Penggalangan Dana untuk Mendukung Terciptanya Budaya Penelitian Unggul
Dana Ilmu Pengetahuan Indonesia menggalang dana melalui resital musik. Acara virtual ini diharapkan dapat mendukung budaya penelitian unggul.
Oleh
Ayu Nurfaizah
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Dana Ilmu Pengetahuan Indonesia atau DIPI menggalang dana secara virtual melalui resital musik dan bincang-bincang dengan para peneliti, Kamis (13/10/2022). Acara yang diselenggarakan secara virtual di Jakarta ini bertujuan mendorong “Penggalangan Dana Abadi Riset Nasional” guna menciptakan budaya penelitian unggul. Acara ini juga menampilkan musik klasik yang dibawakan dengan aransemen oleh para peneliti, musisi, akademisi, dan dokter.
Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) Satryo Soemantri Brodjonegoro, menekankan pentingnya penelitian dasar sebagai pengetahuan dasar yang digunakan untuk mengembangkan keilmuan selanjutnya. Pengetahuan dasar merupakan landasan perumusan teori generalisasi atau digunakan untuk menjelaskan konsep yang dapat dijelaskan secara universal. “Terobosan penemuan ilmiah tidak dibuat dalam ruang hampa, mereka dibangun atas pengetahuan dasar. Pengetahuan dasar ini menjadi landasan untuk perbaikan masalah di masa datang,” katanya.
Ilmuwan fisika nuklir, Terry Mart, menjelaskan, penelitian dasar mampu memajukan pengetahuan serta mendorong perkembangan teknologi. Maka dari itu, ia menghimbau pemerintah, peneliti, masyarakat luas, dan pendana untuk berkontribusi dalam perkembangan penelitian dasar.
Saat ini, hambatan perkembangan penelitian dasar di Indonesia adalah minimnya informasi. Menurut Terry, informasi penting mengenai pengetahuan dasar tidak sampai ke masyarakat luas termasuk kepada pembuat kebijakan. “Saya yakin kalau informasi mengenai penelitian dasar diterima dengan baik oleh masyarakat, mereka akan terbuka untuk membantu,” tuturnya.
Terry juga mengungkapkan, peneliti di Indonesia jarang termotivasi untuk mengembangkan penelitian dasar. Ia mendorong para peneliti untuk bergabung dengan komunitas tingkat dunia sebab hasil penelitian dasar adalah teori yang berdampak pada masyarakat global. Para peneliti harus masuk komunitas dunia agar memiliki visi dan hasil yang sama, selain juga agar lebih percaya diri.
Ilmuwan biologi saraf, Martin Chalfie, juga memotivasi para peneliti untuk memanfaatkan pendanaan dengan baik melalui eksplorasi lebih dalam. Ia mengatakan, para peneliti tidak perlu terpaku pada proposal awal selama mereka yakin bisa melakukan sesuatu yang berdampak lebih besar. Menurutnya, ketika pendana memberikan dana penelitian, mereka sudah percaya bahwa para peneliti akan menggunakannya dengan baik.
“Ketika melakukan penelitian, pikirkan mengenai dampaknya dan apa yang akan dilakukan selanjutnya. Selalu tanyakan itu pada diri sendiri,” ujarnya.
Peneliti semi konduktor dari Jepang, Kensuke Ota, menyebutkan, penting bagi para peneliti terutama peneliti muda untuk juga memperluas perspektif di luar ranah penelitiannya termasuk dari luar negeri. Saat ini mudah untuk mengakses hasil penelitian dari berbagai negara. Selain itu, masyarakat memiliki kesempatan untuk mendapat ide dan perspektif baru melalui konferensi nasional dan internasional atau belajar ke luar negeri.
Saya yakin kalau informasi mengenai penelitian dasar diterima dengan baik oleh masyarakat, mereka akan terbuka untuk membantu.
Resital ini turut menghadirkan penampilan musisi, akademisi, atau peneliti dari Indonesia serta mancanegara. Mereka tampil berdua atau bertiga memainkan piano, biola, selo, dan flute. Beberapa juga menyanyikan lagu seriosa yang diiringi alat-alat musik tersebut.
Beberapa di antarannya seperti Adi Utarini dan Jodi Visnu membawakan "Kisah Angin Malam", Joseph Kristanto dan Aisha Ariadna Pletschor membawakan "Kisah Mawar di Malam Hari". Selain itu, ada juga Kensuko Ota:Islamey (Oriental Fantasy) serta Retno Wahyuningsih dan Prionggo Mondrowinduro membawakan "Sebben, Crudele".