Said Aqil Siroj: Jadikan Kepentingan Rakyat Kecil Sebagai Agenda Utama
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj mengingatkan warga NU untuk menjadikan kepentingan masyarakat, kepentingan rakyat kecil sebagai agenda paling Utama NU. Pandemi Covid-19 tak boleh menyurutkan keterlibatan NU.
Oleh
PRAYOGI DWI SULISTYO
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj mengajak pengurus NU, badan otonom, dan lembaga di semua tingkatan untuk lebih meningkatkan perhatian pada masyarakat kecil supaya kehidupan selalu damai. Selain itu, solidaritas sesama NU harus terus dijaga.
Dalam acara Halal Bihalal PBNU bersama Pengurus Wilayah NU se-Indonesia secara daring, Rabu (3/6/2020), Said menegaskan, kepentingan rakyat harus menjadi agenda utama. "Kepentingan masyarakat, kepentingan rakyat kecil, grassroot, kepentingan orang awam harus kita utamakan, harus kita jadikan agenda paling utama," kata Said melalui rilis media.
Selain itu, Said mengajak pengurus NU supaya meningkatkan ghirah atau semangat dalam ber-NU. Menurut Said, memilih NU sebagai jalan organisasi merupakan langkah yang tepat. NU berada di jalan kebenaran dalam beragama karena mengikuti ulama yang tidak diragukan keilmuannya seperti Imam Syafi\'i.
Said juga mengajak untuk menjaga solidaritas sesama warga NU. Sebab, sesama Nahdliyin harus melindungi dan bergandengan tangan. "Kita ini nasibnya sama, kok, tujuannya sama. Tidak boleh kita kemudian menyimpang dari yang sudah ada yang kita miliki ini. Kita harus tetap satu barisan," kata Said.
Kepentingan masyarakat, kepentingan rakyat kecil, grassroot, kepentingan orang awam harus kita utamakan, harus kita jadikan agenda paling utama
Sementara itu, Katib \'Aam PBNU Yahya Cholil Tsaquf atau yang dikenal dengan Gus Yahya berharap, di tengah keterbatasan aktivitas karena dampak Covid-19, pengurus NU tak boleh menyusut khidmatnya terhadap NU, bangsa, dan negara.
"Walaupun dengan berbagai macam keterbatasan yang ada, kita tetap memiliki keteguhan untuk peduli dan hadir di tengah-tengah masyarakat," kata Gus Yahya.
Dia menjelaskan, kepedulian yang dilakukan, yakni dengan selalu ikut serta dalam penanganan pandemi Covid-19, membantu masyarakat yang terdampak Covid-19, dan berpartisipasi pada kebijakan publik. Gus Yahya tidak ingin kehadiran NU berkurang selama ada pandemi Covid-19.
Gus Yahya menekankan pentingnya keterlibatan NU karena di berbagai daerah dan negara, Covid-19 membuat partisipasi masyarakat cenderung berkurang dalam kebijakan publik.
"Nah, Nahdlatul Ulama harus memberikan contoh kepada masyarakat untuk tetap hadir dan terlibat di dalam pembicaraan kebijakan-kebijakan publik, terlibat dalam memberikan dukungan atas upaya-upaya positif yang dilakukan pemerintah di berbagai tingkatan, dan tentu saja terus terlibat dalam pengawasan kebijakan-kebijakan publik tersebut," ujarnya.