Ungkit Minat Baca, FIB UGM dan Kompas Gramedia Hadirkan Perpustakaan Mini
Perpustakaan mini melengkapi perpustakaan utama kampus, tapi dengan suasana yang lebih informal dan nyaman.
Oleh
MOHAMAD FINAL DAENG
·2 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS — Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, melengkapi fasilitasnya dengan sebuah perpustakaan mini yang disebut Perpustakaan Sastra atau Perpustra. Kehadiran Perpustra diharapkan semakin meningkatkan minat baca warga kampus.
Perpustakaan itu merupakan buah kerja sama Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (FIB UGM) dengan Kompas Gramedia. Perpustra diresmikan pada Sabtu (2/3/2024) oleh Dekan FIB UGM Setiadi dan Direktur Human Resources Kompas Gramedia Sigit Suryanto.
Perpustakaan itu memanfaatkan kontainer kargo berukuran 3 meter x 2,5 meter x 2,5 meter. Fasilitas ini ditempatkan di halaman Gedung R Soegondo, menghadap taman yang rindang di tengah kampus.
Perpustakaan berwarna kuning terang dengan hiasan grafik warna-warni itu didesain oleh seniman Yogyakarta, Wulang Sunu. Bagian atap Perpustra dapat pula dimanfaatkan untuk tempat diskusi atau sekadar duduk-duduk. Puluhan buku yang tersedia bisa dimanfaatkan siapa saja.
Setiadi mengatakan, kehadiran Perpustra merupakan bagian dari upaya meningkatkan minat baca warga kampus. Perpustakaan ini melengkapi perpustakaan utama yang telah dimiliki FIB UGM, tapi dengan suasana yang lebih informal dan nyaman.
”Kami sebenarnya sedang menuju perpustakaan digital sehingga kehadiran perpustakaan mini seperti ini sangat dibutuhkan untuk memajang buku-buku baru,” ujarnya.
Secara umum, Setiadi menambahkan, minat baca di kalangan warga kampus sangat tinggi. Setiap hari, mahasiswa memenuhi area di taman-taman kampus untuk membaca atau berdiskusi.
”Dengan adanya perpustakaan mini yang dekat dengan taman ini, diharapkan akan makin meningkatkan budaya membaca,” tutur Setiadi.
Sigit Suryanto mengatakan, penyediaan perpustakaan ini sejalan dengan misi Kompas Gramedia untuk turut andil dalam upaya mencerdaskan bangsa. FIB UGM juga menjadi salah satu kontributor besar dalam upaya itu karena banyak penulis buku yang berasal dari fakultas ini.
Adapun kontainer dipilih sebagai bahan konstruksi perpustakaan karena praktis. Selain itu, material tersebut juga bernuansa kekinian yang lekat dengan kehidupan generasi muda.
Dengan adanya perpustakaan mini yang dekat dengan taman ini, diharapkan akan makin meningkatkan budaya membaca.
Sigit mengungkapkan, perpustakaan mini dengan konsep seperti ini merupakan yang pertama kalinya diwujudkan. ”Jadi, nanti model seperti ini bisa diterapkan juga di kampus-kampus lain,” katanya.
Ke depan, Sigit menambahkan, Perpustra dapat pula dikembangkan menjadi semacam tempat ngopi sambil berdiskusi atau membaca buku. Kompas Gramedia akan menyediakan buku-buku untuk kebutuhan perpustakaan tersebut.