Indonesia menerima bantuan untuk mengatasi pandemi Covid-19 dari sembilan negara, sembilan organisasi internasional, dan 70 organisasi nonpemerintah.
Oleh
SPW/DNA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Indonesia menerima bantuan untuk mengatasi pandemi Covid-19 dari sembilan negara, sembilan organisasi internasional, dan 70 organisasi nonpemerintah. Dari komitmen bantuan senilai total 77,49 juta dollar AS, sebanyak 25,1 juta dollar AS telah terealisasi.
Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, Minggu (26/4/2020), di Jakarta, menyampaikan terima kasih atas dukungan dunia internasional kepada masyarakat Indonesia dalam memerangi pandemi ini. Sembilan negara yang membantu Indonesia menangani wabah yang disebabkan virus korona jenis baru ini adalah China, Jepang, Amerika Serikat, Singapura, Vietnam, Korea Selatan, Australia, Selandia Baru, dan Uni Emirat Arab.
Selain dalam bentuk uang, bantuan juga berbentuk dukungan teknis dan barang, seperti alat pelindung diri (APD) dan ventilator. Uni Emirat Arab, misalnya, memberikan bantuan alat kesehatan. Adapun Rusia memberikan obat-obatan. Tiga pemberi bantuan terbesar adalah Uni Eropa yang memberikan bantuan 21,3 juta dollar AS, Jepang (10,5 juta dollar AS), dan Amerika Serikat (3,03 juta dollar AS).
Adapun organisasi internasional yang mendukung penanganan Covid–19 di Indonesia antara lain Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Bank Pembangunan Asia (ADB), Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM), Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), Badan Program Pembangunan PBB (UNDP), Global Fund, dan Bank Pembangunan Islam (IDB).
Bantuan juga datang dari sejumlah lembaga swadaya masyarakat yang berbasis di 12 negara. Namun, belum semua bantuan tersebut diterima Kementerian Luar Negeri. Masih ada bantuan senilai 52,3 juta dollar AS yang belum terealisasi.
Lebih banyak
Bantuan berbagai pihak diharapkan dapat mengakselerasi penanganan penyebaran Covid-19. Kecepatan penanganan kini menjadi tantangan besar dalam mengatasi wabah ini. Ketua Tim Perawat di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, Kapten Fitdy Eka, mengakui, penanganan Covid-19 merupakan tugas terberatnya.
”Sepuluh tahun bertugas, saya pernah merasakan beberapa tugas berat, tetapi sekarang menangani Covid-19 paling berat,” katanya. Sementara itu, studi oleh Pemerintah Negara Bagian New York, Amerika Serikat, mengindikasikan hampir 20 persen penduduk New York City telah memiliki antibodi untuk virus penyebab Covid-19.
Angka ini, menurut The New York Times, menunjukkan, sekitar 2,7 juta penduduk kota itu telah terinfeksi dan pulih dari Covid-19. Itu berarti, jumlah orang yang terpapar jauh lebih besar dibandingkan angka yang tercatat secara resmi. Jumlah kasus positif Covid-19 yang tercatat di New York sekitar 250.000 orang.
Hal senada ditemukan setelah kajian yang dilakukan Universitas Stanford di Santa Clara County, California, AS. Di wilayah itu ditemukan sekitar 2,49 persen hingga 4,16 persen populasi pernah terinfeksi Covid-19. Dengan demikian, diprediksi antara 48.000 dan 81.000 orang di wilayah itu telah terinfeksi Covid-19 pada awal April 2020, atau 50-85 kali lebih besar dibandingkan catatan resmi pemerintah.