Penyelenggaraan ibadah haji tahun 2024 diharapkan lebih ramah lansia. Petugas haji berperan penting dalam layanan itu.
Oleh
EVY RACHMAWATI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Penyelenggaraan haji menjadi salah satu indikator kinerja Kementerian Agama karena menjadi perhatian publik. Untuk meningkatkan mutu layanan ibadah haji, kapasitas para petugas haji diperkuat.
Wakil Menteri Agama RI Saiful Rahmad Dasuki mengutarakan hal itu saat membuka acara Bimbingan Teknis Petugas Penyelenggara Ibadah Haji, Selasa (19/3/2024) malam, di Asrama Haji, Jakarta.
”Program Kementerian Agama yang paling dinilai adalah penyelenggaraan ibadah haji karena menjadi perhatian seluruh umat Islam di Indonesia dan luar negeri. Sebaik apa pun Kemenag, akan hilang nilainya ketika penyelenggaraan ibadah haji karut-marut,” tutur Saiful.
”Di tengah berbagai tantangan ibadah haji dari waktu ke waktu, titik krusial tahun lalu diharapkan tidak terjadi lagi. Ini mesti ditangani dalam semua aspek di Tanah Air maupun di Arab Saudi,” ujarnya.
Program Kementerian Agama yang paling dinilai adalah penyelenggaraan ibadah haji karena menjadi perhatian seluruh umat Islam di Indonesia dan luar negeri.
Lansia
Kualitas penyelenggaraan haji terus ditingkatkan dan mesti lebih ramah terhadap jemaah lanjut usia atau lansia. Tahun ini sekitar 45.000 warga lansia akan berangkat menunaikan ibadah haji.
”Tahun ini ada sekitar 45.000 lansia yang akan berangkat haji. Tentu ini menjadi perhatian khusus. Sesuai dengan tema penyelenggaraan haji Indonesia, yakni haji ramah lansia, layanan terus kita tingkatkan,” ujarnya.
Harapannya, para petugas haji siap menjadi pendamping, pelayan, dan penjaga para lansia nanti ketika beribadah haji. Karena itu, kapasitas petugas haji perlu ditingkatkan.
Sejauh ini keberadaan para petugas haji turut menentukan kesuksesan penyelenggaraan haji dan kenyamanan jemaah haji. Seleksi petugas penyelenggara ibadah haji (PPIH) pusat atau petugas haji Arab Saudi telah berlangsung sejak Desember 2023 lalu.
Menurut Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Hilman Latief, ada sekitar 30.000 orang yang mendaftar. Dari jumlah total itu, 890 orang lolos seleksi menjadi calon petugas haji Arab Saudi. Mereka berasal dari perwakilan kementerian atau lembaga, TNI/Polri, organisasi kemasyarakatan Islam, pesantren. dan media massa.
Untuk memperkuat kapasitas petugas haji, mereka akan menjalani bimbingan teknis selama 10 hari. Selain mendapatkan pelatihan terkait tugas dan fungsinya, mereka mengikuti bimbingan teknis terintegrasi dengan kementerian lain.
Peserta akan mendapat berbagai materi, antara lain meliputi kepemimpinan dan manajerial, konsultasi dan layanan ibadah, akomodasi, konsumsi, dan cara melayani jemaah, khususnya jemaah lansia, dengan baik.