Ekspresi Artistik Sudah Ada Sebelum Kemunculan Manusia Modern
Sebelum manusia modern muncul, ekspresi artistik sudah ada. Salah satunya ukiran tulang yang dibuat oleh ”Neanderthal”.
Oleh
TATANG MULYANA SINAGA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Perdebatan mengenai seni tertua di dunia masih berlangsung. Penemuan terbaru lukisan pada dinding goa atau seni cadas dan artefak semakin meramaikan perdebatan itu. Namun, ekspresi artistik sudah ada sebelum kemunculan manusia modern atau Homo sapiens.
Beberapa tahun lalu, para arkeolog menemukan tulang jari kaki rusa raksasa di Goa Unicorn (Einhornhöhle), Jerman. Tulang tersebut berbeda dari tulang-tulang lainnya karena mempunyai ukiran pada beberapa alur besar di permukaannya. Polanya seperti chevron (mirip huruf ’V’) yang menonjol.
Berdasarkan penanggalan radiokarbon, rusa tersebut diperkirakan hidup sekitar 51.000 tahun lalu. Saat itu, Gua Unicorn dihuni oleh manusia purba Neanderthal, kerabat manusia yang sudah punah.
”Tulang yang diukir itu setidaknya berusia 50.000 tahun dan merupakan salah satu obyek simbolis tertua yang diketahui,” ujar Dirk Leder, arkeolog dari Pemerintah Negara Bagian Lower Saxony, Jerman, dilansir dari Livescience.com, Minggu (4/2/2024).
Menurut Leder, makna dari simbol ukiran itu sudah hilang seiring berjalannya waktu. Namun, mungkin saja hal itu merupakan alat yang dimaksudkan untuk berkomunikasi dengan kelompok lain.
Dalam beberapa dekade terakhir, semakin banyak bukti yang menunjukkan ekspresi artistik muncul jauh lebih awal dalam evolusi manusia dibandingkan dengan yang diperkirakan para ilmuwan. Misalnya, terdapat bukti arkeologi bahwa Neanderthal membuat desain abstrak pada dinding goa jauh sebelum Homo sapiens tiba di Eropa.
Evolusi artistik di antara hominin, apa pun spesiesnya, berkembang seiring dengan kemampuan membuat perkakas batu dan menggunakan benda lain untuk memodifikasi habitat mereka.
”Secara kognitif, Neanderthal tampaknya memiliki kemampuan yang sama untuk menjadi seniman seperti spesies kita, Homo sapiens,” katanya.
Akan tetapi, Leder menghindari menyebut ukiran tulang yang ditemukan di Goa Unicorn itu sebagai seni. Ia memilih istilah ’pra-seni’ yang dipakai para peneliti untuk menggambarkan bentuk ekspresi artistik yang paling awal.
Artefak tersebut bukanlah yang tertua dari pra-seni yang dibuat oleh Neanderthal. Beberapa di antaranya adalah gambar seperti goresan di dinding goa berusia 75.000 tahun di Perancis, lukisan goa kuno di Spanyol berumur sekitar 64.000 tahun, dan ukiran berusia 57.000 tahun di dinding goa di Perancis.
Arkeolog prasejarah di Universitas Göttingen, Jerman, Thomas Terberger, mengatakan, manusia purba lainnya mungkin telah menggunakan simbolisme sebelum Neanderthal muncul. Terberger juga meneliti ukiran tulang yang ada di Goa Unicorn.
”Semakin banyak bukti mengenai ornamen dan berbagai ekspresi perilaku simbolik sejak sekitar 120.000 tahun yang lalu di Afrika dan Eropa,” ucapnya.
Ahli seni goa prasejarah, Derek Hodgson, menyebutkan, evolusi artistik di antara hominin, apa pun spesiesnya, berkembang seiring dengan kemampuan membuat perkakas batu dan menggunakan benda lain untuk memodifikasi habitat mereka. Tanda yang tidak sengaja dibuat selama pembuatan perkakas batu akan dianggap sebagai sesuatu yang penting.
”Sensitivitas tersebut tampaknya telah mencapai tahap di mana alih-alih hanya diterapkan pada pembuatan alat, tapi secara bertahap menjadi terlepas dari alat tersebut,” katanya.