BPPT Uji Coba Pengolahan Emas Tanpa Merkuri

JAKARTA, KOMPAS — Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi mengembangkan teknologi pengolahan emas bebas merkuri. Bahan mineral ini akan dilarang penggunaannya untuk penambangan emas karena mencemari lingkungan, membahayakan kesehatan, hingga menimbulkan kematian.

Oleh karena itu, sejak tahun 2013 dikaji beberapa teknik alternatif. Teknik pengolahan emas yang dikaji adalah perlindian menggunakan sianida bebas dalam bentuk basa, tiosulfat, dan tiourea. Hal ini disampaikan Direktur Pusat Teknologi Sumber Daya Mineral Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi  (BPPT) Dadan M Nurjaman, Rabu (5/4).

”Sianida kemudian dipilih karena memiliki kelebihan, antara lain daya larut kuat hingga 90 persen mengekstrak emas hingga membentuk senyawa emas yang stabil. Dengan merkuri, bijih emas yang terekstraksi hanya 50 persen,” katanya.

Sianida ini pun berpotensi racun apabila berada dalam kondisi asam. Karena itu, dalam proses akhir pengolahan emas, diterapkan sistem destruksi tailing sehingga aman dilepas kembali ke lingkungan.

Desain teknik proses baru ini merupakan hasil modifikasi teknik lama yang diterapkan di Selandia Baru. Desain proses detail yang dikembangkan BPPT, lanjut Dadan, diuji coba di Lebak (Banten), Banyumas (Jawa Tengah), Pacitan (Jawa Timur), dan Pulau Buru (Maluku). Uji coba ini melibatkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral; Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, perguruan tinggi, serta pemerintah daerah setempat.