Bagi Anda yang ingin berhenti merokok, ada aplikasi berbasis kecerdasan buatan (AI) di telepon pintar yang bisa dicoba, Quit Sense. Penelitian menunjukkan, aplikasi ini terbukti bisa membantu seseorang berhenti merokok.
Oleh
AHMAD ARIF
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Bagi Anda yang ingin berhenti merokok, ada aplikasi berbasis kecerdasan buatan (AI) di telepon pintar yang bisa dicoba, Quit Sense. Penelitian menunjukkan, aplikasi ini terbukti bisa membantu seseorang berhenti merokok.
Quit Sense merupakan aplikasi berhenti merokok berbasis AI pertama di dunia yang mendeteksi saat orang memasuki lokasi tempat mereka dulu merokok.
Chloë Siegele-Brown, peneliti dari University of Cambridge, yang membuat aplikasi tersebut, mengatakan, Quit Sense adalah aplikasi AI telepon pintar yang mempelajari tentang waktu, lokasi, dan pemicu peristiwa merokok sebelumnya untuk memutuskan kapan dan pesan apa yang akan ditampilkan ke pengguna untuk membantu mereka mengelola dorongan untuk merokok secara real time.
Penelitian yang dikomandani peneliti dari University of East Anglia di jurnal Nicotine and Tobacco Research pada 14 April 2023 menunjukkan bagaimana aplikasi ini membantu lebih banyak perokok untuk berhenti merokok. Studi ini bekerja sama dengan peneliti dari University of Cambridge, Norwich Clinical Trials Unit, University of Nottingham, King's College London, University College London, dan Imperial College London.
”Kami tahu bahwa upaya berhenti (merokok) sering kali gagal karena dorongan untuk merokok dipicu oleh (kebiasaan) menghabiskan waktu di tempat-tempat orang biasa merokok. Ini mungkin saat berada di pub atau di tempat kerja, misalnya. Selain menggunakan obat-obatan, tidak ada cara yang ada untuk memberikan dukungan untuk membantu perokok mengelola situasi dan dorongan seperti ini saat terjadi,” kata peneliti utama Felix Naughton dari UEA’s School of Health Sciences University of East Anglia dalam keterangan pers.
Menurut Naughton, membantu orang yang berusaha berhenti merokok untuk mempelajari dan mengelola situasi ini adalah cara baru untuk meningkatkan peluang perokok untuk berhasil berhenti.
Tim peneliti melakukan uji coba terkontrol secara acak yang melibatkan 209 perokok yang direkrut melalui media sosial. Mereka dikirimi tautan melalui pesan teks untuk mengakses perawatan yang dialokasikan.
Semua peserta menerima tautan ke dukungan berhenti merokok online National Health Services (NHS) Inggris. Namun, hanya setengahnya yang menerima aplikasi Quit Sense sebagai tambahan.
Kami tahu bahwa upaya berhenti (merokok) sering kali gagal karena dorongan untuk merokok dipicu oleh (kebiasaan) menghabiskan waktu di tempat-tempat orang biasa merokok.
Enam bulan kemudian, para peserta diminta untuk menyelesaikan tindakan tindak lanjut secara online dan mereka yang melaporkan telah berhenti merokok diminta untuk mengirimkan kembali sampel air liur untuk memverifikasi pantangan mereka.
Naughton mengatakan, pihaknya menemukan bahwa ketika perokok ditawari aplikasi Quit Sense, tiga perempat menginstalnya dan mereka yang memulai upaya berhenti dengan aplikasi tersebut rata-rata menggunakannya sekitar satu bulan.
Peneliti juga menemukan bahwa empat kali lebih banyak orang yang ditawari aplikasi berhenti merokok enam bulan kemudian dibandingkan dengan yang hanya menawarkan dukungan NHS online.
Tim peneliti mencatat bahwa salah satu batasan dari penelitian berskala relatif kecil ini adalah bahwa kurang dari separuh orang yang dilaporkan berhenti merokok mengembalikan sampel air liur untuk memverifikasi bahwa mereka telah berhenti merokok. Diperlukan lebih banyak penelitian untuk memberikan perkiraan yang lebih baik tentang keefektifan aplikasi.
Menanggapi temuan ini, Menteri Kesehatan Inggris Neil O’Brien mengutarakan, teknologi dan telepon pintar berperan dalam menurunkan tingkat merokok. ”Itu sebabnya saya telah menetapkan rencana kami untuk mengeksplorasi penggunaan kode QR (aplikasi ini) di sisipan bungkus rokok untuk mengajak orang berhenti merokok,” ujarnya.
Menurut Brien, memanfaatkan teknologi dengan lebih baik, selain skema ”swap to stop” nasional dan insentif keuangan untuk wanita hamil di samping dukungan perilaku, akan membantu Inggris memenuhi ambisi bebas rokok pada tahun 2030, mengurangi jumlah penyakit akibat merokok yang perlu dirawat, dan memangkas waktu tunggu NHS.