UGM meraih gelar juara umum dalam perhelatan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional atau Pimnas Ke-36.
Oleh
ELSA EMIRIA LEBA
·3 menit baca
SUMEDANG, KOMPAS — Universitas Gadjah Mada merebut gelar sebagai juara umum dalam acara penutupan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional atau Pimnas Ke-36, Kamis (30/11/2023). Perhelatan pimnas berperan penting dalam mendorong mahasiswa untuk berprestasi yang pada akhirnya dapat mendukung pembangunan bangsa.
Pimnas Ke-36 berlangsung pada 26-30 November 2023 di Universitas Padjadjaran, Sumedang, Jawa Barat. Sebanyak 525 kelompok Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), terdiri atas 2.411 mahasiswa, dari 106 perguruan tinggi mengikuti kompetisi nasional yang sengit ini.
UGM menjadi juara umum Pimnas Ke-36 dengan merebut 26 medali, terdiri dari 10 emas, 7 perak, dan 9 perunggu. Dengan demikian, UGM berhak membawa pulang piala bergilir Adikarta Kertawidya.
Pengumuman kemenangan tersebut disambut gemuruh tepukan tangan dan teriakan ratusan mahasiswa UGM. UGM mengirim 62 tim ke Pimnas Ke-36 sehingga menjadi perguruan tinggi dengan peserta terbanyak dalam kompetisi tahun ini.
”Kami bahagia sekali. Saya kira merupakan keinginan semua perguruan tinggi ingin menjadi juara dan meraih juara umum. Ini hasil perjuangan kami setelah tahun lalu lepas dari UGM,” kata Rektor UGM Ova Emilia lewat tengah malam.
UGM menjadi juara bertahan selama empat tahun berturut-turut, yakni 2018-2021. Setelah itu, IPB University mengklaim gelar juara pada 2022.
Dalam Pimnas Ke-36, perebutan gelar juara umum antara UGM dan IPB University cukup sengit. IPB University keluar sebagai juara kedua. Sementara itu, universitas yang meraih gelar juara ketiga, keempat, dan kelima secara berturut-turut adalah Universitas Airlangga, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, dan Universitas Negeri Malang.
”Melihat kompetisi yang semakin ketat serta semakin banyak universitas lain ikut berpartisipasi dan menjadi pemenang, saya senang karena artinya kualitas semakin baik, bukan hanya didominasi universitas-universitas tertentu. Kualitas itu mencakup karya yang dihasilkan, mahasiswa, dan proses pembimbingan,” ujar Ova.
Rektor Universitas Padjadjaran Rina Indiastuti mengatakan, pimnas merupakan ajang untuk penyebaran inspirasi, pengetahuan, dan persahabatan. Pimnas juga menjadi ajang bagi mahasiswa untuk mempertahankan karya ilmiah.
”Bagi mahasiswa yang belum berkesempatan juara, bahwa di balik juara ada makna luhur, yaitu kejujuran. Mahasiswa yang ikut pimnas adalah juara karena mereka jujur menyampaikan karya ilmiah,” kata Rina.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim lewat video menyampaikan rasa senang Pimnas Ke-36 terselenggara dengan baik. ”Tidak hanya mahasiswa yang semangat berprestasi, tetapi dosen dan perguruan tinggi ada motivasi besar untuk melibatkan mahasiswa dalam pengembangan riset di Indonesia,” tuturnya mengapresiasi.
Belajar banyak
Salah satu peserta Pimnas Ke-36, Andi Nuramalia (20), mengaku belajar banyak dengan mengikuti pimnas. Selain mempresentasikan penelitian bersama tim, mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar, Sulawesi Selatan, ini berkesempatan untuk memperluas pengetahuan.
”Saya tidak menyangka bisa berkompetisi di pimnas dan mengunjungi Unpad. Pengalaman ini memberi saya perspektif baru lewat masukan dari juri sekaligus penelitian teman-teman dari kampus lain,” tutur Andi.
Mahasiswa dari berbagai kampus seluruh Indonesia berpose di atas panggung setelah meraih medali dalam acara penutupan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional Ke-36.
Anggota Komisi X DPR, Desy Ratnasari, menambahkan, pimnas melahirkan talenta-talenta muda yang bisa menjadi inventor, periset, dan inovator. Namun, ia juga mengingatkan agar mahasiswa tidak sungkan terlibat sebagai pengambil keputusan agar keputusan pemerintah berbasis hasil riset dan inovasi.