Gel dari Pandan untuk Perawatan Muka
Ekstrak daun pandan berpotensi sebagai bahan alami dalam perawatan kulit wajah.
Pandan (Pandanus amaryllifolius) merupakan jenis tumbuhan monokotil dari famili Pandanaceae yang memiliki daun beraroma wangi yang khas. Daun ini sudah dikenal luas sebagai pewarna alami atau untuk memberikan aroma harum pada makanan.
Berbagai hasil studi telah banyak mengungkap manfaat daun pandan. Dalam studi yang terbit di Pharmacognosy Magazine, ekstrak daun pandan dapat merangsang produksi hormon insulin, membantu menurunkan gula darah, dan mengontrol tekanan darah.
Secara tradisional, masyarakat Indonesia juga telah menggunakan air rebusan pandan untuk perawatan muka seperti menghilangkan jerawat, mencerahkan, dan mengangkat sel kulit mati. Kemudian, masyarakat juga sering membuat bedak beras yang merupakan bahan campuran tepung beras dan air rebusan pandan untuk dijadikan masker muka.
Baca juga: Demi Kulit Wajah nan Sehat
Daun pandan digunakan untuk berbagai keperluan karena mengandung berbagai senyawa, di antaranya alkaloida, saponin, flavonoida, tanin, polifenol, dan zat warna. Polifenol merupakan senyawa turunan fenol yang mempunyai aktivitas antioksidan. Aktivitas antioksidan dari senyawa fenolik berperan penting dalam penyerapan radikal bebas.
Kandungan senyawa polifenol dapat diambil dari daun pandan menggunakan proses ekstraksi dengan pelarut etanol. Antioksidan yang dihasilkan ini dapat dijadikan alternatif pengganti antioksidan sintetik dalam industri makanan atau kosmetik.
Beragam manfaat tersebut, khususnya untuk bidang kecantikan atau kosmetik, mendasari Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian IPB University Khaswar Syamsu mengembangkan gel dari daun pandan untuk perawatan muka. Produk bernama Ecoskin ini berfungsi sebagai exfoliating atau pengelupas sel kulit mati pada muka.
”Penggunaan bedak beras akan memberikan bekas warna putih pada muka seseorang. Oleh karena itu, kami menggunakan teknologi bahan pembuat gel untuk mencampurkan ekstrak daun pandan menjadi produk perawatan muka,” ujarnya, Sabtu (27/1/2024).
Khaswar mengatakan, Ecoskin memiliki dua makna, yakni sebagai produk yang ekonomis dan ramah lingkungan karena menggunakan bahan-bahan alami. Produk ini merupakan pengembangan lanjutan dari riset sebelumnya terkait dengan ekstrak daun pandan menjadi bubuk.
Kami sudah melakukan uji coba produk ini secara empiris kepada sekitar 20 mahasiswi.
Daun pandan digunakan sebagai bahan baku karena harganya yang relatif murah. Penggunaan dalam jumlah banyak pada skala industri akan meningkatkan permintaan terhadap daun pandan sehingga bisa berdampak terhadap pendapatan petani.
Menurut Khaswar, selama ini orang sering menggunakan scrub wajah yang mengandung butiran kecil untuk perawatan muka atau mengangkat lapisan atas kulit. Namun, metode scrub tersebut kerap menyebabkan iritasi wajah, khususnya pada jenis kulit yang sensitif.
Pilihan lainnya yang banyak digunakan masyarakat untuk mengangkat sel kulit mati ialah dengan memakai produk berbentuk serum atau gel. Akan tetapi, produk perawatan muka yang banyak beredar di pasaran selama ini belum sepenuhnya bersifat alami karena masih mengandung tambahan zat kimia sintetik.
Formula
Ecoskin sebagai exfoliating gel dari daun pandan ini diformulasikan dengan berbagai bahan campuran seperti pelembap dan antimikroba. Selain sebagai pengawet produk, bahan antimikroba juga ditambahkan karena bermanfaat untuk kesehatan kulit.
Ecoskin dikembangkan dengan proses yang cukup sederhana. Pengembangan terlebih dahulu dimulai dengan membuat ekstrak daun pandan. Ekstrak pandan tersebut kemudian dituang ke dalam alat pencampur bersamaan dengan bahan nabati lainnya. Proses ini membutuhkan waktu selama 15-20 menit hingga semua bahan tercampur merata.
Baca juga: Masyarakat Diminta Cermat Memilih Produk Perawatan Kulit
”Bahan ini bisa langsung dari ekstrak pandan atau juga bubuk pandan yang sudah kami buat sebelumnya. Bubuk pandan tersebut kemudian dilarutkan ke dalam air dan dicampur pelembap, pengawet, bahan pembuat gel, serta dicampur dengan formula tertentu. Jadi, produk ini hanya campuran ekstrak pandan dengan bahan tambahan lain,” kata Khaswar.
Ecoskin juga sangat mudah digunakan, yakni dengan mengoleskan gel ke muka secara merata dan dibiarkan selama 15 menit sebelum dibilas dengan air. Produk ini memang tidak ada anjuran secara khusus terkait jangka waktu penggunaan. Akan tetapi, produk ini bisa digunakan selama tiga sampai empat kali pada malam hari dalam satu minggu.
Khaswar memastikan exfoliating gel ini aman digunakan oleh perempuan ataupun laki-laki. Sebab, produk ini berasal dari bahan-bahan alami yang terbukti aman bagi tubuh dan tidak ada campuran bahan kimia sintetis. Kemudian, produk ini juga dipastikan halal karena tidak mengandung protein hewani seperti kolagen.
”Kami sedang melakukan uji klinis terhadap produk ini. Namun, kami sudah melakukan uji coba produk ini secara empiris kepada sekitar 20 mahasiswi. Kami juga melakukan uji kesukaan dengan membandingkan produk lain yang sudah ada,” tuturnya.
Hasil dari uji coba empiris menunjukkan mayoritas panelis merasa cocok dengan produk ini tanpa adanya efek samping. Mayoritas panelis juga lebih menyukai produk ini dibandingkan dengan produk komersial lain karena terasa dingin dan lembut di kulit serta beraroma harum.
”Jadi, produk ini tidak hanya bisa digunakan perempuan, tetapi juga laki-laki. Produk ini bisa digunakan laki-laki untuk mengelupas sel kulit yang mati, menghapus bekas jerawat, serta menghilangkan kulit kusam atau komedo,” ungkap Khaswar.
Komersialisasi Ecoskin
Produk Ecoskin nantinya dilakukan produksi massal dan komersialisasi melalui kerja sama dengan perusahaan rintisan (start up) dari alumni IPB University. Namun, sebelumnya Ecoskin harus mendapat sertifikat berstandar atau certificate of analysis (COA) yang merupakan sebuah dokumen untuk membuktikan dan menjelaskan bahwa produk tersebut telah melalui pengujian laboratorium terakreditasi.
Khaswar menyebut saat ini sudah melakukan serangkaian proses untuk mendapatkan izin edar. Ia menargetkan tahun ini Ecoskin sudah bisa mendapat perizinan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Khaswar memperkirakan satu produk Ecoskin akan dipatok harga Rp 80.000 untuk ukuran 30 mililiter. ”Dengan formula yang sama, harga Ecoskin bisa dibuat lebih murah. Sebab, yang membuat harganya lebih mahal atau murah itu soal kemasan. Kemasan yang terlihat premium memang ditargetkan untuk dijual di supermarket atau mal,” ucapnya.
Baca juga: Ramai-ramai Mencicipi Rezeki ”Skincare”
Komersialisasi produk ini pun diharapkan dapat memperbanyak pilihan bagi masyarakat dalam mencari produk perawatan muka atau kulit berbahan alami. Sebab, sekarang banyak masyarakat yang salah memilih produk kecantikan dengan kandungan zat kimia yang tidak sesuai untuk kulit hingga menyebabkan jerawat, kulit kering, dan flek hitam.
Menurut dokter spesialis kulit dan kelamin, Listya Paramita, perawatan kulit dasar atau basic skincare yang merupakan cara tepat untuk menjaga kesehatan kulit. Hal ini diawali dengan membersihkan kulit menggunakan sabun yang tidak membuat kulit kering atau terasa ketarik.
Hal yang tak kalah penting, memastikan keamanan produk, salah satunya dengan memastikan keberadaan izin edar dari BPOM. Seiring dengan upaya itu, gaya hidup sehat seperti cukup tidur, pola makan sehat, dan berolahraga teratur juga berpengaruh terhadap kesehatan kulit (Kompas, 19 Maret 2023).