Sistem Administrasi Dosen yang Beragam Kini Terintegrasi
Selama ini, dosen terbebani oleh kewajiban pengisian administrasi di berbagai platform yang tidak terintegrasi. Sistem pelaporan yang terintegrasi pun disiapkan lewat SISTER berbasis ”cloud”.
Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Keluhan dosen yang harus mengisi administrasi berbagai data di platform berbeda-beda diwadahi dengan penyediaan sistem informasi sumber daya terintegrasi atau SISTER berbasis cloud. Sistem ini menghimpun seluruh data layanan dosen secara otomatis ke dalam satu sistem.
Transformasi pelayanan administrasi untuk dosen dengan SISTER berbasis cloud diluncurkan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Diktiristek) Kemendikbudristek pekan ini. Kini, dengan sistem informasi berbasis cloud, seluruh data layanan dosen dapat dihimpun secara otomatis dalam satu sistem.
Berbeda dengan SISTER versi sebelumnya, data administrasi layanan dosen tidak sinkron antara SISTER perguruan tinggi dan SISTER pusat di Ditjen Diktiristek. Selama ini, pengisian data yang dilakukan dosen tersimpan di sistem informasi perguruan tinggi masing-masing, kemudian baru diteruskan oleh operator perguruan tinggi ke pusat.
”Pemisahan sistem informasi ini kerap menyebabkan data tidak tersimpan dengan baik sehingga menjadi beban bagi dosen karena harus menginput data berulang kali,” ujar Direktur Sumber Daya Ditjen Diktiristek Sofwan Effendi, Jumat (11/8/2023).
Lebih lanjut Sofwan memaparkan, SISTER berbasis cloud menghadirkan tiga keunggulan utama, yaitu platform yang lebih tersentralisasi, sinkronisasi data secara otomatis, dan peningkatan keandalan sistem. Keunggulan tersebut meringankan aktivitas layanan dosen, di antaranya Layanan Perubahan Data Dosen (PDD), Layanan Beban Kerja Dosen (BKD), dan Layanan Sertifikasi Dosen (Serdos).
”Terobosan terbaru ini tentu dapat meminimalkan beban administrasi dosen dan meningkatkan efisiensi kerja dosen,” ujar Sofwan.
Sementara itu, Plt Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Nizam mengatakan, SISTER berbasis cloud hadir sebagai satu platform untuk seluruh proses karier dosen yang mendukung transformasi birokrasi oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Tujuannya untuk mengurangi beban kerja dosen dalam melaksanakan tugas yang bersifat administratif.
Menurut Nizam, aplikasi SISTER berbasis cloud ini hadir dengan berbagai kemudahan akses yang menjadi jawaban dari persoalan kendala sistem aplikasi SISTER terdahulu. Banyak keluhan SISTER versi sebelumnya yang mudah down ketika permintaan pencarian sangat tinggi. Platform SISTER sebelumnya masih berbasis pada server yang ada di kementerian.
Berbeda dengan SISTER versi sebelumnya, data administrasi layanan dosen tidak sinkron antara SISTER perguruan tinggi dan SISTER pusat di Ditjen Diktiristek.
”Untuk antisipasi ke depan, kami mengembangkan SISTER berbasis cloud sehingga akses itu akan lebih reliable, aman, dan mudah bagi rekan-rekan sekalian,” kata Nizam.
Dengan berbagai kemudahan yang dihadirkan dalam terobosan terbaru layanan aplikasi SISTER berbasis cloud ini, Nizam menekankan kepada para dosen untuk tetap secara disiplin dan konsisten melakukan update data kinerja. ”Kalau dilakukan mungkin dalam satu semester hanya butuh satu jam untuk meng-update kinerja dan secara otomatis akan tersambung dengan seluruh database di pangkalan data Dikti. Karier itu bisa secara otomatis diapresiasi atau naik jabatan secara berkala,” ujar Nizam.
Sofwan meyakini, SISTER berbasis cloud dapat mendukung pengembangan kinerja sistem sekaligus jawaban berbagai kendala yang dimiliki oleh sistem terdahulu, khususnya mengenai ketidaksinkronan data antara sistem di perguruan tinggi serta Lembaga Layanan Dikti dan sistem di Dikti pusat. ”Perbedaan data inilah yang kemudian dijadikan salah satu momentum untuk perbaikan oleh tim teknologi untuk memperbaiki secara bertahap, dimulai dari sentralisasi platform SISTER yang hari ini dirilis untuk masuk ke platform cloud,” tutur Sofwan.