Waspadai Penularan Covid-19 bagi Pelaku Perjalanan Luar Negeri
Selain Indonesia, lonjakan kasus Covid-19 juga dilaporkan di Singapura, Malaysia, dan Filipina.
Oleh
DEONISIA ARLINTA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Lonjakan kasus Covid-19 yang dilaporkan saat ini perlu diwaspadai masyarakat, termasuk para pelaku perjalanan luar negeri. Sebab, lonjakan kasus juga dilaporkan sejumlah negara di dunia.
Peningkatan kasus Covid-19 setidaknya telah dilaporkan di sejumlah negara di Asia Tenggara. Selain Indonesia, lonjakan kasus juga dilaporkan di Singapura, Malaysia, dan Filipina.
”Banyak kasus (Covid-19) yang dilaporkan baru pulang dari luar negeri. Kita harus lebih waspada, terutama saat libur Natal dan Tahun Baru,” ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat ditemui seusai peluncuran Rencana Aksi Nasional Eliminasi Kanker Leher Rahim, di Jakarta, Sabtu (16/12/2023).
Kementerian Kesehatan pada 8 Desember 2023 telah mengeluarkan Surat Edaran Kewaspadaan terhadap Lonjakan Covid-19 bagi Pelaku Perjalanan Luar Negeri. Dalam surat edaran tersebut, pelaku perjalanan luar negeri sangat direkomendasikan untuk segera melengkapi vaksinasi Covid-19, baik dosis primer maupun dosis penguat (booster).
Tingkat keterisian rumah sakit untuk pasien Covid-19 masih rendah, di bawah 10 persen.
Pelaku perjalanan luar negeri berisiko tertular Covid-19 akibat interaksi dengan orang lain dari sejumlah negara. Karena itu, pelaku perjalanan diharapkan memiliki kekebalan tubuh yang baik agar terhindar dari risiko tertular ataupun menularkan Covid-19. Kekebalan tersebut bisa didapatkan melalui vaksinasi.
Budi mengatakan, masyarakat diharapkan bisa segera melengkapi status vaksinasi Covid-19. Saat ini, pemerintah masih memberikan akses gratis vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat luas. Vaksinasi diperlukan terutama bagi masyarakat yang sudah lebih dari enam bulan mendapatkan dosis terakhir vaksin Covid-19, masyarakat dengan penyakit penyerta, dan warga lansia.
”Vaksinasi itu diperlukan untuk melindungi serta mengurangi derajat keparahan dan kurangi fatalitas akibat penularan Covid-19. Selain itu, perkuat juga pencegahan dengan prokes (protokol kesehatan),” tuturnya.
Vaksin berbayar
Budi menuturkan, pemerintah berencana mulai memberlakukan akses vaksinasi secara mandiri bagi masyarakat. Pemerintah hanya akan memberikan akses vaksinasi gratis bagi masyarakat rentan, seperti masyarakat dengan penyakit penyerta, warga lansia, serta masyarakat tidak mampu yang terdaftar sebagai peserta penerima bantuan iuran (PBI) pada program Jaminan Kesehatan Nasional.
Dengan begitu, akses vaksinasi mandiri atau berbayar dapat dilakukan di klinik swasta ataupun rumah sakit swasta. Terkait harga, pemerintah masih mengkajinya.
”Batas (harga) masih akan di-review. Apakah kita akan atur atau apakah akan kita lepas (harga) ke pasar. Yang jelas, harga vaksin Covid-19 bisa ratusan ribu. Jadi, manfaatkan kesempatan vaksinasi gratis yang tersedia sekarang,” kata Budi.
Puncak kasus
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu menyampaikan, lonjakan kasus Covid-19 diperkirakan masih akan terjadi. Dengan semakin banyak masyarakat yang melakukan pemeriksaan Covid-19, kasus yang ditemukan akan bertambah.
”Kalau kita lihat dari pengalaman sebelumnya, lonjakan (kasus) bisa terjadi paling lama selama enam sampai delapan minggu. Karena awal kenaikan (kasus) sekarang terjadi pada awal Desember, puncak kasus mungkin akan terjadi pada pertengahan Januari (2024),” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Azhar Jaya mengatakan, tingkat keterisian rumah sakit untuk pasien Covid-19 masih rendah, di bawah 10 persen.
Ia menuturkan, sebagian besar kasus terkait Covid-19 yang dirawat di rumah sakit memiliki komorbid. ”Perawatan di rumah sakit lebih banyak karena penanganan penyakit penyertanya. Jadi, bukan dirawat karena kondisi akibat Covid-19 seperti sesak yang parah. Sebagian besar yang dirawat juga belum lengkap vaksinasi Covid-19-nya. Jadi, bagi yang punya komorbid sebaiknya segera mendapatkan vaksinasi,” ucapnya.