Jakarta, Kompas – Tim peneliti Universitas Bina Nusantara Jakarta mengembangkan aplikasi Counselove. Aplikasi yang baru ada di platform android itu bisa digunakan untuk meningkatkan tingkat kepuasan pernikahan bagi pasangan usia muda.
Aplikasi itu dibuat sebagai bentuk keprihatian atas tingginya tingkat perceraian pasangan muda akhir-akhir ini. Padahal, usia pernikahan mereka baru 2-5 tahun. Persoalan utama yang memicu perceraian tersebut adalah kurangnya komunikasi akibat kesibukan masing-masing pihak.
Ketua tim peneliti pengembangan Counselove yang merupakan ahli kecerdasan buatan Widodo Budiharto saat mengenalkan aplikasi tersebut di Kampus Anggrek Universitas Bina Nusantara Kebun Jeruk Jakarta, Kamis (23/2) mengatakan aplikasi itu bisa membantu pasangan muda untuk menilai sendiri tingkat kepuasan pernikahannya.
Setelah itu, aplikasi akan memberi saran untuk melakukan sejumlah hal sehingga komunikasi pasangan membaik dan kualitas pernikahannya pun lebih baik.
“Data yang dimasukkan pengguna aplikasi atas kondisi pernikahannya akan diolah dengan sistem kecerdasan buatan dan hasilnya berupa saran-saran yang harus dilakukan pasangan,” katanya.
Berbasis riset
Aplikasi ini dibuat berbasis riset psikologi yang dilakukan psikolog bidang hubungan romantis dan pernikahan dari Universitas Bina Nusantara Pingkan CB Rumondor. Dari penelitian di tahun 2013 itu, terdapat sembilan aspek yang menentukan tingkat kepuasan pernikahan pasangan muda kaum urban.
Selain aspek komunikasi, ada aspek pembagian peran, kesepakatan, keterbukaan, dan keintiman. Ada pula aspek relasi sosial, seksualitas, finansial, hingga aspek spiritual.
“Pernikahan di usia muda adalah masa adaptasi hingga butuh banyak penyesuaian yang seringkali mengejutkan. Terlebih, pola pacaran maupun keputusan pernikahan pasangan muda saat ini lebih banyak dilakukan tanpa tujuan dan pertimbangan matang,” katanya. Tak jarang, pacaran dan pernikahan itu dilakukan hanya sekedar memenuhi tuntutan sosial.
Sementara itu, ahli perekayasa piranti lunak Universitas Bina Nusantara Meiliana mengklaim aplikasi itu sebagai pengukur kepuasan tingkat pernikahan pertama berbahasa Indonesia. Selain itu, aplikasi juga dikembangkan berbasis riset psikologi. Saat ini, dari lebih 250 aplikasi tentang cinta yang ada di Play Store umumnya sangat sederhana seperti hanya menampilkan kata-kata mutiara atau wallpaper.
Riset ini didanai oleh hibah Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi tahun 2015-2016. Selain aplikasi, riset ini menghasilkan sejumlah publikasi internasional dan sedang dalam pemrosesan hak kekayaan intelektualnya. (MZW)