Hujan lebat terjadi di sebagian daerah telah memicu banjir bandang, seperti terjadi di Aceh Tenggara dan Sumatera Utara.
Oleh
AHMAD ARIF
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Di tengah penguatan El Nino, beberapa wilayah di Indonesia, seperti sebagian wilayah Aceh, Sumatera Utara, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, sebagian Jawa Barat, sebagian Jawa Tengah, dan sebagian besar Kalimantan, saat ini memasuki musim hujan. Sebagian daerah mengalami hujan lebat yang memicu banjir bandang, seperti terjadi di Aceh Tenggara dan Sumatera Utara.
Pelaksana Tugas Kepala Pusat Meteorologi Publik Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Andri Ramdhani, Rabu (15/11/2023), mengutarakan, sejumlah wilayah di Indonesia yang memasuki musim hujan, di antaranya, Aceh, Sumatera Utara, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, sebagian Jawa Barat, sebagian Jawa Tengah, dan sebagian besar Kalimantan.
Sementara itu, wilayah lain, seperti Lampung, sebagian besar Jawa, sebagian kecil Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, dan sebagian besar wilayah Sulawesi, memasuki musim hujan pada periode November hingga Desember 2023.
Puncak musim hujan 2023/2024 di sebagian besar wilayah Indonesia diprakirakan terjadi pada Januari dan Februari 2024, meliputi sebagian besar Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, serta wilayah Papua.
Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) minggu lalu merilis data bahwa El Nino mencapai kekuatan sedang pada September 2023 dan kemungkinan akan mencapai puncaknya sebagai peristiwa kuat pada November-Januari 2024. Ada kemungkinan 90 persen bahwa El Nino akan terus berlanjut sepanjang musim dingin di belahan bumi utara/musim panas di belahan bumi selatan.
El Nino diperkirakan berlangsung hingga setidaknya April 2024. Namun, menurut BMKG, dampak El Nino di Indonesia akan berkurang menyusul masuknya musim hujan.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengatakan, hujan lebat telah memicu banjir bandang di Kabupaten Aceh Tenggara, Aceh, Senin (13/11/2023) malam. Peristiwa ini mengakibatkan satu anak balita berumur dua tahun meninggal dan dua warga lainnya mengalami luka.
Menurut Muhari, banjir ini melanda 50 desa di 14 kecamatan di Kabupaten Aceh Tenggara. Banjir juga merusak sejumlah infrastruktur di Kabupaten Aceh Tenggara. Tercatat tiga jembatan mengalami sumbatan, yaitu di Desa Kuning (Kecamatan Bambel), Desa Pasir Puntung (Kecamatan Semadam), dan Desa Bukit Baru (Kecamatan Ketambe).
Banjir juga dilaporkan melanda Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Banjir ini mengakibatkan ribuan rumah di dua kecamatan, yakni Tanjung Morawa dan Batangkuis, terendam air dengan ketinggian hingga 0,5 meter.
Selain itu, empat desa di Kecamatan Harian Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, juga dilanda banjir bandang dan longsor. Bencana ini dipicu hujan lebat yang terjadi sejak Senin malam.
Ketua Kelompok Riset interaksi Atmosfer-Laut dan Variabilitas Iklim BRIN Erma Yulihastin, dalam diskusi daring, mengatakan, pemanasan global telah meningkatkan frekuensi dan intensitas cuaca ekstrem. ”Pemahaman lebih baik mengenai cuaca ekstrem sangat berguna untuk meningkatkan akurasi prediksi cuaca ekstrem di wilayah Indonesia,” kata Erma.
Bibit siklon
BMKG juga mendeteksi kemunculan bibit siklon tropis 17 W di Samudra Pasifik Barat, sebelah utara Papua, yang menambah intensitas hujan dan angin kencang serta gelombang tinggi di wilayah Maluku Utara dan Papua Barat. Menurut Andri Ramdhani, bibit siklon 17 W saat ini berada di sekitar koordinat 6 Lintang Utara (LU) dan 140,3 Bujur Timur (BT) dengan kecepatan angin maksimum 20 knot dan tekanan udara minimum 1007,3 hPa.
Pemahaman lebih baik mengenai cuaca ekstrem sangat berguna untuk meningkatkan akurasi prediksi cuaca ekstrem di wilayah Indonesia.
Citra satelit Himawari-9 kanal Enhanced-IR menunjukkan adanya peningkatan awan konvektif signifikan di sekitar sistem dalam 12 jam terakhir. ”Untuk 24 jam ke depan pergerakan sistem (bibit siklon) secara perlahan ke arah barat hingga barat laut dengan potensi menjadi siklon tropis dalam kategori rendah,” katanya.
Bibit siklon tropis ini berdampak terhadap kondisi cuaca di Indonesia dalam 24 jam ke depan berupa hujan dengan intensitas sedang-lebat disertai angin kencang di wilayah Maluku Utara dan Papua Barat.
Selain itu, ketinggian gelombang dalam kategori moderat, yaitu 1,25-2,5 meter, juga terjadi di Perairan Kepulauan Sangihe hingga Talaud, perairan Kepulauan Sitaro, Laut Maluku bagian utara, perairan Halmahera bagian utara, Laut Halmahera, perairan utara Papua Barat hingga Papua, Samudra Pasifik utara Halmahera, hingga Papua.