Melawan pandemi Covid-19 tentu harus dilakukan bersama. Meski tak terlibat langsung dalam membuat keputusan atau menangani pasien Covid-19, setiap masyarakat dapat berpartisipasi dalam hal lain, termasuk berdonasi.
Oleh
SHARON PATRICIA
·3 menit baca
Seperti budaya masyarakat Indonesia yang terbiasa gotong royong, begitu pun seharusnya kita dalam melawan corona virus disease 2019 atau Covid-19. Bukan hanya pemerintah dan tenaga kesehatan, apa pun perannya, kita dapat berkontribusi memerangi Covid-19.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sabtu (4/4/2020) sore, kembali mengumumkan perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia. Tercatat sudah ada 2.092 kasus Covid-19, sebanyak 150 pasien dinyatakan sembuh, sementara 191 pasien meninggal.
Dalam upaya terus memerangi Covid-19, penggalangan dana pun terus dilakukan. Hal ini khususnya untuk membantu memenuhi kebutuhan alat pelindung diri bagi tenaga kesehatan sebagai garda terdepan yang berupaya menyelamatkan setiap nyawa kita.
Penggalangan dana salah satunya dilakukan oleh Bank OCBC NISP yang menghadirkan #TAYTB (Tidak Ada Yang Tidak Bisa) Live Stream Fest: a stay at home festival experience of financial, entrepreneurship, life hacks, and inspirations. Acara ini diselenggarakan pada 4 dan 5 April 2020 yang juga menjadi bagian dari ulang tahun ke-79 OCBC NISP.
Dalam keterangan resminya, OCBC NISP akan membagikan ilmu finansial sebagai bekal untuk tetap bertahan dalam situasi sulit. Selain itu, berkolaborasi dengan Samara Live dan MRA Media, juga akan menghadirkan hiburan dan inspirasi bagi masyarakat yang berada di rumah agar tetap memiliki pemikiran yang positif.
Acara yang dihadirkan mulai dari live talks, live comedy, live party, live health and wellness, hingga live cooking and parenting dengan lebih dari 100 pengisi acara. Masyarakat yang menyaksikan juga dapat melakukan donasi yang akan disalurkan oleh Benih Baik.
Pemimpin Redaksi Harian Kompas Ninuk Mardiana Pambudy berkesempatan menjadi salah satu narasumber dalam life talks. Tema yang diangkat ialah peran media dalam melaporkan dan meliput berita.
Menurut Ninuk, masyarakat memang perlu untuk terus memantau berita agar mengetahui informasi terkini. Namun, perlu juga untuk mengenali diri apakah termasuk orang yang cemas atau tidak agar berita yang dibaca tidak kemudian malah menimbulkan keresahan.
Selain itu, penting juga bagi masyarakat untuk tetap patuh dalam menerapkan pembatasan fisik. ”Kita tidak tahu sampai kapan akan terus menerapkan pembatasan fisik karena semua tergantung pada kedisiplinan kita dalam melakukannya,” ujar Ninuk.
Gerakan kemanusiaan
Di tengah pandemi Covid-19, gerakan kemanusiaan lain datang dari Kitabisa.com #BersamaLawanCorona. Donasi yang terkumpul sudah mencapai Rp 20,24 miliar dan masih ada 57 hari lagi bagi masyarakat yang ingin berpartisipasi.
Manfaat dari donasi ini, antara lain, disalurkan dalam bentuk alat pelindung diri yang diberikan kepada tenaga kesehatan dan masyarakat. Ada juga paket makanan, paket sembako, serta penyediaan disinfektan dan wastafel.
Selain itu, ada pula konser musik #DiRumahAja: Solidaritas Lawan Corona yang digalang oleh Najwa Shihab, pemilik Narasi TV. Meski konser musik telah berakhir, donasi masih bisa disalurkan hingga 10 hari ke depan.
Hingga Sabtu ini, melalui Kitabisa.com sudah terkumpul Rp 12,5 miliar. Seluruh donasi yang nantinya terkumpul akan disalurkan kepada kelompok paling rentan, yakni tenaga kesehatan dan masyarakat kecil yang terpaksa harus terus bekerja di luar rumah.
Adapun gerakan #SalingJaga melalui Kitabisa.com memberikan bantuan kebutuhan ekonomi bagi warga yang rentan terdampak pandemi covid-19. Dengan jumlah Rp 2,45 miliar yang sudah terkumpul dan masih akan terus bertambah, hasil donasi akan diberikan kepada masyarakat tak mampu di kota besar serta buruh dan pekerja sektor informal yang kehilangan pendapatan.
Bantuan kemanusiaan berupa alat pelindung diri serta bantuan bagi masyarakat rentan tentunya akan meringankan beban mereka yang telah berjuang menghadapi Covid-19. Mari terus bergotong royong menabur kebaikan!