Virus korona tipe baru terus menyebar, tetapi tidak seharusnya menghentikan aktivitas keseharian kita. Rajin mencuci tangan dan menjaga diri untuk tetap sehat menjadi kunci terhindar dari virus ini.
Oleh
SHARON PATRICIA
·3 menit baca
Menjelang jam makan siang, Kamis (5/3/2020) sekitar pukul 12.00, pusat jajanan serba ada di mal Grand Indonesia, Jakarta Pusat, semakin ramai didatangi pengunjung. Dalam waktu singkat, kursi dan meja pun terisi penuh.
Sambil menyantap makan siang, pengunjung bercengkerama satu dengan yang lain. Tak tampak kegelisahan atau pun kekhawatiran akan adanya penyebaran virus korona tipe baru (Covid-19).
Ardi (35), pengunjung mal, mengatakan, apabila penyebaran Covid-19 membuat orang-orang menjadi panik, itu tentu tidak baik. Bahkan, baginya kepanikan dan ketakutan tersebut bisa merugikan.
”Sebagai seorang marketing, saya harus jalan dan bertemu banyak orang. Kalau saya berpikir ke tempat publik itu berbahaya, itu rugi banget,” ujarnya.
Proteksi diri, kata Ardi, adalah hal yang harus dilakukan, bukan membatasi diri untuk beraktivitas. Namun, bukan berarti menganggap remeh akan penyebaran Covid-19.
”Covid-19 memang akan sangat mengganggu bagi yang kondisi tubuh sedang menurun. Makanya, sekarang saya betul-betul menjaga kesehatan, istirahat cukup, dan makan cukup,” ujar Ardi.
Adapun Eko (40), pengunjung mal yang datang bersama tiga temannya, mengatakan, tidak ada rasa khawatir dalam dirinya terkait adanya penyebaran Covid-19. Ia tetap beraktivitas normal dalam kesehariannya.
”Kalau saya membatasi diri, malah repot jadi enggak bisa kerja. Menurut saya, yang terpenting itu menjaga kesehatan diri sendiri, misalnya dengan rajin berolahraga dan minum air jahe untuk daya tahan tubuh,” ujar Eko.
Pengunjung lain, Anggi (34), juga berpendapat demikian. Baginya, yang terpenting adalah memproteksi diri sendiri, menjaga kondisi tubuh agar tetap fit, dan tetap mengikuti perkembangan berita, termasuk instruksi dari pemerintah.
”Santai saja (menghadapi Covid-19) tetapi tetap harus hati-hati. Kalau ada orang yang bersin, sebisa mungkin kita hindari. Rajin cuci tangan, sih, yang menurut saya paling penting saat ini,” kata Anggi.
Masyarakat paham
Sekretaris Jenderal Pengawas Pusat Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia Husein Habsyi menilai, masyarakat yang tetap beraktivitas normal menunjukkan sebuah keberhasilan informasi. Artinya, masyarakat cenderung paham bahwa dalam menghadapi Covid-19 tidak perlu dengan kepanikan.
”Masyarakat tahu bagaimana cara memproteksi diri dan paham bahwa penularan Covid-19 tidak menular begitu saja. Virus menular melalui kontak langsung dengan droplet seseorang yang terkena virus melalui batuk atau bersin,” kata Husein.
Sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19, kata Husein, masyarakat wajib mencuci tangan dengan sabun di air mengalir secara rutin. Gerakan ini harus menjadi budaya, bukan sekadar pengetahuan.
”Artinya, kalau kita di pusat keramaian dan menyentuh sesuatu, misalnya gagang pintu, meja, kursi, dan sebagainya, kita harus mencuci tangan. Sebab, kita tidak pernah tahu apakah kita secara tidak sengaja telah menyentuh droplet yang tertinggal,” ujar Husein.
Di sisi lain, bagi orang yang sedang mengalami gejala flu atau batuk, ada baiknya untuk mengisolasi diri dari keramaian. Apabila terpaksa harus keluar, dia wajib menggunakan masker agar virus tidak menyebar.
Selaras dengan yang diimbau oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), jika seseorang mengalami demam, batuk, dan flu, seseorang harus mengenakan masker dan segera mengecek kesehatan sesuai protokol yang berlaku. Sementara bagi orang sehat, masker tidaklah dibutuhkan.
Berdasarkan hasil jajak pendapat Litbang Kompas, 2-3 Maret 2020, sebanyak 80,5 persen responden memahami bahwa gejala klinis penyakit Covid-19 adalah batuk, demam, gangguan pernapasan, dan sakit tenggorokan. Sebagian besar responden (87,1 persen) pun telah sadar untuk menjaga kebersihan guna mencegah penyebaran virus.
Masyarakat cenderung paham bahwa dalam menghadapi Covid-19 tidak perlu dengan kepanikan.
Perkembangan terakhir, data dari Worldmeters.info menunjukkan, Covid-19 sudah menyebar di 84 negara dan teritori di seluruh dunia dengan jumlah kasus mencapai 95.488 kasus. Dari kasus tersebut, 3.286 pasien meninggal dan 53.689 pasien berhasil sembuh.
Dengan begitu, meski penyebaran Covid-19 tidak dapat dihindarkan, setiap dari kita dapat memulai untuk memproteksi diri. Rajin mencuci tangan dan menjaga daya tahan tubuh mutlak dilakukan untuk mengantisipasi terkena Covid-19.