logo Kompas.id
HumanioraTsunami di Selatan Jawa Bisa...
Iklan

Tsunami di Selatan Jawa Bisa Lebih Tinggi dari Aceh 2004, Lalu Bagaimana?

Perubahan persepsi masyarakat terhadap ancaman bencana di selatan Jawa memang penting, namun tanpa perubahan kebijakan, model pembangunan dan tata ruang di zona rentan, risiko yang ditanggung bakal terus meningkat.

Oleh
AHMAD ARIF
· 5 menit baca
Distribusi relokasi episentrum gempa bumi dengan magnitudo 4.0 dari April 2009 hingga Juli 2020. Persegi panjang biru (A, B, dan C) menunjukkan lokasi penampang vertikal yang ditunjukkan pada ; b model kopling interplate yang diturunkan oleh Hanifa et al. (2014) yang mencerminkan segmentasi megathrust ke selatan Jawa. Warna merah dan biru masing-masing menunjukkan defisit slip dan kelebihan slip; bintang merah dan kuning menggambarkan gempa bumi terbesar untuk periode waktu 2006–2019 di megathrust dan intraslab, masing-masing; mekanisme fokus diambil dari katalog Global Centroid Moment Tensor (https://www.globalcmt.org); c Distribusi pusat gempa ditunjukkan dalam overlay pada model slip-defisit yang ditunjukkan pada b; lingkaran biru menunjukkan zona seismisitas lentur tajam yang sesuai dengan defisit slip di daerah tersebut; d model megathrust dan backthrust didasarkan pada seismisitas yang direlokasi dan diimplementasikan untuk pemodelan tsunami berikutnya. Sumber: Pepen Supendi, dkk. (Natural Hazards, 2022).
PEPEN SUPENDI, DKK. (NATURAL HAZARDS, 2022).

Distribusi relokasi episentrum gempa bumi dengan magnitudo 4.0 dari April 2009 hingga Juli 2020. Persegi panjang biru (A, B, dan C) menunjukkan lokasi penampang vertikal yang ditunjukkan pada ; b model kopling interplate yang diturunkan oleh Hanifa et al. (2014) yang mencerminkan segmentasi megathrust ke selatan Jawa. Warna merah dan biru masing-masing menunjukkan defisit slip dan kelebihan slip; bintang merah dan kuning menggambarkan gempa bumi terbesar untuk periode waktu 2006–2019 di megathrust dan intraslab, masing-masing; mekanisme fokus diambil dari katalog Global Centroid Moment Tensor (https://www.globalcmt.org); c Distribusi pusat gempa ditunjukkan dalam overlay pada model slip-defisit yang ditunjukkan pada b; lingkaran biru menunjukkan zona seismisitas lentur tajam yang sesuai dengan defisit slip di daerah tersebut; d model megathrust dan backthrust didasarkan pada seismisitas yang direlokasi dan diimplementasikan untuk pemodelan tsunami berikutnya. Sumber: Pepen Supendi, dkk. (Natural Hazards, 2022).

Tak ada lagi peneliti yang diperiksa polisi setelah menyampaikan temuannya tentang potensi tsunami di selatan Jawa yang bisa mencapai puluhan meter sebagaimana terjadi empat tahun lalu. Namun, tanpa perubahan kebijakan, terutama penataan ruang, perubahan persepsi risiko di masyarakat tidak akan cukup untuk memadai menekan jumlah korban jika terjadi tsunami.

Penelitian terbaru yang diterbitkan Pepen Supendi, dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan tim di jurnal Natural Hazards pekan ini telah menunjukkan, zona kegempaan di selatan Jawa bagian barat dan tenggara Sumatera menyimpan sumber potensial gempa megathrust di masa depan dengan kekuatan hingga M 8,9. Dengan gempa sebesar ini, potensi ketinggian tsunami maksimum mencapai 34 meter (m).

Editor:
EVY RACHMAWATI
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000