Disiapkan Pendanaan Lingkungan
JAKARTA, KOMPAS — Sebagian besar pendapatan dana reboisasi yang dikelola Badan Layanan Umum Pusat Pembiayaan Pembangunan Hutan akan dikembangkan untuk membiayai investasi lingkungan. Langkah ini dilakukan untuk mempercepat praktik-praktik ramah lingkungan yang terbukti menekan biaya operasional dan berkontribusi bagi pengurangan emisi."Kami sedang berupaya agar dana Rp 500 miliar bisa dimanfaatkan untuk pengembangan investasi ramah lingkungan," kata Agus Isnantio Rahmadi, Kepala Pusat Badan Layanan umum Pembiayaan Pembangunan Hutan (BLU Pusat P2H) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Rabu (29/3), di Jakarta.Dana ini menurut rencana dialokasikan dari Rp 760 miliar hasil pengembangan dana reboisasi di sektor usaha kehutanan yang tersimpan di giro. Karena tak menggunakan pokok yang berasal dari dana reboisasi, diharapkan dana hasil pengembangannya bisa digunakan untuk investasi ramah lingkungan. "Investasi ini perputarannya akan cepat dan langsung dirasakan masyarakat," katanya. Ia berharap pada pertengahan 2017, Kementerian Keuangan telah menyetujui usulan skema pembiayaan investasi lingkungan ini. Gustami, Kepala Bidang Analisis Pembiayaan Investasi Lingkungan BLU Pusat P2H, mencontohkan, pihaknya pernah membiayai program reaktor biogas di Malang. Hasilnya, pemanfaatan biogas bisa menggantikan penggunaan 29.000 liter minyak tanah per bulan serta menghasilkan pupuk organik. Dari sisi emisi, pemanfaatan energi ramah lingkungan ini mengurangi 420 ton karbon setara karbon dioksida.Di sisi lain, Agus Isnantio mengatakan, pada 2016 pihaknya melayani 353 proposal dari target 250 proposal. "Jumlah komitmen pembiayaan Rp 430 miliar dari target Rp 400 miliar," katanya.Peningkatan juga tampak pada pendapatan sebesar Rp 182 miliar dari target Rp 140 miliar. Hingga 2016 terdapat 9.330 penerima dana bergulir, yang terdiri dari 9.314 orang usaha hutan tanaman rakyat dan hutan rakyat, 9 koperasi, dan 7 badan usaha. (ICH)