Liburan Akhir Tahun ke Pameran Buku Meningkatkan Literasi
Daripada macet-macetan di jalan, lebih baik pergi ke pameran buku yang bisa membuat momen kumpul keluarga menjadi lebih intim.
Oleh
STEPHANUS ARANDITIO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Berkunjung ke festival buku bisa menjadi alternatif wisata libur akhir tahun yang menyenangkan bagi keluarga. Suasana yang lebih nyaman dan tidak harus macet-macetan seperti ke obyek wisata alam membuat momen berkumpul bersama keluarga lebih intim dan berkualitas dengan wisata edukasi.
Presiden Direktur Big Bad Wolf Indonesia Uli Silalahi mengatakan, edukasi dan semangat meningkatkan literasi kepada anak tetap harus berjalan walau sedang musim libur Natal dan Tahun Baru. Orangtua yang sebelumnya sibuk dengan pekerjaan, kini bisa fokus menjalin hubungan lebih intim dengan anak melalui buku.
Orangtua bisa membawa anak mereka ke festival buku agar bisa mengetahui minat dan bakat anak di masa depan. Misalnya, saat di festival buku, orangtua bisa melihat anaknya senang melihat buku bacaan tentang astronomi, anak tersebut bisa diarahkan untuk lebih mendalami hal tersebut hingga dewasa nanti.
”Sedini mungkin kita harus terus menanamkan kepada anak-anak agar menjadikan membaca sebagai gaya hidup karena membaca adalah bagian dari kehidupan,” kata Uli saat ditemui di Mal Alam Sutera, Tangerang, Rabu (27/12/2023).
Anak jangan dikasih handphone. Tingkatkanlah minat baca kita, Indonesia ini literasinya masih jauh di bawah.
Bagi anak usia di bawah lima tahun sebaiknya diberikan buku yang mendorongnya beraktivitas. Buku-buku mewarnai, menggambar, menempel, melipat, dan buku yang bisa bersuara sangat baik untuk tumbuh kembang anak usia dini.
Mendampingi
Orangtua juga harus aktif mendampingi anak ketika beraktivitas dengan buku. Momentum musim libur harus dimanfaatkan sebaik-baiknya membangun tumbuh kembang anak melalui wisata edukasi.
Data Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) menunjukkan, indeks minat baca masyarakat Indonesia hanya di angka 0,001 persen. Artinya, cuma 1 dari 1.000 orang yang rajin membaca.
Namun, meski minat baca buku rendah, data wearesocial per Januari 2017 mengungkap orang Indonesia bisa menatap layar gadget kurang lebih 9 jam sehari.
”Anak jangan dikasih handphone, walau di handphone sudah ada juga e-book atau permainan anak. Tingkatkanlah minat baca kita, Indonesia ini literasinya masih jauh di bawah,” tuturnya.
Salah satu orangtua, Mita (38), mengaku sengaja mengajak kedua anaknya ke pameran buku, bukan ke tempat wisata alam karena tidak mau pusing dengan macetnya jalanan. Selain itu, anaknya yang duduk di bangku kelas 5 sekolah dasar senang menggambar, sehingga ia sering membaca komik.
Baginya, selain bisa membeli buku dengan harga miring, berlibur bersama anak di pameran buku adalah sebuah kebahagiaan. Sebab, dia yang sehari-hari sibuk bekerja berkomuter Serpong-Jakarta setiap harinya bisa menikmati waktu yang berkualitas bersama anaknya dengan buku.
”Awalnya mau ke PIK (Pantai Indah Kapuk), tetapi kok liatnya macet banget, malas. Jadi mending ke pameran buku saja, lebih banyak waktunya mengobrol sama anak,” tutur Mita.
Hal itu bisa dilakukan dengan mengajak anak ke Bazar Buku Internasional ”Big Bad Wolf Books” (BBW) telah berlangsung sejak 1 Desember 2023 hingga 7 Januari 2024 di Mall Alam Sutera. Pergelaran bazar buku internasional terbesar ini hadir dengan pengalaman serba baru dan serba seru.
BBW Bookish Wonderland buka pukul 10.00 sampai 22.00 WIB dengan menyuguhkan jutaan buku dan potongan harga hingga 90 persen. BBW Bookish Wonderland dengan tema #BACAITUKEREN menggabungkan konsep baru BBW di area mal untuk menjumpai pecinta buku wilayah Tangerang, Jakarta, dan sekitarnya.
BBW di mal ini membuat keluarga menjadi lebih nyaman dengan berbagai fasilitas seperti ruang bermain anak, tenant makanan dan minuman yang lengkap. Oleh karena itu, orangtua tidak perlu khawatir karena semua sudah lengkap dalam satu tempat wisata edukasi di pameran buku ini.