
Sebelumnya, di Istana Merdeka, Jakarta, Presiden Jokowi mengumumkan informasi mengenai adanya dua warga asal Depok, Jawa Barat, yang positif terinfeksi Covid-19. Mereka adalah seorang ibu dan anaknya yang sudah dirawat di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso, Jakarta. Keduanya tertular saat berinteraksi dengan warga negara Jepang yang sudah terlebih dulu terinfeksi virus Covid-19. Ini menjadi kasus pertama yang ditemukan di Indonesia.
Sementara itu, Dewan Perwakilan Rakyat mendorong pemerintah untuk membentuk crisis center atau pusat penanganan krisis menyusul ditemukannya dua warga yang terinfeksi Covid-19. Selain itu, penemuan kasus tersebut diharapkan ditangani dengan serius sehingga tidak menimbulkan kepanikan di tengah-tengah masyarakat.
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, pihaknya menghargai keterbukaan pemerintah mengenai adanya dua warga terjangkit Covid-19. Keterbukaan ini menjadi bekal dalam mengantisipasi dan meningkatkan kewaspadaaan semua pihak dalam menghadapi virus tersebut.
”Beberapa waktu lalu, saya juga telah meminta Kementerian Dalam Negeri untuk membentuk desk korona untuk memantau gejala-gejala korona di pelosok-pelosok. Saya juga menyampaikan, dengan adanya dua warga yang terinfeksi korona, pemerintah sebaiknya membentuk crisis center yang diketuai Menko PMK, yang sifatnya lintas kementerian. Hal ini diharapkan supaya kita bisa meyakinkan pihak-pihak mana pun bahwa kita juga bersiaga terhadap virus korona, dan serius menangani korona,” katanya di Kompleks Parlemen, Jakarta.
Selain itu, DPR pun mengimbau masyarakat agar tidak panik, tetapi tetap waspada. Segenap pihak termasuk publik diharapkan tetap bersatu menghadapi virus itu, terutama agar tidak menyebar ke orang lain.
”Masyarakat juga jangan termakan isu hoaks di medsos. Waspada apabila terjadi gejala-gejala seperti korona, supaya segera dikoordinasikan kepada pihak terkait, misalnya, kelurahan, kecamatan, dan pihak berwajib, sehingga bisa cepat ditangani,” katanya.