logo Kompas.id
Ilmu Pengetahuan & TeknologiIsu Perkawinan Anak dan...
Iklan

Isu Perkawinan Anak dan Kehamilan Remaja Belum Mendapat Perhatian Khusus

Oleh
· 3 menit baca

SEMARANG, KOMPAS —  Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Keluarga Berencana Kabupaten Rembang Dwi Wahyuni menilai, isu perkawinan anak dan kehamilan remaja belum mendapat perhatian khusus dari pemerintah pusat. Hal itu dikarenakan belum adanya penelitian yang dapat menggambarkan nominal kerugian daerah akibat situasi tersebut.

Demikian diungkapkan Dwi dalam pemaparan Diseminasi Hasil Baseline dan Lokakarya Perkawinan Anak dan Kehamilan Remaja di Rembang, Selasa (18/4), di Kota Semarang, Jawa Tengah. Penelitian dilakukan Credos Institute untuk program ”Yes I Do”. Program tersebut diinisiasi oleh Plan International Indonesia, Rutgers WPF Indonesia, dan Aliansi Remaja Independen.

Untuk menurunkan angka kejadian, ujar Dwi, diperlukan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga terkait. Pemerintah daerah berupaya menurunkan angka perkawinan anak melalui program berbasis pendidikan di setiap sekolah. Namun, dampak dari upaya tersebut belum signifikan. Pada tahun 2016 tercatat 54 perempuan menikah di usia 18 tahun. ”Angka 2017 mungkin saja meningkat. Itu merujuk pada data sementara tahun 2017, sudah 15 anak perempuan menikah,” ucap Dwi.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000