logo Kompas.id
HumanioraMasyarakat Sekitar KCBN...
Iklan

Masyarakat Sekitar KCBN Muarajambi Jangan Hanya Jadi Penonton

Pembangunan cagar budaya mesti berdasar pada kesetaraan antara manusia dan lingkungan sekitarnya.

Oleh
ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN
· 3 menit baca
Warga sekitar Kawasan Cagar Budaya Nasional Muarajambi memanfaatkan banjir di sekitar Candi Astano untuk menyewakan perahu. Sejak Januari 2024, kawasan itu dimanfaatkan menjadi pasar apung yang menarik banyak pengunjung.
KOMPAS/ESTER LINCE NAPITUPULU

Warga sekitar Kawasan Cagar Budaya Nasional Muarajambi memanfaatkan banjir di sekitar Candi Astano untuk menyewakan perahu. Sejak Januari 2024, kawasan itu dimanfaatkan menjadi pasar apung yang menarik banyak pengunjung.

MUARO JAMBI, KOMPAS — Pengembangan Kawasan Cagar Budaya Nasional atau KCBN Muarajambi dirancang berangkat dari bawah. Harapannya, masyarakat sekitar tidak terasing dari situs pusat pendidikan spiritual Buddha pada abad ke-7 hingga akhir abad ke-12 tersebut.

Sudah delapan desa penyangga di sekitar KCBN Muarajambi yang digandeng Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk menjaga dan mengembangkan situs. ”Pembangunan cagar budaya mesti berdasar pada kesetaraan antara manusia dan lingkungan sekitarnya. Jangan sampai cagar budaya hanya menjadi etalase saja dan orang hanya menonton, tetapi tidak mendapatkan apa-apa,” kata Ibe Karyanto, pendamping desa penyangga KCBN Muarajambi, Kamis (21/3/2024), di Kabupaten Muaro Jambi, Jambi.

Editor:
IRMA TAMBUNAN
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000