Beragam informasi terapi Covid-19 banyak menyebar di media sosial. Namun, informasi itu harus disaring, terlebih terkait cara pencegahan penyakit yang tak sama dengan protokol terapi bagi mereka yang telah terinfeksi.
Oleh
ERIKA KURNIA
·3 menit baca
Sabtu (4/4/2020) pagi, Kompas menerima sebuah broadcast yang menyebar di aplikasi Whatsapp berisi informasi kesehatan yang diklaim dari pasien sembuh Covid-19. Pesan itu berisi daftar terapi harian yang diberikan Rumah Sakit Persahabatan sebagai salah satu rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 di Jakarta. Tak ketinggalan daftar makanan beralkali yang diklaim bisa mengalahkan virus korona jenis baru pemicu Covid-19.
”Info dari pasien yang sudah sembuh dari RS Persahabatan. Setiap hari, kita di sana minum Vit C-1000, vitamin E, jam 10:00-11:00 berjemur 15-20 menit, telur satu butir, istirahat atau tidur yang cukup minimal 7-8 jam, minum air putih minimal 1,5 liter per hari dan setiap makan harus minum yang hangat (jangan dingin). Cuma itu yang kami kerjakan lakukan dirumah sakit”, demikian pesan tersebut.
Di paragraf selanjutnya, dituliskan bahwa virus korona yang memiliki tingkat keasaman 5,5 hingga 8,5 bisa dikalahkan dengan makanan beralkali yang lebih basa. Makanan yang disebut antara lain lemon, alpukat, bawang putih, mangga, nanas, dan jeruk.
”Jadi, ketika Anda memperhatikan hal-hal ini, dengan cepat ambil air hangat dengan lemon dan minum. Jangan simpan informasi ini hanya untuk diri sendiri. Berikan kepada semua keluarga dan teman Anda. Hati hati”, demikian pesan tersebut diakhiri. Informasi ini tentunya patut diuji dengan jawaban pihak terkait dan para ahli.
Dokter spesialis paru RS Persahabatan, Erlang Samoedro, saat dihubungi Kompas, Sabtu, mengonfirmasi bahwa informasi terapi tersebut bukan standar terapi yang dilakukan di RS Persahabatan.
Ia pun meluruskan saran berjemur untuk meningkatkan imunitas. ”Berjemur memang meningkatkan imunitas. Tapi, waktu yang baik di bawah pukul 10. Setelahnya justru membahayakan,” katanya.
Lebih jauh, saran mengenai berjemur dan daftar lainnya juga tidak bisa dijadikan acuan terapi bagi mereka yang sudah terinfeksi Covid-19. Dokter spesialis gizi klinik Tirta Prawita Sari, yang dihubungi terpisah, mengingatkan, cara pencegahan penyakit tidak sama dengan terapi.
”Yang ada di protokol terapi saat ini adalah penggunaan antioksidan, utamanya vitamin C yang sangat besar. Namun, sifat terapi itu sesuai kondisi dan kebutuhan pasien. Setiap pasien yang sudah positif akan mendapatkan terapi sesuai hasil pemeriksaan,” tutur Tirta.
Ia menambahkan, orang yang telah terinfeksi mungkin membutuhkan asupan antioksidan berupa vitamin C yang lebih tinggi. Antioksidan dalam jumlah ekstra diperlukan untuk meredakan reaksi inflamasi yang disebabkan oleh infeksi.
Gizi seimbang
Mengonsumsi gizi seimbang adalah prinsip untuk menjaga kekebalan tubuh dari infeksi Covid-19. Tirta mengingatkan, makanan dengan berbagai kandungan gizi hanya dibutuhkan dalam jumlah tertentu.
Salah satu kuncinya adalah konsumsi protein yang cukup sebagai dasar pembentukan zat kekebalan tubuh, imunoglobulin.
”Kebutuhan protein saat normal bervariasi, tergantung usia dan status gizi. Jadi, pastikan tubuh cukup protein agar saat ada trigger, tubuh siap membentuk protein fase aktif tersebut,” pesannya.
Kecukupan sumber antioksidan untuk mencegah infeksi juga perlu dipertimbangkan. Konsumsi antioksidan yang melebihi kebutuhan harian pada orang sehat tidak bermanfaat. Pada beberapa orang, yang rentan terhadap kejadian batu ginjal, asupan antioksidan dalam bentuk vitamin C berlebih justru berbahaya, lanjut Tirta.
Terkait informasi mengenai makanan mengandung alkali yang diklaim bisa mematikan virus, ahli lainnya telah mengonfirmasi hal tersebut. Profesor penyakit menular dan vaksinologi di University of California Sekolah Kesehatan Masyarakat Berkeley mengatakan, virus tidak memiliki pH atau derajat keasaman.
”pH berlaku untuk larutan berbasis air, yang mana bukan virus. Derajat keasaman pada makanan tidak bisa mengubah pH darah, sel, atau jaringan,” katanya yang berbicara melalui pemberitaan AP, Jumat (3/4/2020).
Kembali lagi, cara mencegah infeksi Covid-19 yang bisa dilakukan orang sehat saat ini adalah mengonsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang. Tak ketinggalan, mengurangi interaksi dengan banyak orang dan menjaga kebersihan diri.